26. Dia Datang Lagi

7.3K 496 25
                                    


Deva yang baru saja keluar dari mobil terdiam cukup lama memandangi rumahnya.

Devano berdiri di samping Deva, "Suka, gak?"

"Suka," jawab Deva dengan senyum yang mengembang.

Devano menggandeng Deva memasuki rumah. Mereka duduk bersampingan di sofa.

"Va."

"Iya."

"Kita mulai lagi dari awal, ya."

Deva tersenyum kemudian mengangguk.

"Mau liat kamar kita, gak?"

"Mau-mau."

Mereka beranjak dari ruang tamu. Tampaklah kamar dengan warna hijau tosca dan lagi-lagi senyum Deva mekar.

Devano yang melihat senyum itu, senyum yang dulu sempat luntur dan penuh luka akibat kesalahannya, sekarang dia sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk memperbaiki semuanya.

Deva mengernyit, "Kok liatin aku gitu banget?"

"Pengen."

"Pengen apa?"

"Pengen liatin kamu aja."

"Kamu gak latihan? Ini udah sore loh."

Devano menarik hidung Deva, "Pinter banget sih ngalihin pembicaraan."

Deva cemberut, "Sakit tau."

"Jangan manyun."

"Kenapa emangnya?"

"Tambah gemes."

"Ish! Gombal. Udah sana latihan." Deva mendorong tubuh suaminya.

"Temenin latihan, ya."

"Iya."

Di gedung futsal tidak begitu ramai, hanya ada beberapa pemain di sana.

"Devano!"

Semua yang ada di situ berhenti dari aktivitasnya masing-masing dan menatap sosok wanita yang tentunya tidak asing bagi Devano.

"Kalian latihan aja dulu." Devano berlari menghampiri wanita itu. "Ada apa?"

"Kamu bohong! Katanya dulu mau nikahin aku, sekarang mana, hah?! Liat perut aku. Ini anak kamu."

Deva yang sedang duduk tak jauh dari situ membekap mulutnya. Apa ini? Devano sudah berhubungan sampai sejauh itu?

Devano melihat Deva untuk beberapa saat. Dia tau pasti istrinya kembali terluka.

Devano menatap wanita itu, "Kamu jangan mengada-ngada, Cantika!"

"Orang rabun aja tau kalo perut aku besar. Kamu harus tanggung jawab. Nikahin aku sekarang!"

"Ck. Berapa bulan kehamilan kamu sekarang?"

Cantika terdiam sebentar, "E--empat bulan. Iya empat bulan."

"Berarti itu bukan anakku. Kalo itu anakku seharusnya kandungan itu baru tiga bulan. Kamu kira aku bodoh? Ck. Gak usah pura-pura hamil karna itu gak akan ngeluluhin hati ku."

Devano menghampiri Deva. Dia menyampirkan tasnya dan menarik tangan Deva.

Keheningan yang mencekam ada di dalam mobil.

"Va--"

"Aku gak nyangka ternyata kamu udah berhubungan sampai sejauh itu. Kenapa kamu gak bilang sebelumnya?"

"Maaf."

"Aku juga punya hati, Devano!"

Devano kaget pasalnya Deva tidak pernah meninggikan suara.

Vote, komen, kritik dan sarannya jangan lupa😘.

Sekalian mau bilang ke kalian kalo bentar lagi ada cerita baru. Kali ini konfliknya ana coba buat yang ringan-ringan aja. Seputar mantan yang pernah ada gaesss wkwk😂.

Jangan lupa bersyukur hari ini😉.
Jangan lupa baca Al-Qur'an hari ini ya❤.

DEVANO 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang