PROLOG

5.3K 153 6
                                    

"I Love You..."

"I Love You too..."

Dua orang pemuda dan pemudi itu kembali berjalan dan bergandengan tangan melewati padang bunga tulip yang indah.

"Belanda menjadi saksi ya Sel..."ucap Randa.

"Iya Ran... Terima kasih kamu beneran nyusulin aku kesini.."sahut Selfi.

"Aku kan udah pernah janji akan jemput cinta aku sejauh apapun dia berada..."

"Dasar tukang gombal.."tukas Selfi.

"Biarin, yang penting kamu tetap cinta.."

Randa dan Selfi menikmati sore hari di padang bunga tulip seperti impian mereka dulu. Tawa bahagia tak pernah hilang dari keduanya sore itu. Kebahagiaan karena cinta mereka yang akhirnya bisa bersatu.

Setelah puas bermain dan menikmati indahnya bunga Tulip. Randa mengajak Selfi untuk makan malam di sebuah restoran yang sudah dia pesan. Malam ini Randa akan mengatakan keseriusannya kepada Selfi.

Selfi begitu terkejut melihat meja yang sudah dihias dengan berbagai macam bunga diatasnya. Berulang kali dia mengerjapkan matanya seolah tak percaya dan mengira dia sedang bermimpi.

"Ran, ini semua apa maksudnya?" tanya Selfi.

"Kamu suka?" Selfi mengangguk.

Randa mengajak Selfi untuk duduk dan menikmati makanan pembuka yang sudah di hidangkan oleh pelayan. Mereka berdua saling melempar candaan dan mengingat semua kenangan yang telah mereka lalui sejak kecil hingga sekarang.

"Sel.."panggil Randa.

"Iya Ran.. Ada apa?"

Randa meletakkan sebuah kotak cincin yang terbuka di atas meja. Randa melihat Selfi yang menatap takjub ke arah kotak cincin tersebut.

"Will you marry me besties??" tanya Randa.

"Ran, ini seriusan? Kamu nggak lagi becanda kan?"

Selfi tak percaya dengan apa yang di dengarnya, sahabat yang sejak kecil bersama dengannya. Laki-laki pertama yang berhasil membuatnya jatuh cinta dan terluka secara bersamaan. Laki-laki yang dulu berjanji akan menyusulnya ke negara impian mereka. Laki-laki yang selalu dan akan terus dicintainya itu kini melamarnya.

"Aku serius Sel, aku sudah minta ijin ke Om Fildan dan tante Lesti selaku walimu.. Aku juga sudah bisa membuktikan kepada almarhum Ayahmu kalau aku bisa sukses dengan usahaku sendiri dan akan membuatmu selalu bahagia..."jawab Randa.

"Sel, kamu selalu bermimpi ingin di lamar oleh seorang pria di tengah padang bunga tulip. Mungkin aku tidak bisa mewujudkannya tapi jika kita menikah di antar hamparan bunga tulip bagaimana??"goda Randa.

"Aku kan belum menjawab iya atau tidak.."ucap Selfi.

"Aku yakin kamu pasti nerima dong, aku udah jauh-jauh kesini Sel.. Masak harus pulang lagi.."sahut Randa.

"Oh jadi kamu nggak ikhlas nyusulin kesini.."tukas Selfi.

"Eh bukan gitu Sel, haduh serba salah deh jadinya.."ucap Randa bingung.

Selfi memperhatikan tingkah Randa yang kebingungan, di tersenyum bahagia karena cinta yang dipendamnya sejak lama akhirnya bersambut juga. Selfi memegang tangan Randa.

"Aku nggak bisa Ran.."ucap Selfi membuat Randa menekuk wajahnya sedih.

"Iya aku tau, maaf karena dulu pernah membuatmu kecewa dan terluka karena ketidakpekaanku.." sahut Randa. Selfi terkekeh pelan.

"Aku belum selesai ngomong Ran.. Angkat dong kepalanya.."

Randa mengangkat kepalanya yang tertunduk dan menatap wajah Selfi yang terlihat bahagia.

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang