Bagian 32

4.1K 313 9
                                    

Sengaja mau up malem minggu😂 jadi yang nungguin, ku minta maaf ya, hehe...

Vote dulu dong sebelum baca. Pokoknya luv buat kalian❤️

🌈🌈🌈

M

alam pun tiba. Kini meja makan keluarga Admaja terisi berbagai hidangan makan malam. Tidak ada hujan maupun angin, Keyla, Pratama, serta Saras sedang makan malam bersama. Sesuatu yang baru di keluarga mereka setelah sekian lama.

"Gimana sekolah kamu?" Pratama mengangkat suaranya. Ia melihat anaknya yang kini sudah tumbuh remaja.

"Normal." Jawab Keyla.

Meja makan tersebut kembali dengan kecanggungan yang mereka ciptakan sendiri. Hanya suara dentingan sendok dengan piring yang mengisi suara saat ini.

Pratama meminum air putihnya dan menatap putri satu-satunya.

"Papa udah sepakat untuk jodohin kamu sama anak temen papa."

"APA?!"

Keyla membulatkan bola matanya yang kini terasa panas.

"Aku nggak mau!" Ucapnya dengan tegas.

"Tapi papa udah sepakat dengan temen papa." Sahut Pratama.

"Papa juga udah tau kan kalau key punya pacar! Arga pacar Key!" Kini air matanya lolos membasahi pipinya.

"Papa jodohin kamu sebelum papa kenal sama pacar kamu." Ucap Pratama.

Keyla kini menatap mamanya yang sudah menatapnya dengan cemas.

"Mama tahu?" Tanyanya.

Saras hanya mengangguk.

"Dan mama setuju?"

"Demi kebaikan kamu sayang..." Ucap Saras dengan lembut.

Brak!

Keyla memundurkan kursinya dengan kasar. Ia pergi ke kamarnya dengan air mata yang terus turun.

Ia mengunci pintunya dan tengkurap ke kasurnya. Ia menangis sejadi-jadinya.

Dalam benaknya ia mengatakan jika kekecewaannya kepada orang tuanya bertambah puluhan lipat.

"Hiks.. hiks... Kapan sih mereka ngertiin perasaan gue?! Kapan mereka nggak bikin gue kecewa?! Hiks.."

Keyla menangis dengan memukul bantalnya dengan kasar untuk meluapkan emosinya.

"Nak.. buka pintunya."

Terdengar Saras yang sedang berusaha membuka pintunya.

"PERGI!."

"Tapi nak, mama___"

"KEY BILANG PERGI!"

Setelah itu, terdengar langkah seseorang yang mulai menjauhi kamarnya. Saras meninggalkan anaknya, supaya lebih tenang.

Drttttt... Drttt...

Tiba-tiba saja hp nya berbunyi. Ia menatap hpnya yang ada di sampingnya.

Bang Haris menelephone

Ia mengangkat panggilan dari Haris.

"Hallo Key, besok lo di suruh ke rumah kak melati. Katanya kak___"

"Hiks... Hiks..."

"Lah elo kenapa nangis?"

"Gue... Hiks___"

"Gue ke rumah elo sekarang ya."

"Enggak!"

"Tapi elo kenapa nangis sih? Cerita..."

"Nanti gue cerita. Pokoknya elo jangan ke sini!"

Tut..tut...

Keyla mematikan telephonenya sepihak dengan Haris.

🌈🌈🌈


Tak terasa waktu sudah menunjukkan tengah malam. Ini yang di tunggu Keyla. Ia mulai mengambil tas ranselnya dan memasukkan beberapa pakaiannya.

Setelah selesai ia keluar kamarnya dan mengecek keadaan rumahnya yang untungnya sekarang sudah sepi. Mungkin mama dan papanya sudah tidur.

Ia berjalan pelan menuju pintu utama. Ia merogoh sakunya dan mengambil kunci cadangannya.

Menutup pintunya kembali dan berjalan pelan ke arah garansi rumahnya. Membuka pelan supaya tidak menimbulkan suara berisik.

Ia memilih menuntun motornya sampai depan gerbang rumahnya supaya tidak ada yang mendengar. Setelah itu ia melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Diperjalanan, karena pikirannya yang kalut ia sempat tidak fokus mengendarai motor.

Brakk!

Ia terjatuh akibat pengendara lain yang tak sengaja menyerempetnya. Karena lupa tak memakai jaketnya, kini sikunya terdapat goresan yang untungnya tidak terlalu parah.

Key berusaha bangun dan melajukan motornya dengan kecepatan yang ia kurangi.

Ia memberhentikan motornya setelah sampai di salah satu taman. Ia turun dari motornya dan duduk di salah satu bangku di taman.

Karena hari sudah tengah malam, taman tersebut sangatlah sepi. Bahkan hanya Keyla yang duduk sendiri di taman itu.

Ia tak menghiraukan sikunya yang mulai perih. Ia menyenderkan punggungnya dan menatap bintang-bintang yang tengah bersinar indah di langit.

Pipinya kembali basah. Air matanya keluar begitu saja. Seperti mendapat respons dari hatinya yang kini lebih sakit.

Sekarang yang ada di pikirannya adalah Arga. Bagaimana reaksi lelaki itu setelah mengetahui bahwa ia akan di jodohkan. Ia masih tak habis pikir dengan jalan pikiran orang tuanya yang membuatnya sedih seperti ini.

Ia mengeluarkan handphonenya dan menatap isi galerinya yang kini berisi banyak fotonya bersama Arga. Ia menatap foto itu dengan nanar. Sekali lagi air matanya tidak bisa ia bendung.

"Gue nggak boleh kayak gini. Gue cinta sama Arga! Jadi gue harus berjuang supaya gue bisa terus sama Arga!" Ucapnya dan menghapus air matanya dengan kasar.

Ia kembali mengendarai motornya. Rumah yang bisa ia katakan sebagai rumah itu hanya satu bagi Keyla.

Setelah beberapa saat ia mengendarai motornya, kini ia sampai ke rumah tersebut. Ia mengetuk pelan rumah itu. Dan beberapa saat kemudian terdengar suara kunci pintu yang terputar dan terbukalah pintu tersebut.

"Keyla?!"

*****
Kalau part ini kesannya kayak buru2, emang aku sengaja ya... Untuk mempercepat End nya. Hehe

Jangan lupa vote dan komennya ya
See you🖤

Cewek tomboy gue! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang