Haloo..
Maaf nih baru dilanjut😅Ok..silahkan dibaca.
"Oi Rey," Leo menepuk pundak Reigan yang sedang memperhatikan sesuatu.
"Apa?" tanya Reigan tanpa menoleh sedikitpun.
"Liatin apaan, serius amat." Leo mengikuti arah pandangan Reigan.
Mereka sedang ada di kantin. Arif dan Juna memesan makanan.
"Ngapain Lo liatin tuh orang?" Leo melihat di pojok kantin ada Gisel yang sedang makan sendiri.
"Gak," jawab Reigan singkat.
"Gak jelas amat sih" Leo menatap heran pada Reigan.
Arif dan Juna datang membawa pesanan mereka.
"Nih makanan Lo berdua" Juna meletakkan nampan yang berisi dua mangkok bubur ayam di depan Leo dan Reigan.
"Tengkyu beb" Leo mengedipkan matanya kearah Juna.
"Jijik gue" Juna bergidik.
"Udah, makan cepet" kata Reigan lalu menyendokkan bubur ke mulutnya.
Mereka pun makan dengan nikmat, hingga tiba-tiba terdengar keributan.
"Lo apa-apaan sih" terlihat Gisel yang sedang menahan amarah karena seseorang mengguyur minuman ke seragamnya.
"HEI SEMUANYAA, GUE MAU NYAMPEIN SESUATU NIH" teriak cewek yang menjadi pelaku dari pengguyuran itu.
"KALIAN TAU CEWEK INI KAN?, DIA ITU SEBENARNYA PUNYA ANAK" lanjut cewek itu yang membuat semua penghuni kantin menatapnya tak percaya. Sementara itu, Gisel yang mendengarnya dengan jelas langsung menegang.
"Lo jangan fitnah dong Bell" kata seorang siswi yang duduk dekat dengan Gisel.
"Gue ada bukti kok" jawab cewek yang bernama Bella.
"Lo jangan asal ngomong ya" Gisel membuka suara.
Terlihat senyum miring di wajah Bella. "Gak usah ngelak sel" katanya lalu menunjukkan sebuah foto.
"Kenal sama mereka kan?" katanya dengan senyum sok manis.
"Itu siapa, sel?" tanya mereka yang melihat foto itu.
Lama Gisel terdiam, hingga akhirnya pernyataan yang tak disangka-sangka keluar dari mulutnya.
"Kalo emang dia anak gue, kenapa?, Ada masalah sama Lo?, Gak kan..jadi gak usah ngurus urusan orang lain" katanya dengan tegas dan langsung pergi meninggalkan rasa tak percaya dari semua penghuni kantin.
Sementara itu, di meja Rei dkk, mereka benar-benar tak menyangka dengan perkataan Gisel.
"Ehh, itu Gisel ngomongnya serius?" Juna dengan kening berkerut.
"Masa' sih udah punya anak, gak percaya gue" kata Arif dengan gelengan kepala.
"Kenapa gak percaya, dia kan cewek" tukas Leo.
"Gue percaya, dia belum punya anak. Orang dia masih sekolah kok" kata Juna.
"Gak usah ngurus orang lain, urus dulu diri sendiri" kata Reigan kemudian melanjutkan makannya.
Mereka pun diam dan langsung menyantap makanannya masing-masing.
Gisel sedang ada di WC, ia langsung membersihkan bajunya yang terkena minuman.
"Ck," decaknya dengan kesal saat menggosok noda yang ada di bajunya.
Ia berhenti menggosok lalu menumpukan dua tangannya diatas wastafel.
"Hufft" desahnya dengan lelah.
Dan tak disangka-sangka setetes air matanya keluar. Lama-kelamaan mengalir disertai isak tangis.
"Hiks..hiks" Gisel menutup mulutnya dengan kedua tangan. Tubuhnya sudah merosot ke bawah lantai.
"Kenapa harus gini sih?" katanya masih dengan isak tangis.
Pintu toilet sudah ia kunci rapat. Meskipun kemungkinan suaranya akan terdengar dari luar.
"Sel..Gisel.." terdengar seseorang dari luar yang memanggil Gisel.
Tok tok tok..pintu toilet terus diketuk.
"Gisel, ini gue Citra. Lo ada di dalam kan Gi?" kata Citra dengan nada khawatir.
Gisel yang mendengarnya langsung berdiri dan mengusap air matanya. Ia membasuh wajah kemudian memperbaiki rambutnya yang sedikit berantakan.
"Giseell" suara Citra semakin keras.
"Iya Cit" jawab Gisel sedikit keras.
"Cepetan keluar Gi" titah Citra.
Tak lama kemudian Gisel keluar dengan penampilan yang sudah lebih baik.
Citra langsung memeluknya. "Lo nggak apa-apa kan Gi?" tanya Citra dengan khawatir.
Gisel membalas pelukan Citra. "Gak kok Cit, emang gue kenapa?" jawabnya dengan suara yang agak serak.
"Lo abis nangis?" Citra melepas pelukannya dan langsung memegang wajah Gisel.
"Nggak" Gisel menjawabnya dengan senyuman.
"Bohong" Citra menatapnya dengan serius.
"Lo abis diapain sama Bella?""Apa sih Cit, udah ah gue mau ke kelas" kata Gisel melepas tangan Citra yang memegangi kedua sisi wajahnya.
"Jawab dulu" paksa Citra menahan lengan Gisel.
"Gak usah maksa deh Cit" kata Gisel dengan kesal menghempaskan tangan Citra, lalu meninggalkannya.
Citra terpaku di tempat. Menatap kepergian Gisel dengan mata berkaca-kaca.
"Lo kenapa sih Gi?" lirih Citra.
"Hoi" seseorang mengagetkannya.
"Ck apa sih Rez" kesalnya memukul lengan Rezka yang baru saja mengagetkannya.
"Lo kenapa?"
"Bukan urusan Lo" ketus Citra.
"Ihh bisa gak sih, gak ketus kalau jawab pertanyaan gue" kata Rezka sambil mencubit kedua pipi Citra.
"REZKAMPRET SAKIT NIH" teriak Citra dengan kesal saat Rezka sudah kabur duluan.
.
.
.
.
Sekian..
Mau double up, tpi gak jadi😅
Nanti yaa, pasti ada waktunya kok😊
Dan makasih buat yang baca, vote komen cerita ini😊😊Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Is Mom?
Teen FictionMemiliki anak di usia muda bukanlah hal yang diharapkan Gisel, apalagi mengingat bagaimana anak itu bisa hadir ke dunia. Dan karena anak itu, masalah datang dalam hidupnya. Apalagi saat sahabatnya mengetahui ia memiliki bayi. Dan yang menjadi teka-t...