KOK NYESEK YA?

834 68 19
                                    

Selfi menghembuskan nafasnya berulang kali karena merasa sesak di dadanya ketika mengingat saat dia video call dengan Randa dan melihat seorang gadis cantik berambut pirang yang ikut bergabung dengan Randa. Selfi merasa Randa berubah, kakaknya itu jarang sekali menghubunginya jika tidak dia dulu yang menelpon Randa atau menyuruhnya ayahnya menyampaikan pada Randa agar menelponnya. Selfi tidak tahu siapa gadis yang bersama kakaknya itu, otak Selfi sudah berpikir yang tidak-tidak. Dia takut kakaknya itu akan melupakannya.

"Cewek itu siapa ya, kak Randa nggak pernah bilang dia punya pacar.. Dia juga nggak pernah cerita soal cewek, tapi mereka terlihat sangat dekat sekali tadi dan kalo tidak salah dengar tadi cewek itu manggil kak Randa honey, apa jangan-jangan.. Ah tidak mungkin, kak Randa pasti cerita sama aku..."batin Selfi.

Selfi terlihat sangat gelisah hingga membuat Rara yang sedang asyik mengerjakan tugasnya jadi penasaran kenapa sahabatnya itu seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa Sel?"tanya Rara menghentikan kegiatannya.

"Gue juga bingung..."

"Lah gimana sih, emang lo lagi mikirin apa?"

Rara membereskan buku-bukunya dan meletakkan kembali diatas meja belajar lalu menghampiri Selfi yang duduk diranjang. Rara menatap Selfi menunggu dia untuk bercerita.

"Tadi siang gue video call an sama kak Randa bareng Putri, terus pas ngobrol enak-enak ada cewek dateng nyamperin kak Randa, manggilnya honey lagi.. Udah gitu dia nimbrung pengen ikutan video call, masak pipinya ditempelin ke pipi kak Randa, senyum-senyum lagi.."

Selfi bercerita dengan sangat menggebu-gebu kepada Rara, dia menceritakan kejadian yang dilihat dan dirasakannya tadi siang saat menghubungi Randa untuk melihat acara perpisahannya. Rara manggut-manggut dan sesekali tersenyum geli melihat tingkah Selfi yang seperti kebakaran jenggot melihat kakaknya didekati perempuan lain.

"Terus kak Randanya gimana?"tanya Rara.

Rara kebetulan ada latihan basket untuk persiapan pertandingan sehingga tidak bisa ikut saat Selfi menelpon Randa.

"Biasa aja, kayak yang udah sering gitu mereka kayak gitu, dia juga manggil cewek itu honey.. Mereka keliatan mesra gitu deh..."jawab Selfi dengan nada tidak suka.

"Mereka pacaran?"

"Nggak tau, lagian kalo kakak punya pacar harusnyakan dia ngomong ke gue...."

"Emang situ siapanya bu harus dilaporin segala?"

JLEBB!!

Selfi merasa tertohok dengan pertanyaan Rara.

"Iya-ya.. Gue siapanya kak Randa, cuma sebatas adik sepupu.."batin Selfi berpikir.

"Uhmm... Ya kan gue adiknya, wajar dong kalo gue harus tau calon kakak ipar gue.."jawab Selfi.

Rara menatap Selfi dengan seringai yang tak bisa diartikan.

"Alah bilang aja lo cemburu.. Iya kan, gue pasti bener.. Lo cemburukan kak Randa deket sama cewek lain?"goda Rara.

Selfi salang tingkah, dia memang merasa tidak suka melihat kedekatan Randa dengan gadis Belanda itu tapi apa rasa itu bisa dikatakan rasa cemburu?

Selfi berusaha menepis tudingan Rara dengan menggeleng berkali-kali dan mengatakan jika dirinya telah memiliki Alam sebagai kekasihnya.

"Enggak, siapa juga yang cemburu, lagian gue udah punya Alam kok.."jawab Selfi.

Seringai dan senyuman dibibir Rara perlahan hilang dan berubah jadi senyuman getir. Dia menghembuskan nafas berat saat mendengar pernyataan Selfi tentang statusnya. Setelah mengetahui perasaan Selfi yang sebenarnya untuk Randa dan keputusan Selfi untuk tetap melanjutkan hubungannya dengan Alam karena merasa kisahnya dengan Randa tak akan bersatu, Rara hanya bisa memberikan semangat untuk Selfi.

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang