Bagian 13

10.3K 635 7
                                    

Ok, aku up nih, siapa yang nungguin? hehe😂

Happy reading ya:)


"Bun aku bantu apa nih?"

Melihat bunda yang langsung bergerak memotong kue, membuat key semangat untuk membantu bunda nya itu.

"Emm, kamu ambil piring dulu key. Buat wadah kuenya."

Mendengar bunda yang mulai membagikan tugas untuknya, segera ia berjalan menuju rak tempat piring itu berada.

"Siap bunnn" jawab Keyla dengan tangan hormat, layaknya berhomat dengan bendera merah putih.

Lain hal dengan bunda yang melihat tingkah key itu, ia tersenyum lembut. Ia sudah menganggap key seperti anaknya sendiri.

Dan masalah dengan keluarga key itu yang kurang harmonis, bunda sudah mengetahuinya. Maka dari itu, bunda tak ingin melihat key bersedih. Dengan memberikan kenyamanan atau kehangatan layaknya ibu kandungnya sendiri, mungkin bisa membantunya.

"Nih bun."

Keyla menyodorkan piring yang berukuran sedang kepada bunda.

"Makasih sayang." Jawab bunda dengan senyuman.

Tak tau kenapa saat melihat bunda tersenyum seperti itu, key merasakan kehangatan yang berbeda. Mungkin kerena ia lama tak melihat mamanya tersenyum dan perhatian padanya. Dan demi apa pun, ia sangat menyayangi bunda dari bang Haris nya ini.

"Yeii, udah siap Bun." Ucap Keyla senang layaknya anak kecil.

Key sangat berbeda saat ia berada di tengah tengah keruarga Haris. Kenyamanan yang selalu ia dapatkan membuat ia mengeluarkan sifat asli dari Keyla.

Melihat key yang berbicara seperti anak kecil, membuat bunda tak tahan untuk mencubit pipi tembam dari Keyla. Menurut bunda, key sangat lucu dan menggemaskan baginya saat di kala tertawa ataupun tersenyum.

"Kamu lucu banget sih sayang. Bunda jadi ga tahan buat nyubit pipi bakpao kamu." Ucap bunda gregetan.

"Aaaaduh, bunda. Haha sakit tauk." Rintih key saat pipinya di cubit oleh bunda.

"Iya iya, bunda minta maaf."

"Di maafin ga nih?." Lanjut bunda.

"Maafin ga ya?" Ucap Keyla dengan mengetuk jarinya ke dagu, seperti orang yang sedang berfikir. Tidak lupa dengan senyum yang menggoda.

"Yahhh kok gitu? Di maafin dong."

"Berhubung aku sayang sama bunda, jadi permintaan maaf bunda aku terima. Haha"

Yah begitulah suasana jika key bersama bunda. Key tak akan pernah merasakan kesepian jika ada bunda. Apalagi dengan pembahasan atau obrolan yang kurang penting di setiap pembicaraan mereka.

Terasa lucu. Memang. Karena semua itu, mereka bisa merasakan kebahagian walaupun sederhana. Apalagi dengan Keyla. Ia tak pernah bosan untuk bersyukur kepada Allah, karena sudah mempertemukannya dengan bunda.

"Yaudah, yuk ke belakang. Pasti ayah, kak Melati, sama bang Haris udah nunggu Bun." Ucap Keyla antusias.

"Iya, yuk."

Akhirnya mereka menyusul yang lainnya ke taman belakang setelah menyelesaikan senda gurau yang mereka ciptakan sendiri.

*****

"Assalamualaikum ayah, kak melatiii." Teriak Keyla, membuat ayah, bang Haris, dan kak melati mengalihkan pandangan kearahnya.

Terlalu biasa untuk Keyla berteriak histeris bila bertemu kak melati nya itu. Entah kenapa kak melati nya itu seperti kakakable atau kakak yang seru baginya.

"Wa'alikumsalam." Jawab Surya Andhika, ayah dari Haris. Seorang pengusaha, di salah satu perusahaan tekstil.

"Kyaaa.. wa'alikumsalam key, kakak kangen banget sama kamu tau ga."

Jika melihat Ayah nya yang menjawab salam dengan normal, berbeda lagi dengan melati yang langsung menghampiri key dan langsung memeluknya.

Untung saja waktu melati berlari menghampirinya, kue yang ada di tangan key sudah terlebih dahulu direbut oleh Haris. Jika tidak, pasti memakan kue buatan bunda yang lezat itu sudah menjadi khayalan saja.

"Key juga kangen sama kakak. Hehe." Key juga membalas pelukan dari kak melati nya itu.

"Kamu kesini sama siapa?" Ucap melati. Key langsung melirik Haris. Apakah Haris tak memberi tahu bahwa key datang.

Dan Haris yang tahu tengah ditatap oleh Keyla, ia langsung menggelengkan kepalanya.

"Key kesini sama bang Haris."

Langsung saja melati melirik Haris, dengan aura yang tak menyenangkan. Sedangkan orang yang ditatap itu seperti bodo amat.

"Kenapa lu ga kasih tau gue." Sarkas melati ke Haris.

"Penting?"

Mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Haris. Melati merasa kepalanya ingin mendidih. Tak tahu saja jika ia sangat rindu kepada Keyla. Iya, rindu. Karena setiap key berkunjung di rumahnya, key adalah orang yang paling nyaman jika ia sedang bercerita.

Dan akhir akhir ini key tak pernah berkunjung lagi di rumahnya. Dan entahlah alasannya. Melati juga tak tahu.

"Mau ribut?." Melati masih terlihat sedikit emosi.

Melati ingin menghampiri adiknya yang sedikit menjengkelkan itu. Ia ingin sekali menghabisinya di malam ini. Tetapi baru saja melati ingin berjalan menghampirinya, tiba tiba satu tangan menghalanginya.

"Udah ga usah ribut kak. Mending kita makan kue buatan bunda yuk." Ucap Keyla dengan memberhentikan kak melati nya itu untuk menghabisi bang Haris. Jika di teruskan bisa saja keributan itu tak akan bertahan sedikit. Lebih tepatnya, lama.

"Ide yang bagus. Yaudah, yuk key sini duduk."

Melati saat ini mengalah. Dan semua itu berkat Keyla. Ia akan membalasnya lain waktu saja.

"Oh ya key, sekarang kok kamu jarang main ke rumah." Tanya Ayah setelah melihat key duduk dengan nyaman.

"Iya key, kan kakak mau curhat. Kamu sibuk atau apa?" Sekarang giliran melati yang bertanya pada Keyla.

"Itu yah, kak, sebenarnya key sibuk buat ngurus pindah sekolah." Jawab Keyla dengan menggaruk sedikit kepalanya yang tidak gatal.

"Lho. Kenapa pindah sekolah?" Tanya Ayah kembali.

"Biasa yah." Sekarang giliran Haris yang berucap. Setelah menyimak perbincangan ayah dan temannya itu.

"Biasa kenapa?" Tanya ayah.

"Hehe. Anu yah, key dikeluarin gara gara sering bolos sama tawuran." Jawab Keyla dengan nada yang kurang nyaman.

"Ya ampun Keyla. Kamu sering tawuran sama bolos lagi?." Sekarang giliran bunda yang menyahuti setelah mendengar pengakuan dari Keyla.

"Hehe iya bun. Maafin Keyla ya?."

Dan setelah itu key merasa tak enak kepada ayah dan bunda. Memang sebelumnya ayah dan bunda sudah mengetahui jika key anak yang sedikit bandel. Bunda juga sudah melarangnya, untuk berhenti tawuran. Apalagi mengingat Keyla itu perempuan.

Tapi apa daya dengan Keyla yang menjadikan tawuran sebagai hal biasa yang harus ia lakukan. Jika dia pensiun, rasanya sama sekali tak mengenakan baginya.

Dan setelah itu, hanya ada acara ceramah panjang yang dibawakan oleh ibunda tercintanya itu. Mengesankan bukan?.

*****

Ok, sebelumnya aku ucapin terima kasih buat kalian yang ga bosen buat nge vote cerita ini. Hehe

Karena beberapa hari kemarin kesehatan lagi ga sinkron. Jadi aku baru bisa up.

Oya, sebentar lagi kan bulan suci ramadhan. Jadi aku mau ngucapin selamat menjalankan ibadah puasa bagi pembaca yang muslim ya.

Dan kayaknya di Ramadan ini aku ga up dulu. Banyak yang harus aku kerjain. Maaf ya?. Tapi aku usahain deh, tapi ga tau jangka waktunya.

Jangan lupa vote dan komen ya😊
See you💕

Cewek tomboy gue! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang