"Please don't leave me again Mr. Brown.."
Kalimat Selfi berhasil membuat Reza lagi-lagi meneteskan airmatanya. Reza melepaskan tangan gadis kecilnya itu dan berbalik memberikan pelukan yang selama ini tak pernah ia berikan kepada putrinya itu.
"Maafkan Ayah sayang.. Maafkan Ayah...."ucap Reza.
"Selfi sayang Ayah.. Jangan tinggalin Selfi lagi.."
"Iya sayang, Ayah nggak akan ninggalin kamu lagi.. Kita akan bersama lagi.. Kita akan memulai kembali dari awal.. Makasih udah maafin Ayah.."
Saat Reza dan Selfi sedang saling melepas rindu mereka. Randa yang masih berada agak jauh dari kerumunan berdiri dengan perasaan was-was sampai suara Fildan yang memanggilnya membangunkannya dari lamunan.
"Randa..."panggil Fildan.
Randa berjalan perlahan menghampiri Fildan, dia pasrah jika Fildan akan memarahinya karena sudah tidak menuruti perintahnya.
"Maafkan Randa Ayah.."ucap Randa.
Fildan menatap putra kesayangannya yang sedang menundukkan kepala itu.
"Bukankah Ayah pernah bilang jika berbicara dengan orang harus menatap wajahnya.."ucap Fildan membuat Randa reflek mengangkat wajahnya.
Raut ketakutan terlihat jelas di wajah Randa saat menatap Fildan.
"Apa Ayah pernah mengajarimu untuk melawan perintah orang tua?" Randa menggeleng.
"Apa Ayah pernah mengajari untuk pergi tanpa pamit?" Lagi-lagi Randa menggeleng.
"Lalu kenapa kau melakukannya, kau membuat Bunda bersedih.. Dia mengkhawatirkanmu.."ucap Fildan dengan nada yang lembut namun sarat intimidasi yang kuat.
"Ayah, ini bukan salah kakak.."sahut Selfi membela Randa.
"Tidak Sel, ini memang salahku.."ucap Randa.
"Kamu juga Selfi, apa Ayah pernah mengajarimu untuk kabur-kaburan seperti itu?" Selfi menggeleng.
"Kau sudah membuat Bunda juga bersedih, membuat Ayah Fildan dan Ayahmu kebingungan mencarimu.." ucap Fildan.
"Maaf Ayah..."ucap Selfi sedih.
"Ini salah Randa Ayah, gara-gara Randa Selfi jadi marah dan pergi.. Jadi kalo mau menghukum, hukum saja Randa.. Randa terima semua hukuman dari Ayah.."sahut Randa tegas.
Selfi menatap punggung Randa yang berdiri di depannya untuk melindunginya dari amarah Fildan. Fildan menatap putra-putrinya bergantian, dia tidak tega sebenarnya untuk memarahi mereka namun dia harus melakukannya agar menjadi efek jera bagi Randa dan Selfi.
"Selfi, berdiri di sebelah kakakmu.." pinta Fildan.
"Kakak sudahlah.."ucap Lesti kepada Fildan.
"Tenanglah, kakak nggak akan ngapa-ngapain mereka.."sahut Fildan.
Fildan kembali memandang Randa dan Selfi.
"Berjanjilah tidak akan mengulangi kejadian hari ini lagi.."ucap Fildan.
"Iya Ayah, kami berjanji..."jawab Randa dan Selfi bersamaan.
Fildan merengkuh kedua anaknya itu kedalam pelukannya.
"Jangan kalian ulangi lagi ya, janji sama Ayah.. Kami semua menyayangi kalian, jadi jangan membuat kami bersedih dan kebingungan seperti tadi okay.. Kalian segalanya bagi kami.."ucap Fildan mengeluarkan semua kegundahannya hingga tanpa sadar airmata menetes di pelupuknya.
"Adik lo bisa nangis juga ternyata.." bisik Danang di telinga Reza.
"Dia itu lembut tau, tapi kalo diluar rumah dia sangat tegas dan penuh wibawa, persis kayak Ayah..."ucap Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU (FIN✔)
Fiksi PenggemarKata itu sudah sering aku dengar sejak kita kecil, hingga kini aku tak dapat lagi membedakan bagaimana perasaanku. Masihkah ini hanya sebatas sahabat kepadamu atau telah berubah menjadi lebih dari sebatas sahabat untukmu? -Selfi- Aku bingung harus b...
