Bagian 24

7.4K 409 25
                                    

Malem minggu kemarin sinyal buriq di karenakan hujan gaes.

Dan malem ini aku baru up, hehe.
Untuk yang mau baca cp ini, di maklumin kalau mellow2 gini. Wkwk

Happy reading>•<


🌈🌈🌈


"Key."

Suara yang sangat familiar dari seorang laki-laki menggema di ruangan. Lelaki itu berdiri dengan tegak. Wajah tegas dan khawatir mendominasi secara bersamaan.

Keyla dan Sandi menoleh ke belakang secara bersamaan. Jika keyla merubah rautnya menjadi masam, lain hal dengan Sandi yang mulai melebarkan kedua matanya untuk kedua kalinya tanda terkejut.

"Baru juga di gibahin." Gumam keyla dengan kesal dan melirik sinis kepada cowok yang baru datang itu.

"Jadi kamu beneran selingkuh sama Sandi? Nggak elit banget kamu selingkuh di rumah kamu sendiri." Ucap Arga dengan nada mencibir.

Keyla yang sudah mempunyai mood yang buruk, ditambah dengan ucapan yang di lontarkan oleh cowok itu merasa kepalanya tiba-tiba mendidih. Dan wajahnya sudah merah padam seperti terbakar.

Apa yang cowok itu bilang? Selingkuh? Rasanya key ingin menguliti saja cowok itu, Arga. Cowok yang membuat kemarahannya berkobar dua kali. Key berdiri menghampiri Arga dan mengepalkan kedua tangannya di bawah.

"Maksud lo apa? Lo mau nuduh gue selingkuh? Sama sandi?"  Ucap keyla. Kali ini key harus dapat mengendalikan emosinya. Ia tak mau masalah sepele menjadi besar hanya karna tuduhan tak penting itu. Jika Arga tidak menempati posisi penting di hatinya, sudah jelas pasti key akan meninjunya dan mengusirnya. Jangan lupakan jika ia pernah berpacaran dengan atlet taekwondo. Jurus dasar sudah pernah di ajarkan oleh mantan terkutuknya itu.

"Maksud aku? Aku tau kamu pintar key. Jangan bertanya seolah-olah kamu nggak tahu.  Dan kamu San.." Arga melirik Sandi dengan tatapan tajam.

"Kalau elo mau selingkuh sama Keyla, hadapin gue dulu!" Lanjutnya.

Key yang melihat temannya yang tidak tahu apa-apa ini di ancam, membuat key bertambah level untuk naik pitam. Cowok di depannya ini kenapa sih? Bodoh atau apa? Dia yang tidak tahu apa-apa, tiba-tiba datang dan menuduh.

"Lo apa apaan sih?! Ngapain lo ancam-ancam Sandi. Kalau nggak tahu jalan ceritanya, nggak usah datang-datang sok nuduh yang nggak bener!?" Nafas keyla memburu. Cowok ini benar-benar...Arggghh!

"Aku bukan nuduh yang nggak bener. Aku cuma ngomong apa yang aku lihat sekarang."

"Wait... Wait. Kenapa lo nuduh gue sebagai perebut cewek orang. Lo tau kan, gue satu-satunya temen deket key di kelas. Dan tuduhan elo tantang gue selingkuh sama cewek lo itu salah besar. Gue kesini, karna gue mau ikut key balapan. Udah itu doang!." Rasanya Sandi juga akan emosi jika dihadapkan di situasi ini. Apa apaan nih? Kenapa ia di tuduh seperti ini. Dan Sandi memutuskan untuk pergi dan tidak mau masalah ini menjadi panjang dengan tuduhan dia yang menjadi masalah utama.

"Gue pamit pulang key. Udah nggak mood buat nemenin balapan. Lain waktu aja ya. Bye!" Sandi berpamitan dan berjalan santai keluar. Kalau di terus-teruskan ia berada di situ, bisa di pastikan akan membuat hubungan pertemanan key bersamanya akan merenggang. Dan Sandi tak mau itu. Sandi juga tahu sebenarnya ini bukan salah keyla. Tapi cowok posesifnya yang tiba-tiba menuduhnya. Ah sudahlah!

"Iya, gue minta maaf San. Hati-hati di jalan." Ucap key dan terlihat Sandi menganggukkan kepalanya.

Sekarang giliran key menghadapi cowok posesif yang ada di hadapannya. Dia sangat berterima kasih kepada sandi yang mengerti keadaan saat ini.

Cewek tomboy gue! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang