Bagian 19

7.9K 458 10
                                    


Halohola😂

Aku up nih. Kira kira udah berapa bulan ya, aku gak up? Hehe.

Gara gara sibuk ngurus tugas yang  mulai menumpuk di kelas 3 ini, ditambahnya belum ada pencerahan buat cerita ini, jadi ilang deh akunya.

Untuk itu,

Aku mau ucapin makasih dulu nih buat para pembaca cerita ini, yang udah masukin cerita ini ke reading list kalian, dan yang udah vote sama komennya. Terima kasih banyak.

Hehe:)

Heppy reading 😌

***

Ceklek

"Key, gue bawain makanan buat el...ooo" ucap Sandi tiba-tiba dan sedikit terkejut saat ia memasuki ruang UKS yang di dalamnya tak hanya Keyla yang ada. Melainkan seorang lelaki yang kemarin sempat membuat Keyla uring-uringan.

Apalagi yang membuatnya terkejut adalah mereka sedang berpelukan. Ya ampun mata Sandi telah ternodai dengan yang tidak senonoh.

Reflek Keyla melepaskan pelukannya dengan Arga secara tidak santai. Key langsung mendorong Arga, sampai-sampai Arga akan terjungkal.

Sandi berjalan tidak enak menghampiri kedua manusia yang sedang berpelukan tidak tau tempat itu. Apalagi saat Arga yang menatapnya tidak santai.

"Gue beliin makanan buat elo. Dan gue ke kelas dulu. Bye key."

Sandi meletakkan makanan di meja nakas. Lalu segera berjalan cepat meninggalkan ruang terkutuk itu untuk dirinya yang masih dikategorikan sebagai seorang jomblo. Mengenaskan!

"Huh, ini semua gara-gara elo." Gerutu Keyla kesal, setelah melihat sandi sudah tak ada lagi di ruangan ini.

"Kok aku sih? Kan aku khawatir sama kamu." Ucap Arga.

"Mau ditaruh di mana coba muka gu---"

Tak!

"Awww."

Pasti kalian sudah menebaknya. Iya, saat sedang menggerutu, luka yang ada di siku Keyla tak sengaja terbentur dengan kepala ranjang yang ia duduki.

"Eh, sayang kamu gak papa? Kamu hati-hati dong." Ucap Arga khawatir saat melihat Keyla mendesis kesakitan pada sikunya.

"A--aduh. Sakit banget." Rintih Keyla.

"Udah udah gak papa. Sini aku tiupin." Arga bergegas untuk meniup luka Keyla yang ada di siku tangannya.

Keyla hanya diam saja. Membiarkan cowok yang di depannya ini meniup lukanya yang terasa nyeri dan bertambah nyeri dan juga perih akibat terbentur kepala ranjang.

"Masih sakit?" Ucap Arga, lalu menatap Keyla yang juga sedang menatapnya.

"Se--sedikit." Ucap Keyla gugup. Demi apa, mengapa ia gugup untuk kedua kalinya? Ini hanyalah tatapan mata, dan tidak lebih. Oh ayolah, buatlah Keyla untuk sadar bahwa ia masih membenci cowok ini.

Tetapi sebaliknya. Arga tersenyum, saat melihat Keyla seperti ketauan tertangkap seperti maling yang mencuri. Tetapi bedanya di sini ia tertangkap olehnya saat ketauan menatapnya. Benar-benar perubahan untuknya!

"U-udah lepasin tangan gue. Udah gak papa." Ucap Keyla ketus untuk mencoba menghilangkan kegugupannya.

Arga menurut dan melepaskan tangannya. "Hati-hati key..." Peringat Arga. "Untung aja cuma kebentur. Coba kalau kejepit?" Ucap Arga gemas dengan Keyla yang sedikit ceroboh.

Cewek tomboy gue! [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang