"Ada apa ini?"....
Gerald muncul didepan pintu. Dengan sebelah tangan memegang buku cetak Olahraga. Ah iya, Gerald ini sebenarnya guru olahraga, tapi karena kemarin ia baru saja mengajar jadi hanya perkenalan dulu.
"Oh pak Gerald, bukan apa-apa pak" kata pak Basil sambil tersenyum canggung.
"Saya dengar bentakan bapak tadi" kata Gerald dengan ekspresi datarnya. (Guru kok gitu ya?)...Maklum lah... pemilik sekolah.
Satu fakta yang tidak diketahui para siswa di sekolah itu adalah Gerald yang menjadi pemilik sekolah, setelah resmi dialihkan kepemilikannya dari sang ayah."Maaf pak, tadi saya sedang kesal" jawab pak Basil.
"Ada masalah?" Gerald melirik kearah Gisel yang masih setia berdiri didekat pak Basil. Sebenarnya pak Basil yang mendekat, bukan Gisel yang setia berdiri didekatnya.😂
"Saya laper pak" Gisel yang menjawab dan tatapan sama datarnya dengan Gerald.
"Kamu tau sekarang jam berapa?"
"Delapan lewat dua tiga" jawab Gisel dengan santai melihat jam tangannya.
"Ini masih jam pelajaran"
"Tau kok"
"Gisel, bisa kembali ke tempat dudukmu?" perintah pak basil.
"Maaf pak lapar saya gak bisa dipending, saya permisi" kata Gisel lalu dengan santainya melewati Gerald.
"Kamu benar-benar keras kepala ya" kata Gerald saat Gisel baru saja keluar dari kelas.
"Itu ciri-ciri saya pak" balas Gisel tanpa menoleh sedikitpun dan tetap pergi ke kantin.
"Ya Gusti anak itu..maaf pak atas kelakuannya, nanti saya hukum anak itu. Sekali lagi maaf pak" pak Basil merasa tidak enak dengan Gerald atas kelakuan Gisel.
"Tidak usah pak, nanti biar saya yang hukum"
"Oh baik pak"
"Silahkan dilanjut pak pelajarannya" Gerald pun pergi.
...
"Bu, nasi goreng sama teh anget" pesan Gisel pada bu kantin.
"Iya ditunggu neng"
Beberapa menit kemudian nasi goreng dan teh hangat nya sudah tersedia diatas meja. Langsung saja Gisel santap makannya itu. Ia memang benar-benar lapar, tadi pagi rasanya ia tidak memiliki nafsu makan. Badannya memang rada panas ditambah dengan kepala pusing mungkin itulah penyebabnya, orang sakit nafsu makannya memang kurang.
"Setelah makan bersihkan gudang sekolah" kata Gerald yang tiba-tiba muncul di samping mejanya.
"Uhuk..huk" Gisel sampai tersedak nasinya karena kaget. Dengan cepat ia minum tehnya.
"Bisa gak sih..gak ngagetin orang" geram Gisel.
"Oh sorry".
Ya Tuhan..bisakah pria tampan ini dimusnahkan saja, rasanya Gisel sangat jengah melihatnya.
"Maksud bapak tadi apa?".
"Bersihkan gudang".
Gisel mengangkat sebelah alisnya. "Buat apa ngebersihin gudang?".
"Biar bersih"
"Bisa panjangin dikit gak pak?" tanya Gisel yang mulai kesal.
"Apa?"
"Ngomongnya"
"Lama" jawab gerald singkat.
"Pokoknya selesai makan, langsung bersihkan gudang. Anggap itu sebagai hukuman buat kamu" lanjutnya lalu pergi begitu saja.Hell.. apa-apaan itu.
"Dasar..ughh" geram Gisel lalu tak peduli dengan perintah Gerald ia langsung menyantap kembali nasi gorengnya.
Selesai makan, Gisel tak kembali ke kelasnya. Untuk apa juga ia kembali, yang ada ia malah dapat ceramah nanti. Gisel memutuskan untuk pergi ke atap sekolah. Namun saat sampai, disana ia melihat seorang cowok sedang duduk membelakanginya dengan gitar dipangkuan.
Gisel mendengarnya bernyanyi. Suaranya merdu, bagus. Gisel mendekat kearahnya.
"Lo ngintipin gue" itu bukan pertanyaan ditelinga Gisel melainkan pernyataan.
"Dihh siapa yang ngintip, orang gue baru aja nyampe" sewot Gisel karena memang ia baru saja sampai.
"Oh"
Anjir..apaan tuh 'oh'.
Cowok itu belum melihat Gisel begitupun sebaliknya. Hingga detik berikutnya, akhirnya keduanya saling bertatap muka.
Gisel menatap tak percaya dengan cowok yang ada di depannya sekarang. Bagaimana bisa?.
Begitupun dengan cowok itu, ia tak percaya dengan sosok yang berdiri dihadapannya saat ini.
"Gisel?".....
.
.
.
.Haloo kita jumpa lagi..
Jangan bosan ya sama ceritanya..
Alurnya dinikmatin aja yaa.. atau mungkin ceritanya udah ketebak?
HehehSalam dariku...🍃
Untukmu🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Is Mom?
Ficção AdolescenteMemiliki anak di usia muda bukanlah hal yang diharapkan Gisel, apalagi mengingat bagaimana anak itu bisa hadir ke dunia. Dan karena anak itu, masalah datang dalam hidupnya. Apalagi saat sahabatnya mengetahui ia memiliki bayi. Dan yang menjadi teka-t...