21. Bad day

1.4K 101 0
                                    

I NEED YOU-BTS

***

"Will you be mine?."

Tubuh Aletta membeku, tiba-tiba bibirnya seakan direkat lem hingga tak dapat berucap. Pikirannya masih melayang tak tentu arah ketika empat kata itu terucap dari bibir Raga. Seakan ribuan kupu-kupu menggelitik perutnya, kini degup jantungnya kian berdesir tak karuan.

Aletta berdiri, hingga tangan lebar Raga terlepas dari bahunya. Secepat kilat Aletta berusaha membuang muka yang mulai bersemu ke sembarang arah, ia sendiri tak tau harus berkata apa.

"A-apan sih, Ga!. Halu ya lo?." Mata Aletta memicing, memastikan jika pria itu benar-benar tidak mengigau.

"Dasar aneh!."

"Apa tampang gue meragukan?." Ucap Raga yang ikut beranjak.

"Iya, sangat. Sangat meragukan dengan wajah tembok lo itu."

"Gue gak bercanda, Aletta. "

"Gue gak bo'ong, Ga. Muka lo flat tau gak." Aletta masih memakai nada bercanda dan sesekali mengusap hidungnya. Ciri jika Aletta gugup.

"Eumm, btw, udah gak hujan. Pulang yuk, capek gue." Lanjutnya mengalihkan topik dan berjalan mendahului Raga.

"Cih, dasar. Cewek." Raga berlari kecil menyamakan langkah nya dengan Aletta, takut jika gadis ceroboh itu kembali tersesat.

***

"Raga pulang, Assalamu'alaikum." Pria itu mencium punggung tangan Oma setelah beberapa menit lalu disuguhi ceramah karena Aletta yang hampir hilang. Sementara Arbani telah melesat menuju rumah lima menit lalu.

"Jangan lupa minum obat alergi kamu, Oma gak mau kamu sakit ya. Raga." Oma mengusap lembut rambut legam Raga.

"Iya."

Aletta mencium punggung tangan Oma, "Aletta juga pamit Oma."

Wanita paruh baya itu tersenyum lembut, "Iya, nak. Lain kali jangan sungkan main kesini, pintu rumah oma selalu terbuka buat kamu."

"Hehee, iya."

"Naik." Selanjutnya motor Raga melesat dalam kegelapan jalan, dengan keheningan yang mereka ciptakan sendiri.

***

"Makasih, mau masuk dulu?." Tawar Aletta ketika berada didepan rumah nya. Ia berdiri dipinggir Raga yang masih melepas helmnya.

"Gak usah, udah malem. Sana masuk, istirahat. " Raga tersenyum tipis dan mengusap surai Aletta hingga berantakan.

Sementara gadis itu masih mematung, berhadapan dengan Raga tidak baik untung kesehatan jantungnya ternyata."Paan dah, gak perlu lo suruh juga gue mau tidur kali. Mau remuk badan gue."

"Haha, yaudah gue pulang." Raga kembali memakai helmnya.

"Yaudah, sono." Aletta masih setia menatap pria itu.

Raga menoleh seiring dengan suara gemuruh mesin motornya. "Bye, mine!." Ucapnya sembari tersenyum manis.

"RAGA GILA!."

BAD STALKER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang