Bagian 8

13K 703 8
                                    

"rumah kamu dimana key?" Ucap Arga.

Saat ini key dan Arga sedang dalam perjalanan menuju rumah key. Tapi berhubung Arga belum tau dimana letak rumah key, jadi ia bertanya pada key.

"Di bumi." Jawab Keyla asal asalan dengan nada ketus.

Pasalnya, Key masih kesal dengan Arga tentang kejadian beberapa saat lalu di sekolah.

"Kamu jawabnya yang benar dong."

Key masih diam. Key juga sudah melepaskan tangannya tadi yang sempat memeluk pinggang Arga. Kejadian tadi hanya Keyla reflek dan kaget. Tidak lebih.

"Itu lu tinggal lurus, pertigaan belok kiri, yang nomor 07."

Key yang tak mau berdebat dan banyak omong, akhirnya memberitahukan dimana rumahnya itu berada.

"Nah gitu dong." Ucap Arga sambil tersenyum hangat. Tapi itu tak menutup kemungkinan bahwa key tak tau Arga tengah tersenyum itu. Helm yang full face itu menghalanginya.

"Hem". Jawab Keyla yang singkat.

Key masih kesal pada cowok ini. Pikiran Key melayang layang tentang bagaimana besok ia akan merasa tenang. Dapat di pastikan besok ia akan menjadi bahan hujatan dari fansnya Arga. Sungguh menyebalkan!

Key teringat dengan yang dikatakan Sandi tadi. Yang faktanya Arga itu termasuk siswa yang banyak di kenal. Terus fansnya yang banyak itu. Key benar benar pusing memikirkannya.

***

"Udah sampai nih, kamu ga mau turun?"

Ucap Arga dengan sedikit senyum menggoda. Helm full facenya tadi sudah ia lepas dari kepalanya. Sebenarnya mereka sudah sampai dari 5 menit yang lalu.

Dan Arga? Melihat key yang sedari tadi tidak ada tanda tanda akan turun, jadilah Arga yang mulai kePeDean tingkat atas.

Key yang baru sadar dengan ucapan yang tiba tiba terdengar dari mulut Arga, ia segera untuk turun dari motor itu.

Key terlalu jauh memikirkan tentang fans fansnya Arga yang kemungkinan besar akan menyerangnya, sehingga membuat ia tak sadar bahwa sedari tadi ia sudah berada di depan rumahnya.

"Apaan sih lu!"

Jawab key dengan nada tak santai. Itu hanya menutupi keadaan yang tiba tiba memalukan bagi key saat ini. Key juga merasakan pipinya yang mulai memanas karena menahan malunya itu.

"Hahaha. Kamu lucu deh kalau lagi blushing."

Tiba tiba saja Arga tertawa. Dan penyebabnya yang tak lain dan tak bukan karena Keyla.

Pipi yang memerah bagaikan tomat itu, membuat key lucu. Apalagi dengan pipi yang tembem bagaikan bakpao itu.

Walaupun Keyla tomboy, tapi tak menutup kemungkinan bahwa wajah Keyla itu sebenarnya imut. Tapi karena keyla seperti terlihat cewek yang galak ataupun susah berekspresi, membuat wajah yang imut itu tertutupi.

"Siapa yang blushing sih!"

Keyla mulai memegang pipinya. Dia sangat malu, malu, dan malu saat ini.

"Itu. Kalau ga blushing, kenapa pipi kamu merah?"

Arga menunjuk pipi key yang sekarang sudah tertutup tangan key itu.

"Apaan sih. Ga kok. Gue cuma.. cuma.."

"Cuma apa? Hayooo hahaha."

"Cumaaa, gue pengen pipiiiisss."

Key berlari masuk kerumahnya meninggalkan Arga yang mulai meledakkan tawanya itu.

Key tak punya alasan lain. Otaknya sudah di ujung. Jadi beralasan tak tahan ingin ke toilet, adalah alasan yang paling mudah.

Tapi sebelum key menutup pintunya, ia menyempatkan kepalanya saja untuk keluar sebentar.

"Bye. Lu boleh pulang."

Dan setelah mengatakan kata itu, key benar benar menutup pintunya itu rapat. Key masih merasakan malu.

key yang malu, berbeda dengan Arga yang senyum senyum tidak jelas. Arga masih merasakan betapa ia melihat secara live pipi Key yang blushing itu.

Sepertinya Arga jatuh cinta kesekian kalinya lagi.

Setelah memastikan key benar benar berada di rumahnya, Arga mulai melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah key, untuk segera pulang ke rumah.

****

Saat ini, key tengah duduk di sofa keluarga. Setelah meninggalkan Arga yang masih terpampang di depan rumahnya, key langsung menuju rumahnya dan mengganti seragamnya itu.

Bisa saja orang yang melihat key saat ini, seperti orang yang sedang bersantai. Tapi realitynya, key benar benar tak merasa apa yang namanya santai.

Pikiran key masih menerawang kejadian beberapa saat menit lalu bersama Arga di depan rumahnya tadi.

Key masih malu. Dan bagaimana kalau besok ia akan bertemu lagi dengan Arga.

"Asli ya, gue malu parah sama si Arga. Besok gue gimana njir. Mau taruh di mana muka gue".

Ditengah tengah ia sedang frustasi dengan kejadian kejadian yang memalukan itu, tiba tiba key teringat dengan motornya yang ada di bengkel kemarin.

Dan apakah kalian tak menyadari? Key menyebutkan cowok itu dengan namanya, Arga. Bukan lagi dengan panggilan cowok SKSD.

Hem. rupanya, keduanya sudah mulai ada tanda tanda keakraban. Benar kan?

Key langsung berdiri dari sofa dan berjalan ke kamar untuk mengambil jaketnya.

"Bi. Key keluar dulu sebentar."

Setelah key mendapatkan jaketnya, ia langsung berpamitan pada bibinya.

"Nun, ga makan dulu?"

"Ga deh bi. Nanti makan di luar aja"

"Yaudah hati hati nun"

"Iya, bi. Assalamualaikum"

Key mencium tangan bibinya. Itu sudah menjadi kebiasaannya ketika ia akan pergi.

Maklum, mama dan papanya jarang sekali dirumah, dan hanya bibinya yang selalu menemaninya.

Jadi key sudah menganggap bibinya seperti ibu kandungnya sendiri. Dan oya, nama dari bibinya key itu adalah Bi Asih.

"Wa'alikumsalam nun."

Setelah mendengar jawaban salam dari bibinya, langsung saja key keluar dari rumahnya. Hari ini, key akan pergi menggunakan taksi.

***

Jangan lupa vote dan komennya ya 😊
See you 💕

24/3/19

Cewek tomboy gue! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang