⚽"Kamu tidur aja, pasti capek dari tadi pagi ngurus mereka sendiri."
"Aku gapapa kok, kasian tu nangis terus."
Karena tidak tau lagi mau berbuat apa, seorang Abi muda itu menyerahkan Danendra ke sang Umi.
Ajaib. Anaknya itu langsung diam, malah ketawa-tawa saat Deva menggendongnya. Pandai sekali putranya itu memilih.
Tak butuh waktu lama Danendra pun terlelap. Deva meletakkan Danendra di samping Daniswara.
Devano mengecup duo kembarnya itu lalu membanting tubuhnya dengan kasar ke kasur.
"Capek, ya?" tanya Deva.
"Capek, sih, tapi bahagia aja kalo liat mereka, abis mukanya mirip aku semua, ganteng-ganteng," puji Devano sendiri.
"Idih." Deva memasang wajah datar tak minat dengan pembicaraan Devano.
"Jangan ngambek Uminya duo kembar."
"Gak ada nama lain, apa?"
"Duo D, hahaha."
"Suuuttt!!!" Deva melototkan matanya ke arah Devano yang tertawa tanpa perasaan.
Devano hanya bisa cengengesan hampir saja tawanya kelepasan.
Deva berjalan ke arah balkon. Dia mendongak melihat bintang yang tersusun indah di langit.
Devano melingkarkan tangannya di pinggang Deva sambil meletakkan dagunya di atas kepala istrinya. "Liat apa, hm?"
"Bintang. Masya Allah, indah banget, ya."
"Iya. Tidur gih."
"Gak ngantuk."
"Tidur, sayang."
Deva tersenyum malu. Devano memang paling bisa membuatnya senyum-senyum sendiri.
"Besok harus ngurus si kembar lagi, istirahat, ya." Devano melepaskan tangannya dari pinggang Deva.
"Liat bintang bentar, ya."
"Istirahat, Va. Udah larut ni, udara juga tambah dingin."
***
Deva menghampiri tiga makhluk itu berniat menyuruhnya makan.
"Umi, kita mau makan di cini," ucap Danendra.
"Pasti disuruh Abi, ya?"
"Umi suudzon, orang anak-anaknya yang mau," sahut Devano.
"Ya udah, Umi ambil makanannya dulu, ya," ucap Deva lembut.
Kedua bocah itu mengangguk girang. "Aciiap, Umi," ucapnya serempak.
Deva terbelalak. Sedetik kemudian dia menatap tajam Devano.
"Aku gak ngajarin, sumpah," ucap Devano yang sudah tau kalau Deva akan siap untuk memarahinya.
"Terus siapa, Abi?" tanya Deva gregetan.
"Gak tau, sayang," jawab Devano tanpa dosa.
Deva tak lagi memperpanjang pembicaraan dia segera mengambil makanan untuk si kembar.
Beberapa saat kemudian dia kembali. Dia duduk di depan kedua putranya. Deva dengan cekatan menyuapi anaknya secara bergantian.
"Abinya gak dikasih makan, ni?"
"Ambil sendiri."
"Galaknya, Umi." Ya, sekarang Devano harus bersabar. Kadang Deva galak kepadanya tapi tidak memudarkan rasa cintanya sedikitpun.
Devano juga harus belajar mengerti karena Deva mengurusi duo kembar sehingga dia menjadi korban kurang kasih sayang. Tapi tidak masalah, dia bahagia dengan hidupnya sekarang.
Bel rumah berbunyi Devano segera beranjak untuk membuka pintu.
Ternyata tamu tak diundang datang, Tifa dan Odit.
"Masuk aja."
Sekarang mereka sudah duduk di sofa ruang tamu.
Si kembar sudah menyelesaikan makannya dan sekarang tengah bermain-main.
Deva duduk di samping Devano.
"Kusut banget lo, No, ngapa?" tanya Odit.
"Gue kurang belaian, Dit, kalah mulu sama si kembar," ucapnya sambil cengengesan.
Deva memukul lengan Devano, "Apa, sih? Malu tau!"
"Makanya yang adil dong." Devano merangkul tubuh Deva yang cemberut. "Becanda, sayang, kamu wanita yang hebat."
Seakan lupa dengan dua makhluk di hadapannya. Devano mengecup kening Deva.
"Ehem!"
Devano dan Deva terkesiap dengan cengengesan.
"Kalian ngapain, tumben ke sini?" tanya Devano membuat suasana normal kembali.
"Orang mau main ditanyain gitu, kita cuman mau liat si kembar aja," jawab Odit.
"Liat anak gue mulu lo, Dit. Udah isi belom bini, lo?"
"Alhamdulillah, tadi periksa kata Dokter udah isi."
"Alhamdulillah," ucap Deva dan Devano bersamaan.
Si kembar tengah adem-ayem memainkan bola membuat mereka semakin asik mengobrol tanpa terganggu.
-END-
Abis hehe. Makasih yang udah baca, vote dan ngasih komentar dari awal sampe akhir. Makasih banyak juga buat yang selalu ngasih semangat😘.
Semoga ada sesuatu yang bisa diambil sebagai pelajaran dari cerita DEVANO sampai cerita DEVANO 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO 2 [END]
SpiritualBelum direvisi. Rank #1 in Malu (28-03-2019) Rank #1 in Olahraga (06-04-2019) Rank #1 in Bola (15-04-2019) Rank #1 in Futsal (26-04-2019) Dipastikan sudah membaca cerita 'DEVANO' Aku akan terus berusaha meminta maaf, meskipun kamu selalu menghindar...