Bagian 31

5K 343 11
                                    

Keyla Pov

Nggak terasa, ini udah hari ke tiga setelah gue bertamu ke rumah Arga dan bertemu mamanya. Waktu sorenya pas gue mau pulang, gue juga ketemu sama papanya. Beliau juga sama ramahnya seperti mamanya Arga.

Setelah melihat keluarga Arga dan mengenal keluarga bang Haris, rasanya hanya keluarga gue yang kesannya sangat menyedihkan. Entah berapa kali gue mengatakan betapa nggak bahagianya gue mempunyai keluarga yang lebih mentingin kerja, tapi itu yang gue rasakan setiap harinya.

Hari ini sekolah memulangkan muridnya lebih awal. Jadi, gue sama Arga berencana bakal belajar bareng di rumah gue. Lebih tepatnya gue yang mau tanya tentang materi yang menurut gue sulit di pahami.

Punya pacar kan nggak harus di ajak seneng-seneng atau jalan-jalan aja kan? Jadi, gue juga manfaatin Arga yang notabene udah kelas 12 buat ngajarin beberapa materi yang menurut gue sulit.

Waktu gue sama Arga berbelok ke gerbang masuk rumah, gue di buat kaget dengan mobil papa mama yang terparkir dengan manisnya di pelataran rumah.

Papa sama mama pulang?

Jelas gue merasa senang, setelah hampir tiga minggu ini mereka nggak pulang. Entah pekerjaan yang banyak, atau gue yang nggak penting di rumah ini.

Gue tahu, perkataan gue termasuk dosa. Tapi itu yang gue rasakan. Walaupun gue seneng mereka pulang, tapi gue juga kesel dengan mereka yang terlalu sibuk. Ingat, gue ini masih remaja. Kalaupun gue yang nakal dan biang onar pun, orang tua gue juga termasuk orang yang bakal salah. Karena gue yang kurang kasih sayang dan mereka bertingkah seperti bodo amat.

Sekecewa itu hati gue.

"Itu mobil siapa key? Kok aku nggak pernah lihat?"

Gue udah turun dari motor, begitupun dengan Arga. Jelas, kalau Arga bingung dengan keberadaan mobil orang tua gue yang emang Arga nggak pernah lihat.

"Mobil orang tua aku."

Gue lihat Arga sempat terkejut. Arga langsung natap gue dalam. Mungkin Arga ngerti tentang perasaan gue ketika orang tua gue akhirnya pulang.

Tapi ya mau gimana lagi. Gue udah terbiasa dengan mereka yang jarang pulang.

"Yaudah, kita belajarnya besok aja gimana? Kamu kan pasti kangen banget sama mama papa kamu." Ucap Arga.

Langsung gue tarik tangan Arga sampai depan pintu rumah gue.

"Iya, kalau besok masih pulang cepet. Kalau nggak?"

"Kan bisa hari minggunya..."

Gue mendengus

"Gue mau kamu temenin aku di sini. Aku males kalau harus ketemu orang tua aku." Gue natap Arga dengan muka melas gue. Bodo amat dengan gue yang mulai nggak konsisten dengan cewek yang cool. Yang penting gue mau Arga nemenin gue. Dan untungnya belajar bareng, adalah alasan yang baik.

"Beneran? Aku malah nggak enak sama orang tua kamu key..."

"Plis.."

"Yaudah iya."

Gue senyum ke Arga dan langsung mendatarkan raut muka gue saat gue narik Arga untuk masuk.

Dapat gue lihat, papa mama yang lagi duduk nyantai di ruang tengah. Karena kamar gue ngelewatin ruang tengah untuk naik ke tangga, jadi gue berniat mau langsung ke kamar.

Tapi tiba-tiba aja gue ikut berhenti setelah Arga berhenti. Arga lebih milih ngajak salaman dulu ke orang tua gue.

"Siang om, tante..." Ucap Arga.

Cewek tomboy gue! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang