Holaa..jumpa lagi guys😄
Ok langsung baca aja yaa..😉Eh...
Tapi abis baca bisa dong yaa jempolnya nekan bintang..(ngarep lu thor😅)
"Sekali-kali kita harus ngarep nyet, biar nanti kalo kejadian beneran kan jadi seneng"
"Iya kalo beneran, nah kalo kagak..sakit ati kan lu..denger nih, biar kata lu gue ini meonyet, tapi gue ini punya perasaan Thor, punya hati"
"Serah lu nyet😑"
Wkwkwk😆
"Garing😑😑"
.....
Hari ini Gisel ke sekolah dengan kondisi tubuh yang sangat lemas. Mamanya sudah mengatakan agar tidak usah sekolah, tapi dasarnya Gisel yang keras kepala.
Gisel berjalan dengan sedikit sempoyongan di koridor. Hampir saja ia terjatuh jika tak ada seseorang yang menahannya dari belakang.
"Eh Lo gak paapa kan?" tanya orang itu yang sudah pasti dari suaranya adalah cowok.
"Oh gak paapa, makasih udah nolongin" jawab Gisel masih belum melihat rupa orang itu.
"Kalo sakit mending gak usah sekolah, malah bikin repot" kata cowok itu sedikit ketus.
Gisel yang mendengarnya langsung membalikkan badan, dan alangkah terkejutnya ia saat melihat siapa yang sudah menolongnya tadi.
"Lo..brengsek" kata Gisel dengan penuh penekanan lalu pergi begitu saja.
Cowok yang menolong Gisel tadi sebenarnya adalah Reigan. Reigan hanya menatap bingung sekaligus kesal dengan perkataan Gisel.
"Gak jelas banget tuh cewek" kata Reigan sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Setelahnya Reigan kembali melanjutkan langkahnya kearah kelasnya berada.
Gisel sudah sampai dikelasnya, disana sudah ada kedua temannya yaitu Citra dan Rezka. Gisel langsung menelungkupkan kepalanya diatas meja begitu sampai di tempat duduknya.
"Kenapa tuh" tanya Citra saat melihat tingkah Gisel.
Rezka hanya mengangkat bahu cuek, lalu melanjutkan bacaannya. Ah iya, Rezka ini tipe cowok kemayu, tapi kadang juga jadi kayak cowok sok cool gitu. Rezka lebih sering bergaul dengan teman perempuan dikelasnya utamanya Gisel dan Citra. Ia jarang kelihatan gabung dengan teman-temannya yang cowok. Dan itulah mengapa Citra menjulukinya cowok layu.
"Sel" panggil Citra. Namun tak ada respon dari Gisel.
"Gisel, oyy" panggilnya sekali lagi, namun belum ada tanda-tanda Gisel akan bangun.
Citra sendiri sudah kesal karena diabaikan.
"GIGIII" teriak Citra yang langsung saja membuat beberapa temannya terlonjak kaget, begitupun dengan Gisel. Dan setelah mengetahui siapa yang telah meneriakkan namanya, ia langsung memberikan tatapan membunuh. Citra sebenarnya merasa bersalah juga tapi ya kan kesal juga kalo dicuekin."Lo ngapain teriak-teriak, hm?" tanya Gisel dengan geraman yang sangat kentara. Teman-temannya langsung menatap takut-takut pada Gisel. Mereka berpikir Gisel itu memiliki kepribadian ganda. Buktinya saja waktu dikeluarin dari kelas oleh guru baru, datang-datang ia langsung berubah penampilan.
"Gue kesel, dari tadi gue panggil gak nyaut..ya gue teriakin" jawab Citra dengan wajah kesal bercampur takut tanpa menatap Gisel.
"Lo tau..gue lagi pusing sekarang, gue butuh istirahat..jadi jangan ganggu gue. Dan ingat ini bukan hanya buat Citra aja, kalian juga..kalo sampai ada yang berani, liat aja akibatnya" kata Gisel dengan tatapan super dingin dan mampu membuat teman-temannya langsung mengangguk patuh. Setelah mengucapkan itu, ia pun langsung menelungkupkan kembali kepalanya diantara kedua tangan diatas meja.
Tak lama kemudian bel masuk berbunyi, dan selama itu tidak ada satupun yang membuat keributan dalam kelas. Itu semua karena perkataan Gisel yang tentunya sudah disampaikan kepada murid-murid yang datang belakangan.
Seorang guru masuk dan heran mendapati kelas itu begitu tenang, biasanya yang ada hanyalah keributan.
"Pagi anak-anak" sapa guru itu. Namun tidak ada satupun yang menjawab sapaannya.
"Kalian semua kenapa?" tanya guru itu dengan kening berkerut. Beberapa diantara mereka hanya menggeleng sambil meringis.
Sepertinya guru itu sudah kesal dengan tingkah murid-murid itu. Ia langsung menggebrak mejanya dan tentu menimbulkan suara yang keras. Sontak seisi kelas itu langsung terkejut, bahkan ada yang langsung mengusap dadanya saking terkejutnya.
"Ya Allah copot jantung gue"
"Bhusett untung gue gak ada riwayat jantung"
"Ampun.. gara-gara Gisel ini mah"
"Aduh kira-kira Gisel bakal ngapain pak botak ya"
Begitulah yang ada dipikiran teman-teman Gisel sekarang.
Pak Basil atau yang sering mereka panggil pak botak itu tampak semakin marah karena tidak ada yang bersuara sedikit pun.
"GANI" panggilnya dengan nada keras pada si ketua kelas.
Gani yang dipanggil langsung gelagapan.
"I..iy..iya pak" jawabnya dengan gugup. Dari sudut matanya ia melihat Gisel sudah mengepalkan tangan diatas meja, kepalanya masih menelungkup."Jelaskan kenapa kalian semua diam, tidak menjawab sapaan saya sama sekali" tanyanya dengan wajah yang sudah tidak searah tadi.
"Em..a.anu..p" belum selesai Gani menjawab, Gisel langsung memotong perkataannya.
"Selamat pagi pak" kata Gisel dengan wajah super datarnya. " Sekarang mulai pelajarannya pak, waktu bapak udah kebuang percuma karena sapaan bapak yang gak dibales" lanjutnya dengan wajah yang sudah berubah jadi santai namun menyeramkan. Teman-temannya yang melihat itu entah kenapa langsung merinding. Pak Basil menoleh kearah Gisel yang nampak santai menyandarkan punggungnya pada kursi.
"Oke, saya tidak tau apa yang terjadi dengan kalian..tapi lain kali jangan diulangi, itu sangat tidak sopan" kata pak Basil dengan tegas. Lalu ia pun memulai pelajaran.
Baru beberapa menit pak Basil mengajar, Gisel langsung berdiri dari duduknya. Pak Basil yang menangkap pergerakan dari Gisel itu sontak bertanya.
"Mau kemana Gisel?"
"Makan pak"
"Ini masih jam pelajaran Gisel, bukan jam istirahat"
"Tau kok pak"
"Kalo kamu tau kenapa kamu ingin keluar?" pak Basil tampaknya sudah geram dengan Gisel.
"Kan sudah saya bilang pak, saya mau makan..saya gak sarapan tadi"
"Itu bukan urusan saya Gisel, salah kamu sendiri tidak sarapan. Sekarang kembali ketempat duduk kamu" titah pak Basil.
Tampaknya Gisel tidak memperdulikan sama sekali perkataan pak Basil. Ia tetap melangkah keluar kelas.
"GISEL" dan akhirnya bentakan itu keluar.
"Sekali kamu melangkah keluar kelas, maka untuk seterusnya gak usah ikuti pelajaran saya" tegas pak Basil.
Bertepatan dengan itu, muncullah guru baru yang tempo hari mengusir Gisel dari kelas. Kalau tidak salah namanya Gerald. (Author lupa, maap..tpi keknya udh bener:v)
"Ada apa ini?".....
.
.
.
.
Wahh kayaknya bagian ini yg paling panjang..1000 word😌 +kata" gaje 😂
Say thankyu buat yang baca dan vote karyanya Tia...😍🤗
Jangan bosen yaa nunggu ceritanya😅, tapi kalo ceritanya yg ngebosenin gpp kok dianggurin..tapi setelahnya diapelin yaa..wkwkwk🤣🤣(lebay lu thor):vWahh.. parah lu ngatain thor lebay, entar dipenyok ama palu nya tau rasa lu:-!😂
With love
Sintia...💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Is Mom?
Teen FictionMemiliki anak di usia muda bukanlah hal yang diharapkan Gisel, apalagi mengingat bagaimana anak itu bisa hadir ke dunia. Dan karena anak itu, masalah datang dalam hidupnya. Apalagi saat sahabatnya mengetahui ia memiliki bayi. Dan yang menjadi teka-t...