29. Senyuman Raga

1K 59 10
                                    

💐💐💐

Hari minggu pagi ini Aletta berencana akan tidur seharian jika Bi Inem tidak membangunkannya rusuh dengan panci. Aletta mengaduh saat kepalanya terbentur lantai karena terkejut dengan suara berisik didepan kamarnya.

'Duk! Duk! Duk!'

"Bi Inemmm! Ini masih pagii!!." Ucapnya dengan lari terbirit-birit membuka pintu kamar. Yang benar saja, muncul sosok Bi Inem dengan daster beserta seperangkat panci dan sendok sup ditangannya.

"M-maaf Non, Bibi disuruh sama i-itu..." Wanita paruh baya itu menunjuk ruang tamu. Dengan malasnya gadis berambut acak-acakan serta piyama doraemon itu berjalan menuruni tangga, melihat siapa biang dari kerusuhan ini.

Mata Aletta langsung menyipit kala melihat sosok yang semalaman membuatnya kesal. Ya, Raga. Pria itu duduk di sofa dengan santainya tanpa rasa bersalah. Aletta mendengkus dan menghentakkan kakinya kesal.

"Ngapain lo kesini?!." Ucapnya sembari berdiri didepan Raga yang asik memainkan ponsel diatas sofa. Pria itu kemudian mendongak, menatap kekasihnya yang nampak marah.

"Ngapelin pacar."

"Oh, gue masih dianggep ternyata?." Aletta membalikkan tubuh, hendak kembali tidur dikamarnya sebelum tangan besar Raga menarik pinggangnya.

"Ishh!! Raga! Lepasin gak?!." Mata Aletta membulat ketika ia duduk dipangkuan Pria itu.

Gadis berambut sebahu itu terus ingin melepaskan diri dari pelukan Raga yang erat. Namun, bukannya melepaskan Aletta. Pria berhoodie putih itu malah semakin mengeratkan pelukkannya.

"Raga! Kalo diliat Bibi gimana?!. Udah lepasinnn!." Aletta menggeliat kesal.

"Biarin gini sebentar." Ucap Raga lirih. Aletta yang mendengar suara parau Raga menoleh. Mendapati wajah Raga yang tepat disampingnya. Pria itu nampak...kacau? Tatapan mata Raga menyimpan sesuatu. Aletta tau itu.

Raga memeluk Aletta dari belakang dan meletakkan dagunya diatas pundak Aletta. "Kenapa?." Tanya Aletta.

"Bunda." Aletta menoleh penasaran.

"Bunda? Bunda kenapa?."

"Nanti aja, sekarang mandi. Kita pergi." Jelas Raga. Aletta membuka mulutnya. Ini kenapa kesannya Aletta disuruh-suruh?

"Mandi, Aletta."

"Gimana mau mandi?! Lepasin dulu pelukan lo goblok!." Raga menerjap bingung.

"Arghhh Raga bego!." Aletta melepaskan paksa tangan Raga yang melingkar dipinggangnya.

"Gitu aja bingung!." Gadis berambut pendek itu baru satu langkah dari Raga, namun pria itu menarik tangan Aletta dan mengecup pipinya singkat.

"Mandi jangan bacot!."

Mata gadis itu melotot, ia menginjak kaki Raga dan melarikan diri sembari berteriak. "RAGA BEGO RAGA BEGOO~!!."

🌈🌈🌈

Aletta tengah duduk didepan meja rias nya. Gadis itu mengenakan celana jeans putih dan kaus yang nampak kebesaran berwarna merah maroon. Ia mengoleskan lip tint pada bibirnya dengan ragu. Apa ia terlihat pantas memakai itu? Apa tidak terlihat seperti tante-tante?

BAD STALKER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang