HARI SENIN!!!
Ini benar-benar membuatku gila. Gosip benar-benar cepat beredar. Padahal aku bukan Artis, selebgram, atau Youtuber.
Jadi gimana mungkin ini benar-benar menjadi bahan pembicaraan. Bahwa katanya, aku berselingkuh dan Pras melabrak selingkuhanku!
Padahal yang terjadi Pras itu ngajak ngopi! Serius. Aku marah-marah karena waktu itu, karena dia ngajak ngopi. Walau belum kejadian sih. Tapi serius deh, kesel aku dengan sikap so santainya.
Setelah selesai upacara, bu Anin mendekat, "Bu ada kabar berseliweran lho," katanya. "Katanya ibu itu main belakang sama pak Bram."
"Kok bisa sih Bu?" Aku bertanya. "Padahal saya dan pak Bram itu nggak ada apa-apa."
Dan istirahat adalah puncaknya, ketika sedang makan di kantin, segerombolan anak sedang sibuk bercanda tawa, sampai seorang murid berkata sesuatu yang nenohokku, "Kata Dilan aja Guru itu, digugu dan ditiru. Ya, jadi contoh nggak bener deh buat kita."
Aku tahu, mereka sedang membicarakanku.
Nggak usah ditanya, mereka yang bilang sepertu itu adalah murid yang langganan masuk ruang BP, gara-gara rambutnya diwarnai. Dan terlalu berani sama orang tua. Tapi, aku diam saja. Mereka membawa-bawa Dilan, untuk mencari pembenaran.
"Terus ya, katanya juga anak diluar nikah," kata salah seorang murid yang rambutnya dikuncir. "Ya wajar aja kalo..."
Brak!! Aku menyimpan sendok dengan kasar, dan pergi dari kantin. Rasanya, tetap sama, rasanya tetap sakit ketika siapapun mengatakan aku anak di luar nikah.
Selama hidup, aku nggak pernah milih untuk menjadi aku. Kalo bisa milih aku bakalan milih yang bukan aku. Yang punya keluarga, adik, kakak, atau nenek kakek yang bakalan memarahi ibu dan ayah karena terlalu galak padaku.
Jadi, sebenarnya ini salah siapa? Salahku yang lahir dari perempuan yang bahkan aku nggak tahu siapa namanya?
Atau salah nafsu lelaki ayahku? Yang malah membuatku ada?
Rasanya sakiiit.
"Bu Bella, nggak apa-apa?" Tanya pak Bram menatapku di pintu kantin.
Aku mendongkak. "Kenapa pak?"
"Pucat banget, apa nggal sebaiknya ibu pul--"
Mataku tiba-tiba gelap. Aku nggak tahu apa yang terjadi.
Seingatku ya, ketika aku pingsan, yang berada di depanku itu Pak Bram. Dan sekarang, Pras dengan muka seriusnya. Aku langsung bangun."Kamu bangun sayang?" Tanya Pras.
"Iya ini kan bangun," kataku.
Dia langsung menubruk tubuhku, walau agak grasak-grusuk ya tapi lembut juga sih. "Maaf...maaf..maaf," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Buys Me ✔
Romance[Telah Selesai] Aku kembali berdeham. "Bell, inget kamu sekarang istri aku, harus nurut. Selagi aku nggak ngerugiin diri kamu, kamu harus ikutin mauku." * * * Kedatangan seorang pria yang tidak pernah diduganya membawan...