Bagian 28

5K 343 16
                                    

Happy reading✨

🌈🌈🌈

Keesokan harinya, seperti biasa Arga dan Keyla berangkat ke sekolah bersama. Saat ini mereka tengah berjalan beriringan di koridor sekolah ke arah kelas keyla.

"Nanti istirahat aku jemput ya?" Ucap Arga, setelah mereka sudah sampai di depan kelas Keyla. Arga mengusap kepala Keyla dengan lembut.

"Iya."

"Sampai ketemu nanti key..."

"Iya, lo juga." Jawab keyla dengan sedikit senyuman. Ia berjalan santai masuk ke dalam kelasnya, sedangkan Arga berlalu ke kelasnya.

Sejak ia sudah menerima Arga, Key merasa sedikit santai. Arga yang selalu ada buat dia, mengerti dia dan juga selalu mengoceh seperti burung jika key melakukan sesuatu yang membuatnya khawatir. Serasa kini hidup keyla tak sepi lagi. Ia pun tak pernah bosan menceritakan bahagianya sejak bertemu Arga.

Walaupun sebelumnya Haris memang tak pernah membiarkannya sendiri, tetapi kembali lagi kepada perasaan. Jika Haris bisa membuatnya nyaman, tetapi Arga jauh bisa membuatnya lebih nyaman. Perasaannya membuncah, dan hanya nama Arga yang kini memenuhi pikirannya.

Ah, Keyla tak kalah bucin dengan Arga.

Key menghampiri Sandi yang tengah serius dengan buku di atas mejanya. Key sampai di buat bingung dengan kelakuan Sandi.

"Pagi San..." Sapa keyla. Ia langsung duduk di sebelah Sandi.

Sandi yang tengah fokus itupun menoleh. "Pagi juga Key..."

"Lagi ngapain sih?"

"Ngerjain PR Key... Puyeng gue nih ngerjainnnya."

"PR apaan?"

Sandi menatap Keyla dengan wajah yang ingin di kasihani. "Matematika. Gue nyontek dong key... Lo baik deh..." Bujuknya.

"Apaan nyontek... Nggak!."

"Yaelah key, sama temen sendiri pelit amat. Lo kan jago matematika."

"Temen temen aja, nggak usah bawa tugas rumah gue ya... Lagian siapa yang jago matematika? Gue cuma merhatiin guru pas lagi ngejelasin. Bukannya malah tidur..." Sindir Keyla di akhir.

"Gue kemarin ngantuk banget. Malemnya begadang gue."

"Begadang ngapain sih?"

"Kemaren ada acara keluarga, nah ponakan gue yang bocil-bocil pada dateng. Para bocil ngajakin gue main sampe tengah malem."

"Ooo."

"Kok ooo doang sih!? Ayo dong key, gue pinjam PR elo... Plisss."

"Gue dapet apaan nih? Kalau gue nyontekin elo?"

"Yaelah key... Sama temen sendiri.."

"Kalau nggak mau yaudah..." Ucap keyla, ia membuka tas punggungnya dan mengeluarkan handphonnya.

Sandi berpikir keras. "Yaudah, sore ini gue traktir makan cafe depan sekolah. Gimana?"

"Sore ini gue nggak bisa. Besok gimana?"

"Ok deal!"

Mereka berjabat tangan dengan kondisi muka yang berbeda. Key dengan wajah gembira, sedangkan Sandi dengan wajah masamnya.

Keyla membuka tas punggungnya lagi. Mengeluarkan buku tugas matematikannya.

"Kalo nggak ihklas traktir gue, mending nggak usah!" Ucap Key setelah melihat Sandi dengan muka cemberutnya.

Cewek tomboy gue! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang