ADOPSI RANDA

1.9K 117 21
                                    

Mobil Fildan sudah sampai di sebuah kontrakan kecil yang sangat jauh dari kata layak sebagai tempat tinggal. Bu Iis adalah janda tanpa anak yang bekerja sebagai staff kebersihan di sekolah yang dipimpin Fildan.

"Aduh maaf ya pak Fildan, bu Lesti, kontrakan saya kecil dan kotor.."ucap Bu Iis.

"Ah tidak apa-apa bu.. Selfi jangan lari-larian sayang..."teriak Lesti saat melihat Selfi sedang bermain di sebuah taman kecil tak jauh dari rumah bu Iis.

"Silahkan duduk Pak, Bu..."ucap Bu Iis mempersilahkan Fildan dan Lesti duduk.

"Bu Iis, sudah berapa lama tinggal disini?"tanya Lesti saat bu Iis keluar dari dalam rumah membawa dua gelas air mineral.

"Sudah lama sekali bu, sejak suami masih ada saya sudah tinggal disini, silahkan diminum pak, bu, maaf cuma air putih adanya..."jawab bu Iis.

"Bu Iis bisa tidak jangan terus-terusan bilang maaf, saya jadi nggak enak sendiri ini.."ucap Fildan.

"Aduh maaf pak, bukan bermaksud begitu.."sahut bu Iis.

"Tuh kan bilang maaf lagi.."

"Kakak.. Jangan goda bu Iis seperti itu, lihat dia merasa serba salah karema ulahmu..."omel Lesti.

Fildan menggaruk kepalanya dan meringis karena cubitan Lesti yang mendarat di perutnya.

"Heheheh.. Gurau sayang, habisnya bu Iis ngomong maaf terus sih, kan kakak jadi nggak enak..."sesal Fildan.

"Oh iya bu, Randa itu keponakan ibu kan? Lalu orang tuanya dimana?" tanya Fildan.

Fildan melihat raut wajah bu Iis yang berubah menjadi sendu, saat diliriknya sang istri juga sama saja seperti bu Iis.

"Lah kenapa jadi pada sedih sih?"batin Fildan.

"Ada apa, kenapa kalian bermasam muka?"tanya Fildan.

"Kakak, kau lupa dengan cerita yang beberapa waktu lalu adek
ceritakan kepadamu..."ucap Lesti

"Cerita yang mana? Setiap malam kau selalu memberiku banyak sekali cerita sayang.."tanya Fildan semakin bingung.

"Ish, kau itu belum tua tapi sudah pelupa kak..."cibir Lesti.

"Maaf pak Fildan, kedua orang tua Randa sudah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu karena kecelakaan, keluarga dari pihak ayahnya tidak ada yang mau mengurus Randa karena mereka sebenarnya tidak menyetujui pernikahan orang tuanya, sehingga saya yang mengambil alih hak asuh Randa.."cerita bu Iis.

"Innalillahi wa innaillahi rajiun.. Maafkan saya bu, saya tidak tahu.." ucap Fildan menyesal.

"Lalu untuk membiayai kebutuhan Randa dan ibu sendiri bagaimana?" tanya Fildan hati-hati.

"Alhamdulillah saya masih ada tabungan yang cukup pak, lagi pula Randa juga mendapat beasiswa di sekolah jadi saya hanya memikirkan untuk makan sehari-hari saja.."jawab Bu Iis.

Fildan menimbang sebuah ide yang muncul di kepalanya.

"Bu Iis, bisa tolong lihat Randa dan Selfi yang sedang bermain tidak?" tanya Fildan.

"Oh iya pak, sebentar saya lihat mereka dulu, anak-anak kalo dibiarkan memang suka begitu.. Saya permisi dulu ya pak, bu..."jawab Bu Iis kemudian pergi menuju taman.

"Ada apa kak? Apa yang ingin kamu sampaikan padaku hingga mengusir bu Iis secara halus begitu?"tanya Lesti.

"Istriku ini seperti cenayang saja bisa membaca pikiranku.."goda Fildan seraya mencubit pipi Lesti.

"Ish kakak ih, kalo dilihat bu Iis gimana nanti, masak mesra-mesraan di rumah orang.. Nggak tau malu.." ucap Lesti sebal.

"Jangan ngambek gitu dong sayang, maaf deh.. Tapi kakak mau ngomong serius nih sama kamu.."

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang