18. Mengalah

6K 481 24
                                    

Satu bulan berlalu begitu cepat membuat perut Deva semakin tampak menonjol. Tak banyak yang tau tentang kehamilannya sekarang.

Sedangkan hubungan Devano dan Cantika semakin lengket.

Sore ini Devano ditemani latihan oleh Cantika.

Deva

Jangan lupa sholat asarnya.

Cantika melihat pesan itu berdecak pelan. "Istri kamu alim ternyata, No, pantes kamu bosen. Ck."

Devano menghampiri Cantika dengan keringat yang bercucuran.

Tentu saja gadis itu tidak tinggal diam. Dia mengelap keringat di wajah Devano. "Capek, ya?"

"Lumayan."

"Abis ini mau ke mana?"

"Pulang aja ya."

"Kok pulang?"

"Cantika sayang, aku udah dua hari gak pulang, nanti kalo istri ku curiga gimana?"

"Kamu takut? Kalo ketauan kita deket, bagus dong, kan kamu bisa langsung cerain dia. So, kita bisa nikah secepatnya."

"Istri ku hamil, aku gak bisa seenaknya dulu sekarang."

"Iya deh, aku ngalah tapi besok malam kita harus jalan-jalan."

"Iya."

Dalam perjalanan pulang ponsel Devano berbunyi.

Deva

Kamu belum selesai latihan? Kalo udah, tolong pulang sekarang temenin aku cek kandungan.

Dia menatap pesan itu tak minat.

***

Deva menyambut kepulangan Devano dengan senyum merekah, sama sekali tak ada rasa curiga.

"Temenin aku ke rumah sakit, ya."

"Aku capek, Va, tolong ngertiin aku dong."

Deva tertunduk lesu. "Ya udah, kamu istirahat aja, makanan udah aku siapin. Aku pergi sendiri aja, Assalamualaikum."

***

Deva keluar dari rumah sakit. "Kamu sehat terus ya, Nak," ucapnya tulus sambil mengelus perut buncit itu. "Terima kasih ya Allah, Engkau telah memberi hamba kepercayaan dengan memberikan makhluk kecil ini."

Adzan mengalun sangat merdu. Deva memutuskan untuk sholat terlebih dahulu. Tak lupa ia mengirimkan pesan kepada sang suami agar segera melaksanakan sholat.

Pendek:v
Makasih vote dan komentarnya😘.

Jangan lupa bersyukur hari ini😉.
Jangan lupa baca Al-Qur'an hari ini ya❤.

DEVANO 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang