11. Pamit

6.2K 523 20
                                    


"Afif, ayo makan dulu," ajak Deva.

"Suapin."

"Makan sendiri Dek," suruh Devano.

"Maunya disuapin."

"Jangan manja lagi deh, masa udah sekolah masih manja."

"Gak boleh gitu," bisik Deva kepada sang suami. "Afif ayo sini, Kakak suapin."

"Asyik!" teriak Afif girang.

Devano menopang dagunya dengan tangan. "Suapin juga dong."

"Apaan sih, kamu udah gede makan sendiri, jangan manja."

"Manja sama istri sendiri emangnya gak boleh?"

Afif memanyunkan bibirnya. "Abang ganggu Afif makan aja."

"Iya deh Abang gak ganggu, kamu menang hari ini."

Setelah makan malam bersama Deva menidurkan Afif lalu masuk ke kamarnya.

Ponsel Devano sangat sering berbunyi membuat Deva sedikit risih dan mengambil ponsel itu.

Banyak sekali DM dari fans-fans suaminya. Deva tertarik dengan pesan yang posisinya paling atas.

Devano aku ngefans banget sama kamu, aku pengen foto bareng😍. Nanti pas kamu main di Thailand, aku juga mau ke sana, aku pengen banget liat kamu.

Devano keluar dari kamar mandi sambil menatap Deva heran, karena wajah gadis itu sangat datar.

Deva meletakkan ponsel Devano ke tempat semula.

"Ada apa?" tanya Devano heran.

"Ada yang mau ikut ke Thailand."

"Maksudnya?"

"Kamu liat aja sendiri."

Devano tidak minat melihat ponselnya. Pasti yang dipermasalahkan Deva adalah DM dari para fansnya. "Itu orang, Va, cuman fans lagian aku gak pernah tanggepin kok."

"Iya," ucap Deva datar.

"Va, percaya sama aku, mereka itu fans bukan mengarah ke hal lain kok."

"Bisa aja kan dari fans, jadi--"

"Kenapa kamu jadi gini? Biasanya kamu santai-santai aja."

"Soal fans-fans itu kamu gak pernah cerita."

"Kamu marah?"

"Dikit."

"Tolong ngertiin aku, Va."

"Iya aku ngerti."

"Yang ikhlas dong jawabnya."

Deva menghela napasnya. "Iya aku ngerti kok."

Devano duduk di atas kasur di samping Deva. "Masih marah?"

Deva memalingkan wajahnya. "Aku mau tidur. Ngantuk."

Dan satu hal lagi yang perlahan Devano tau, ternyata istrinya cemburuan. Dia hanya pasrah membiarkan Deva tertidur.

***

Devano berpamitan dengan kedua orang tuanya dan mertuanya yang sudah ada di rumahnya, lalu beralih ke istrinya yang sedari tadi berdiri.

Deva memberikan senyum paling manisnya.

Devano mengecup kening Deva cukup lama, lalu memeluknya erat. "Doain aku, ya," bisik Devano sambil melepaskan pelukannya.

"Iya." Deva mencium punggung tangan suaminya.

"Jangan lupa nonton."

Rasanya sangat berat melihat punggung itu semakin menjauh. Entah kenapa setelah kemarin melihat DM dari sekian banyak fans Devano membuatnya sedikit khawatir. Ada hal yang mengganjal di hatinya tapi ia pun tak tau hal apa itu.

Jangan lupa bersyukur hari ini😉.
Jangan lupa baca Al-Qur'an hari ini ya❤.

DEVANO 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang