MENJAUH DAN MELUPAKAN

816 73 10
                                    

Ridwan bingung melihat keadaan Randa yang tak kunjung sadarkan diri. Dia berpikir berulang kali untuk menghubungi keluarga Randa tapi dia bingung harus menyampaikan apa kepada mereka. Ridwan menimbang baik-baik keputusannya, saat akan menghubungi Fildan ponsel Randa berdering. Tertulis nama ayah dilayarnya.

"Bismillah..."

Ridwan mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamu'alaikum kak.. Kamu dimana, bunda nyariin nih.."

"Wa'alaikumsalam.. Ini Ridwan ayah.."jawab Ridwan.

"Loh kok kamu Wan, Randa dimana?"

"Ayah dimana sekarang? Bisa ke rumah Ridwan nggak? Nanti Ridwan jelaskan disini.."pinta Ridwan.

"Di jalan ini, ada apa memangnya? Kalian baik-baik saja kan?"

"Ridwan baik ayah.. Tapi Randa.."

Ucapan Ridwan menggantung karena melihat Randa yang perlahan membuka matanya.

"Alhamdulillah Ran kamu sadar.."ucap Ridwan dan didengar jelas oleh Fildan.

"Randa kenapa Wan? Dia baik kan? Ayah kesana sekarang.."ucap Fildan panik.

"Ayah cepat kesini ya.."pinta Ridwan.

Panggilan terputus, Ridwan langsung duduk di sebelah Randa.

"Apa yang lo rasakan Ran?"tanya Ridwan memastikan keadaan Randa.

"Sakit Wan.."jawab Randa lemah.

Keadaan Randa sangat miris dimata Ridwan, tapi dia bingung kenapa sahabatnya itu bisa sampai kecelakaan.

"Apanya yang sakit Ran, kita ke rumah sakit ya kalo masih sakit.. Bentar lagi ayah dateng kesini.."ucap Ridwan.

"Ayah?"

"Iya Ran, gue terpaksa ngabarin ayah. Gue nggak tega liat lo kayak gini.."ucap Ridwan.

"Tapi gue nggak papa Wan.."

"Kalo lo nggak papa, nggak mungkin lo guling-guling di jalan sama motor gue lagi.."cibir Ridwan.

Randa hanya nyengir kuda, kejadian saat ditaman kembali terlintas dipikirannya. Melihat punggung gadis yang begitu dia dicintai berlari menjauh sangat menyakitkan. Lalu kecelakaan kecil yang menimpanya hingga dia berakhir di kamar sahabatnya.

"Maaf ya Wan, ntar motor lo gue ganti deh kerusakannya.."ucap Randa.

"Udah nggak usah mikirin motor.. Yang penting keadaan lo sekarang, oh iya bukannya tadi lo sama Selfi? Lo nggak ada masalah kan sama dia?"tanya Ridwan.

Randa diam, dia tak mungkin bercerita kepada Ridwan tentang apa yang sudah terjadi diantara dia dan Selfi. Randa belum siap, hatinya masih sangat terluka.

Beberapa menit kemudian Fildan tiba di rumah Ridwan. Dia langsung masuk ke kamar Ridwan dan kaget melihat kondisi Randa.

"Astagfirullah, kenapa kamu nak.. Apa yang terjadi?"tanya Fildan panik.

"Randa tadi jatuh ayah dari motor.."jawab Ridwan.

"Tuhkan apa ayah bilang, jangan naik motor kalo belum bisa betul.. Sekarang apa yang kamu rasakan?"ucap Fildan.

"Kakak baik ayah. Maaf sudah membuat ayah khawatir..."sahut Randa.

"Kita ke rumah sakit ya.. Biar dokter bisa meriksa kamu lebih lanjut.."

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang