"Ohh Lo ngeliatin tuh orang" kata Citra setelah melihat di sana ada pak Gerald yang sedang berbincang dengan salah satu guru.
Gisel hanya membalik badannya lalu menelungkupkan kepalanya diantara dua tangan di atas meja.
Sambil memejamkan mata, ia teringat kembali kejadian setahun yang lalu.
"Kak Una, kita mau kemana sih?" tanya Gisel yang saat itu sedang bersama kakaknya, bukan kakak kandung sih tapi kakak sepupunya.
"Duhh kamu diem dulu deh, nanti juga tau kalo udah nyampe" jawab Aluna.
"Huhh, udah capek nih kak. Dari tadi kok gak nyampe-nyampe" gerutu Gisel sambil terus mengikuti Luna dari belakang.
"Lunnn" teriak seseorang memanggil Luna.
"Eh itu dia, ayo kita kesana" kata Luna lalu menarik tangan Gisel.
"Udah lama nunggu ya?" tanyanya saat sampai di hadapan orang itu.
Orang itu tersenyum manis lalu menarik tangan Luna agar duduk di dekatnya. Mereka sedang berada di pinggir danau.
"Ck ternyata mau ketemuan toh" celetuk Gisel yang dari tadi hanya diam.
Luna cengengesan melihat adik sepupunya itu. "Hmm kamu pergi dulu ya, nanti kakak panggil kalo udah selesai" katanya pada Gisel.
Gisel hanya mendengus mendengar perintah kakaknya itu. "Jangan lama-lama" ketus Gisel. Gisel pun pergi dari hadapan mereka.
Dari kejauhan Gisel memperhatikan interaksi dua sejoli itu. Ia ikut senang melihat kakaknya yang tampak bahagia.
Tak lama kemudian, Luna menghampiri Gisel. "Sel, kamu pulang duluan aja ya. Kakak mau pergi bentar" katanya setelah sampai di depan Gisel.
"Mau kemana?" tanya Gisel sambil menaikkan sedikit topinya.
"Mau jalan bentar, kamu duluan aja. Nanti dia yang nganterin kakak pulang" jawab Luna.
"Nama pacar kakak siapa sih?" tanya Gisel.
"Namanya Bima" jawab Luna dengan senyuman.
"Ohh, ganteng juga pacar kakak" kata Gisel cengesan.
"Iyalah kakak gitu loh" kata Luna dengan bangga. "Yaudah kamu pulang duluan sana, nanti kakak nyusul" lanjutnya.
"Iyaiya aku pulang nih" kata Gisel lalu bangkit dari duduknya. "Oh satu lagi kak, pacar kakak itu udah kuliah?" tanyanya lagi dengan penasaran.
"Iya, bentar lagi lulus" jawab Luna.
"Mm udah tua ya..hahaha" ledek Gisel lalu kabur dari hadapan Luna sambil tertawa.
"Eh itu adik kamu kenapa?" tanya Bima yang tiba-tiba sudah ada di dekat Luna.
"Ohh enggak, dia cuma bilang kalo kamu udah tua" jawab Luna sambil tersenyum geli.
"Hah, orang baru dua puluh satu masa dibilang tua" kata Bima terperangah.
"Nggak, dia cuma ledekin aku, biasalah dia emang suka gitu" ucap luna lalu menggandeng tangan Bima. "Jadi pergi sekarang kan?"
"Ayo" jawab Bima dengan senyum manisnya.
Mereka pun pergi dari tempat itu, tanpa menyadari seseorang tengah memperhatikan mereka.
Gisel kembali dengan perasaan yang tidak tenang, entah mengapa ia merasa akan terjadi sesuatu hal yang buruk.
"Ishh kok jadi gak enak gini ya?" gumamnya dengan perasaan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Is Mom?
Teen FictionMemiliki anak di usia muda bukanlah hal yang diharapkan Gisel, apalagi mengingat bagaimana anak itu bisa hadir ke dunia. Dan karena anak itu, masalah datang dalam hidupnya. Apalagi saat sahabatnya mengetahui ia memiliki bayi. Dan yang menjadi teka-t...