Hehe semuanya pada penasaran yaa
Nanti pasti tau kok bapaknya si Gege siapa..
Typo bertebaran, maaf ya.
Dikomen aja kalo aku ada salah..
Aku lebih suka kalo kalian kasih komen biar nanti aku perbaiki 😊Ok..
Lanjut baca...Sepertinya hari ini adalah hari sial Gisel. Bangun kesiangan, telat datang sekolah, dihukum, panas-panasan, diliatin semua siswa..ya ampun komplit.
"Astagaa..sial banget sih ini hari" Gisel mengusap peluh yang bercucuran di dahinya dengan perasaan dongkol.
"Gara-gara telat lima menit doang hukumannya udah kayak gini. Gimana kalo sejam..disuruh bersihin seluruh kelas kali ya. Semua ini tuh salahnya itu bayi, nangis malem-malem nyusahin orang. Kalo bukan karena mama yang nyuruh, gue biarin tuh bayi nangis sepanjang malam" gerutu Gisel.
"EH NGAPAIN KAMU TINGGAL DUDUK, SANA CEPET BERSIHIN LAPANGANNYA..MASIH BARU KOK UDAH BERTINGKAH"
"Aishh ini juga guru gak bisa apa biarin gue istirahat sebentar. Udah capek, malu, bener-bener nyebelin" gerutu Gisel yang tentunya tidak didengar oleh sang guru.
Gisel langsung kembali ke lapangan dan memunguti sampah-sampah yang berserakan.
"Ini sekolah kok bisa kotor gini sih, perasaan kemaren-kemaren bersih aja keliatannya" dumel Gisel sambil terus memungut sampah.
"Wihh ada pemulung nih, mau dibantu gak mbak"
Tiba-tiba muncul seseorang yang sangat tidak diharapkan kehadirannya oleh Gisel.
"Ohh Lo mau bantuin, sorry deh...sayangnya gue GAK BUTUH bantuan dari orang kayak Lo" kata Gisel dengan sangat jutek.
Orang itu tersenyum. Bukan senyum manis apalagi tulus. Dia tersenyum remeh ke arah Gisel. Dan selanjutnya yang bikin mata Gisel terbelalak, orang itu menumpahkan sampah-sampah yang sudah dipungut oleh Gisel.
"Selamat mulung, pemulung" ejeknya dengan senyum penuh kemenangan ke arah gue.
"HEIII..DASAR LO YAA..LEO BRENGSEK" teriak gue saat sadar Leo udah nggak ada di tempatnya tadi.
"GISEL..ITU SAMPAH KAMU TUMPAH SEMUA..KENAPA GAK DIPUNGUT"
"Arrrggghhh..sumpah nggak guru nggak murid, semuanya ngesellin" batin Gisel dengan perasaan sangat kesal. Dan selanjutnya yang terjadi adalah giliran guru itu yang terbelalak. Bagaimana tidak, Gisel langsung saja melarikan diri tanpa memungut sampah-sampah yang masih berserakan.
"GIISEEEL" teriak guru itu saat melihat Gisel yang sudah berlari meninggalkan hukumannya.
Semua siswa yang melihat itu hanya berdecak menggeleng-gelengkan kepala. Seorang murid baru yang masuknya baru sekitaran seminggu sudah berbuat ulah.
Gisel tak mendengarkan teriakan dari gurunya itu. Ia tetap berlari hingga sampai ke kelasnya.
"Wihhh dari mana aja lo?" tanya Citra dengan maksud meledek.
"Dari pada ledekin gue, mending kasih gue air deh, gue haus nih" kata Gisel sambil mengipas-ngipas dirinya dengan buku Citra yang ia ambil di atas meja.
"Nih" Indri menyerahkan air Aqua yang tadi ia beli di kantin.
"Thanks ndri" kata Gisel.
"Everything for you beb" kata Indri dengan senyum manis.
"Dihh sok Inggris Lu, dasar laundry" ledek Rezka.
"Apa Lo, nyaut aja kek bajai" cibir Indri.
"Baru tau gue kalo bajai bisa nyaut" kata Gabriel yang sedari tadi duduk memperhatikan mereka.
"Bener gab, coba deh nanti kita buktiin. Kita tanya tuh ama bajai yang lewat namanya siapa, kalo dia nyaut berarti Indri bener, setuju nggak?" kata Rezka dengan tampang serius ke arah Gabriel.
Gabriel yang tak tahan melihat tampang serius Rezka, langsung saja ia meledakkan tawanya. "Hahaha..sumpah muka Lo nggak banget kalo lagi serius Rez" katanya sambil tetap tertawa.
Rezka mencibir, niatnya ingin membuat Indri marah-marah malah ia yang kena. "Apa sih gab, santai aja deh ketawanya" katanya dengan muka kesalnya.
Gabriel kini menutup mulutnya yang semakin tidak bisa menahan ketawa melihat Rezka.
"Dihh gila nih anak" kata Citra yang melihat muka Gabriel sudah memerah karena tertawa.
Gisel hanya menatap malas pada teman-temannya itu. Kemudian tanpa sengaja ia melihat ke arah jendela dan mendapati seseorang tengah berdiri di sana.
"Liatin apaan sel?" tanya Citra tiba-tiba yang membuat Gisel kaget.
"Ck Lo ngagetin aja"
"Hehe sorry, abis Lo serius amat liatinnya" kata Citra cengengesan.
"Tuh" tunjuk Gisel dengan dagunya ke arah jendela.
Citra mengikuti arah yang ditunjuk Gisel dan menemukan seseorang tengah berbincang-bincang di sana.
"Oohh Lo ngeliatin tuh orang"
.
.
.Abis..segitu dulu yaa:-)
Pokoknya makasih buat semuanyaa..udah dibaca, vote juga dikomen..
😊😊Next..
💤
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Is Mom?
Teen FictionMemiliki anak di usia muda bukanlah hal yang diharapkan Gisel, apalagi mengingat bagaimana anak itu bisa hadir ke dunia. Dan karena anak itu, masalah datang dalam hidupnya. Apalagi saat sahabatnya mengetahui ia memiliki bayi. Dan yang menjadi teka-t...