23. Akibat Kenikmatan Sesaat

7.6K 518 35
                                    


Seminggu kemudian kondisi Deva semakin membaik. Dia sudah mulai bicara dan tidak banyak merenung.

"Va, aku harus ngomong masalah ini ke kamu." Tifa menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan. "Sebenarnya Devano selingkuh dengan wanita difoto kemaren yang sempet aku tunjukin."

Terlihat guratan kesedihan di wajah Deva. Ternyata selama ini dia salah percaya dengan Devano.

"Kamu harus tau hal ini, selama seminggu terakhir Devano di Thailand dia bersama wanita itu, makanya waktu itu dia sengaja pisah dari rombongan timnya. Setelah Devano balik ke sini aku rasa kamu pasti menemui banyak kejanggalan tapi kamu gak mau cerita. Selama itu juga Devano menjalin cinta dengan wanita lain."

"Aku gak mau denger lagi, Tif. Hiks ... ."

"Va, aku berharap kamu mengambil keputusan yang tepat."

"Tifa, bisa kamu keluar, aku perlu waktu sendiri."

"Baiklah." Tifa beranjak dari duduknya lalu berjalan keluar. Semua mata tertuju padanya.

"Bagaimana?" tanya semuanya hampir bersamaan.

"Deva bilang dia butuh waktu untuk memutuskannya. Dia sekarang lagi pengen sendiri."

Devano sudah pasrah. Apapun keputusan Deva nantinya dia akan mencoba menerimanya. Inilah akibat dari kenikmatan sesaat yang dia lakukan.

"Boleh aku masuk?" tanya Devano.

"Deva lagi pengen sendiri," jawab Tifa.

"Sekali aja. Nanti kalo Deva gak suka aku ada di dalam, aku akan keluar."

Tak ada jawaban, Devano mengartikan diamnya mereka pertanda mengizinkan.

Dengan perasaan yang campur aduk dia masuk dengan pelan. Dilihatnya Deva termenung. Luka itu sangat nyata membuat Devano semakin merasa bersalah. Ia duduk di samping Deva.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Deva datar.

"Aku mau minta maaf, Va."

"Sudah ku maafkan."

"Mungkin permintaan maafku tidak bisa menebus luka dihatimu tapi aku benar-benar menyesal. Aku khilaf, Va, semua terjadi diluar kendali."

"Sudahlah. Aku tak suka membahasnya."

Devano berniat ingin memegang tangan Deva, namun gadis itu menepisnya tanpa melihat sediktpun.

"Jangan sentuh aku!"

"Maaf. Makasih, Va, kamu masih sempat menyelamatkan barang kesayanganku meskipun aku tak melihat perjuanganmu. Kamu benar-benar wanita yang hebat." Devano menghela napasnya. "Aku sudah melihat foto it--"

"Jangan bahas tentang anak itu. Dia udah gak ada!"

"Maaf, Va, ini semua salahku."

"Ini takdir. Aku hanya berharap kamu lebih banyak mengingat Allah, aku tau kamu waktu itu udah jarang melakukan kewajubanmu sebagai seorang muslim. Perbanyak minta maaf sama Allah."

Devano merasa tertampar habis-habisan. Penyesalan yang kian mendalam merasuki hatinya.

"Apa kamu udah membuat keputusan tentang kita?"

"Beri aku waktu. Sekarang tolong keluar. Besok-besok gak usah ke sini dan datang lagi hari minggu, aku akan memutuskan semuanya."

Devano bangkit dari duduknya, "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Devano berjalan gontai ke luar ruangan.

"Deva bilang apa?" tanya Tifa.

"Hari minggu dia akan memutuskan semuanya dan dia melarang aku ke sini lagi. Aku pulang. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Meskipun ini berat tapi Devano akan menuruti perkataan Deva, mungkin ini yang terbaik. Rasanya pantas jika seorang gadis baik seperti Deva marah kepadanya yang sungguh tidak punya hati ini.

Selingkuh?

Terngiang-ngiang lagi satu kata yang membuatnya menyesal seumur hidup. Sekarang dia tidak peduli dengan wanita cantik, seksi, yang menyuguhinya. Dia benci. Seperti waktu SMA , dia sangat membenci wanita seperti itu.

Yang Devano pikirkan sekarang hanyalah Deva. Gadis yang selalu berhasil membuatnya diselimuti berbagai perasaan. Kalaupun Deva memilih untuk bercerai, dia akan pasrah dan dia memang pantas menerima itu.

Tak lagi banyak harapan apalagi saat melihat sikap Deva tadi. Wanita itu benar-benar berusaha tegar saat di hadapannya, padahal dia tau luka itu sangat besar. Siapa yang tidak sedih saat anak yang dinanti-nanti nyatanya tidak diizinkan untuk melihat dunia yang hingar-bingar ini. Dan ... Siapa yang tak marah jika pasangan yang selama ini dipercaya lalu berselingkuh.

Deva wanita yang kuat, hanya itu yang ada dipikiran Devano. Wanita itu selalu berhasil membuatnya kagum, namun sayang pernikahannya sudah diujung tanduk.

Kira-kira apa keputusan Deva?
Kuy tebak😉.

Jangan lupa bersyukur hari ini😉.
Jangan lupa baca Al-Qur'an hari ini ya❤.

DEVANO 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang