MASA KECIL

2.4K 125 9
                                    

Fildan dan Lesti memandang kearah seorang gadis kecil yang sedang duduk termenung seorang diri di ayunan taman bermain sekolahnya. Raut kesedihan terlihat jelas diwajah gadis kecil itu, dua bulan sudah berlalu sejak kematian sang mama dan kepergian Ayahnya ke luar negeri.

"Adek nggak tega melihat Selfi seperti itu kak..."ucap Lesti kepada suaminya.

"Kakak pun sama dek, tapi apa yang bisa kita lakukan.. Kak Reza belum juga memberitahu kita keberadaannya, kakak sudah minta tolong kepada semua kolega kakak yang ada di Belanda untuk mencarinya tapi belum menemukan titik terang..."jawab Fildan.

"Adek merindukan Selfi kita yang periang kak.."

Fildan memeluk Lesti yang sudah tak bisa menahan tangisnya lagi. Hatinya teriris setiap melihat tangis sang istri dan keponakan yang begitu disayanginya pecah. Fildan kembali teringat saat pertama kalinya keponakannya itu menanyakan keberadaan Ayahnya.

"Om Idhan.. Ayah Selfi kemana?" tanya Selfi saat dia terbangun dari tidurnya.

"Ayah Selfi sudah berangkat kerja sayang, hari ini Selfi diantar sama Om ya ke sekolahnya..."jawab Fildan berbohong, tak sepenuh berbohong karena kakaknya memang pergi untuk bekerja.

"Kok Selfi nggak dibangunin sih pas Ayah pergi..."rajuk Selfi.

"Ayah tadi buru-buru sayang, sudah ya sekarang Selfi mandi terus siap-siap ke sekolah, Om tunggu di meja makan ya..."ucap Fildan.

"Baik Om, Selfi mandi dulu.. Om Idhan keluar ya,..."

Fildan tersenyum melihat Selfi yang bisa menerima alasannya dan tidak lagi bertanya tentang Ayahnya.

"Sampai kapan aku harus membohong dia kak?"batin Fildan.

Lamunan Fildan buyar saat matanya melihat sang keponakan sedang di ganggu oleh beberapa anak laki-laki. Dengan geram Fildan melangkahkan kakinya menghampiri mereka namun belum sempat sampai di dekat Selfi, Fildan melihat seorang anak laki-laki lain sedang menolong Selfi yang terjatuh dan mengusir 3 anak laki-laki yang tadi mengganggu Selfi.

"Siapa anak itu kak?"tanya Lesti saat sudah berada di sebelah Fildan.

"Kakak juga tidak tahu dek.. Tapi sepertinya dia anak yang baik..." jawab Fildan.

Fildan dan Lesti kembali memperhatikan dua anak kecil tersebut. Tampak dimata mereka anak laki-laki yang mereka perkirakan berusia 7 atau 8 tahun itu sedang mencoba menghibur Selfi yang masih menangis.

"Apa kita harus ke Belanda dan mencari kak Reza secara langsung?" tanya Lesti.

"Kita tunggu sebentar lagi ya.. Kalau tetap tidak ada kabar, kakak akan terbang ke Belanda dan mencari kak Reza...."jawab Fildan.

"Adek ikut..."pinta Lesti.

"Tidak usah, kalau kau ikut siapa yang akan menjaga Selfi dan Putri?"

Fildan mencium kening istrinya yang sedang merajuk karena permintaannya dia tolak.

"Kita harus merawat mereka berdua dengan baik sayang, mereka adalah tanggung jawab kita sekarang... Kau harus menjadi ibu yang hebat untuk Putri dan Selfi.."ucap Fildan seraya memeluk Lesti.

"Aku akan menjadi madrasah terbaik mereka kak, aku akan menjadi ibu yang hebat untuk mereka berdua.. Bimbinglah aku selalu kak, tegur dan nasehati aku jika aku lalai mendidik mereka..."sahut Lesti membalas pelukan Fildan.

"Pasti sayang, aku akan selalu ada disampingmu, menemanimu mendidik putri-putri kita..."

Setelah merasa tenang, mereka berdua beranjak untuk menghampiri Selfi. Alangkah senangnya mereka saat melihat Selfi sedang tertawa bersama teman barunya. Tawa Selfi yang sudah dua bulan ini menghilang kini muncul kembali membuat Fildan dan Lesti bahagua bukan kepalang.

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang