part 32

6.5K 235 41
                                    

Plak....

Sebuah tamparan mendarat di pipi lelaki berusia 24 tahun setelah beberapa menit berbincang dengan seseorang yang mengaku sebagai teman lamanya.

"BIMA," pekik Alana yang baru saja kembali dari toilet, melihat tunangannya ditampar seorang perempuan.

Kepala Bima tertoleh ke samping akibat dari kerasnya tamparan itu. Sudut bibirnya pun tampak terluka mengeluarkan darah. Sedangkan sang pelaku hanya menatapnya tajam tanpa rasa penyesalan sedikit pun.

"Heh, Lo siapa berani-beraninya nampar cowok gue?!" Alana mendorong bahu Fira, perempuan yang telah menampar Bima.

"Brengsek Lo, Bim!" Fira menabrakkan bahunya pada Alana ketika pergi dari hadapan dua manusia itu.

"Dasar cewek sialan!" umpat Alana hendak mengejar Fira namun Bima menahannya.

"Apa sih, Bim? Lepasin, aku mau bikin perhitungan sama cewek itu!" Protes Lana saat Bima menahan lengannya.

"Duduk!" Titah Bima dengan tegas.

Lana berdecak kesal lalu menuruti perintah Bima.

"Dia siapa sih? Kamu kenal? Kok bisa-bisanya dia nampar kamu? Atau dia itu mantan kamu? Iya? Jawab, Bima!" Cerocos Lana dengan muka kesalnya.

Bima menatapnya jengah sembari mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Bisa, nggak, kamu obatin luka aku dulu, baru setelahnya kamu tanya-tanya?"

"Nggak bisa! Jawab pertanyaan aku dulu! Ohh atau dia selingkuhan kamu? Iya?" Lana semakin menjadi-jadi. Bahkan sekarang cewek itu tengah berdiri sambil menunjuk ke arahnya. Sangat tidak sopan!

Orang-orang yang memang sejak tadi melihat aksi tamparan Fira pada Bima, kini semakin memusatkan pandangannya. Sungguh jiwa kekepoan mereka sedang meronta-ronta.

Kafe yang didominasi oleh pengunjung remaja itu sedang mengheningkan cipta demi melihat pertunjukan dari dua orang berbeda jenis kelamin di tengah-tengah kafe. Beruntung sekali, ya! Keduanya sedang menjadi pusat perhatian.

"Apa sih, Lan? Jangan buat keributan!" Tekan Bima menatap Lana tajam.

"Siapa yang buat keributan? Hah? Siapa? Kamu duluan 'kan sama selingkuhan kamu itu?" Lana membalasnya dengan nada yang cukup didengar oleh hampir semua pengunjung kafe.

"Jaga omongan kamu, Lana!" Bima masih bertahan dengan sikap Lana yang tidak terkontrol itu.

"BUKAN AKU, TAPI KAMU! KAMU YANG HARUSNYA JAGA HATI, KAMU, BIMA!" Gelas yang ada di atas meja berhamburan ke lantai. Lana menghempasnya dengan penuh emosi.

Seluruh pengunjung bahkan karyawan kafe terkejut dengan tindakan Lana itu. Bima sendiri tidak menduga Lana akan melakukan hal memalukan seperti itu di depan umum. Segera ia berdiri dan meraih tangan Lana untuk membawanya pergi. Beberapa lembar uang ratusan ia letakkan di atas meja, sekaligus mengganti kerugian.

Lana berusaha melepaskan cengkraman Bima pada lengannya yang terasa sakit. "Bima, lepas! Sakit!" Namun, Bima tidak mendengarnya sedikit pun. Bima membuka pintu mobil di samping kemudi dan mendorong Lana masuk ke sana. Bima menyusul lalu menjalankan mobilnya.

"Bima-"

"DIAM!" Sentak Bima.

"Aku nggak nyangka kamu bakal lakuin hal memalukan kayak gitu, Lan. Kamu benar-benar bikin aku malu, tau nggak?!" Bima menatap Lana dengan sorot marah. Lalu kembali menatap pada jalanan.

"Malu, kamu bilang kamu malu? Aku yang harusnya malu, Bim! Tadi di kafe itu aku udah ngundang teman-teman aku, dan mereka pasti liat kamu sama selingkuhan kamu itu! Aku yang malu Bim, apa kata teman-teman aku nantinya!" Emosi Lana menggebu-gebu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Badgirl Is Mom?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang