15. Menunda

5.8K 478 5
                                    


"Seharian kok gak pulang-pulang, Devano ke mana, ya?" cemas Deva. "Mungkin bentar lagi."

Deva melirik ponselnya sudah menunjukkan pukul 22:10. Makanan di meja pun sudah dingin.

"Mungkin dia sekalian makan di luar, aku simpen aja deh, besok pagi panasin lagi." Dengan kesabaran Deva menaruh kembali masakan yang telah susah payah dibuatnya. Setelah itu dia tidur dan tak tau lagi apa yang terjadi.

Subuh yang hening, Deva terbangun dan melihat ke sampingnya sudah ada Devano.

"Bangun, sholat subuh dulu." Deva menggoyangkan tubuh suaminya.

"Ntar."

"Ya Allah, dia kenapa? Dulu gak pernah menunda kayak gini, apa karna kecapean? Tapi gak mungkin, biasanya juga dia abis latihan gak pernah nunda sesuatu apalagi sholat." Cukup lama Deva membatin.

Deva melaksanakan sholat subuhnya sementara Devano masih tertidur.

Deva bersimpuh dengan kedua tangannya terangkat. Perlahan air matanya turun. "Ya Allah, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa semenjak pulang, Devano berubah, apa ini hanya perasaan hamba?"

Jam 5 barulah Devano sholat itupun karena Deva sudah berpuluh-puluh kali membangunkannya. Tidak ada pergi ke masjid, sholat di rumah bahkan seperti malas-malasan, itulah yang terlihat di mata Deva. Dia bertanya-tanya, ada apa sebenarnya?

Tifa

Va ada waktu gak?

Deva

Kapan, Tif?

Tifa

Pagi ini

Deva

In Shaa Allah, ada

Tifa

Kita ketemuan di kafe biasa. Kamu sendiri aja, ada hal penting yang mau aku bicarain.

Deva

Iya Tif.

***

Deva dan Tifa sudah berada di kafe.

"Va, kamu udah liat gosip yang beredar?"

"Gosip apa, Tif?"

"Kamu gak tau?"

Deva menggeleng dengan raut wajah keheranan.

"Aku terpaksa harus liatin ini sama kamu, karna kamu berhak untuk tau."

Jangan lupa bersyukur hari ini😉.
Jangan lupa baca Al-Qur'an hari ini ya❤.

DEVANO 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang