MENCARI CINTA SEJATI

1K 83 27
                                    

Randa mematut dirinya di depan cermin sebelum naik ke atas panggung. Hari ini adalah hari bersejarah bagi Randa karena dia akan segera menyelesaikan studinya. Tinggal selangkah lagi dia bisa segera meraih semua mimpinya. Jika dia bisa berhasil pada ujiannya yang terakhir ini dan mampu mencuri hati penguji, dia bisa segera memiliki konser solo sendiri.

"Lo bisa Randa, lo pasti bisa..."

"Randa, get ready yet.."

"Ya Liz, I will be there a few minutes again.."

Randa menghela nafasnya untuk menenangkan gejolak yang memburu di dadanya. Perlahan dia naik keatas panggung dan duduk dihadapan pianonya. Ujian terakhirnya adalah memainkan aransemen dan lagu buatannya sendiri. Dan Randa sudah menyiapkan lagunya sejak lama, lagu yang dia buat untuk seseorang yang sangat dicintainya namun karena suatu alasan yang sudah disepakati bersama, mereka harus memendam lagi perasaan mereka.

"Your my refrain, the part in the melody who I love so much,.."

Randa memainkan tuts pianonya dengan penuh penghayatan. Setiap nada yang terdengar oleh telinganya membawa kembali ingatannya tentang kejadian tiga tahun lalu saat dia harus melepas orang yang satu tahun telah menemaninya juga keharusannya membiarkan orang yang telah dia cinta sangat lama untuk menenangkan diri karena kisahnya pun harus kandas dan berakhir dengan menyakitkan.

"Nabila akan bantu kak Randa kembali bersama Selfi.."ucap Nabila saat Randa mengantarnya pulang setelah mereka berbicara di kafe.

"Biar dia menenangkan dirinya Mbil, kakak nggak mau maksa.. Kamu tau kan kalo dia juga baru saja putus dengan Al, sekarang tugas kita adalah nyemangatin dia.. Bagaimanapun Selfi pasti juga memiliki rasa untuk Al dan dia sedang terluka.. Uhmm.. Mbil.."

Nabila menatap punggung Randa yang memboncengkannya.

"Iya kak.."

"Kamu baik-baik aja kan?"

"Baik kak, alhamdulillah Bila sehat kak.."

"Kakak minta maaf ya... Maaf udah nyakitin kamu.."

"Bila emang sakit kak, tapi Bila sadar kok kalo harusnya sejak awal Bila tanya kenapa tiba-tiba kakak mau jadi pacar Bila.. Dan Bila harusnya juga lebih berani ngomong ke Selfi tentang kecurigaan Bila, pasti semuanya nggak akan serumit ini.."

"Kamu emang gadis baik dan bijak meski kadang suka ngeselin dan lemot.."

"Kak Randa ih, itu muji apa ngeledek sih nyebelin banget.."tukas Nabila memukul helm yang dikenakan Randa.

"Makasih nggak marah Mbil.."

"Untuk apa aku harus marah kak... Marah nggak akan merubah apapun.."

Setelah hari penuh airmata dan semua kebohongan terbongkar. Hubungan persahabatan antara Selfi, Rara, dan Nabila menjadi agak renggang. Bukan Nabila yang membuat jarak tapi Selfi. Dia merasa bersalah pada Nabila karena membuat hubungannya dengan Randa berakhir juga. Selfi canggung jika harus berada di dekat Nabila jadi dia memilih menyendiri di perpustakaan atay ruang musik ketika bel istirahat berbunyi. Hubungannya dengan Alam juga tidak baik karena Alam selalu menghindar jika melihat Selfi.

Saat acara wisuda kelulusan, Nabila memaksa berbicara dengan Selfi untuk memperbaiki hubungan mereka. Nabila juga tersiksa dengan sikap Selfi yang menghindarinya, namun Rara selalu menyabarkannya dan mengatakan jika Selfi hanya butuh waktu.

"Selfi tungguin gue.."

Nabila mempercepat langkahnya saat Selfi berbalik badan untuk menghindarinya lagi. Nabila meraih tangan Selfi lalu menariknya dan memeluknya erat.

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang