TETAP CINTA

747 65 27
                                    

Randa telah bersiap di kamarnya. Setelan tuxedo warna navy milik Reza begitu pas melekat dibadan Randa. Sebenarnya Randa bingung akan pergi kemana dia karena ayahnya itu tak memberitahunya. Randa turun dan menemui sang ayah yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Maaf lama ayah.."ucap Randa.

"Tidak masalah, acaranya masih lama kok.. You look so great dear.."puji Reza.

"Ayah bisa saja.. Kita mau kemana sih sebenarnya yah?"tanya Randa.

"Kamu tiba disini diwaktu yang tepat.. Malam ini ada acara di KBRI, semua orang Indonesia berkumpul untuk sekedar melepaskan rindu dengan Indonesia.."jawab Reza.

Randa sangat antusias mendengar jawaban Reza, dia sangat tak sabar untuk mengikuti acara tersebut. Meski baru beberapa jam tiba di Belanda tapi Randa sudah merasakan rindu pada kampung halamannya apalagi pada seseorang yang selalu dia cintai.

Reza dan Randa berangkat bersama dengan Danang dan Rani yang menjemput mereka. Randa sudah tidak sabar untuk merasakan suasana di Belanda bersama dengan orang Indonesia lainnya. Sesaat Randa mampu melupakan kerinduannya pada sosok gadis kuatnya saat melihat banyaknya orang yang sudah berkumpul di gedung KBRI untuk Belanda.

Randa yang tidak mengenal siapapun disana hanya bisa mengekor pada Reza. Dia tidak mau jika harus kehilangannya ayahnya itu ditengah kerumunan. Randa tak banyak bicara, dia hanya menjadi pendengar yang baik dan akan bicara jika ditanya. Lama acara berjalan, Randa mulai dilanda bosan dan rasa rindu kembali mencuat.

"Andai kamu ada disini pasti nggak akan seboring ini Sel.."batin Randa.

Reza mengenalkan Randa pada banyak orang termasuk petinggi KBRI juga orang-orang penting di Belanda yang kebetulan mengikuti acara. Randa tak kaget jika ayahnya itu memiliki kolega orang-orang terpandang karena ayahnya pun salah satu orang yang cukup dikenal oleh masyarakat Belanda bahkan dunia walau dengan nama yang berbeda.

"Ayah, Randa mau cari camilan dulu ya disana.."ijin Randa pada Reza yang masih mengobrol dengan koleganya.

"Jangan jauh-jauh ya.. Kalo ada apa-apa hubungi ayah langsung.."ucap Reza.

Randa mengangguk dan berlalu meninggalkan ayahnya menuju meja yang penuh dengan aneka camilan khas Indonesia. Seseorang menghampiri Randa yang sedang asyik makan dan membuat Randa menatapnya bingung.

"Randa Saputra, Right?"tanya perempuan yang berdiri dihadapannya.

"Yes, I am.. And who are you?"

"OMG, nice to meet you Randa.. I so lucky.."

Randa mengerutkan dahinya dan menatap aneh kepada perempuan yang mengoceh dihadapannya itu.

"Ini orang ngapa ya, terus dia kenal gue tapi guenya enggak.. Sopan nggak ya kalo langsung gue tinggalin aja, ngeri gue.."batin Randa meracau.

Randa bangkit dan hendak berlalu pergi namun tangannya dicekal oleh perempuan tersebut.

"Wait Randa.. I'm sorry, uhmm.. Let me introduce myself.."ucap perempuan itu.

Randa menunggu perempuan yang dia perkirakan seusia dengannya itu untuk mengenalkan dirinya.

"Are you remember Mr. Gabriel Van Ludwig?"

Rande mengernyitkan dahinya.

"Kenapa malah nanyain orang lain sih?"batin Randa.

"Sorry, you mean Mr. Gabriel who have a school of music in here? The best pianist in the world?"tanya Randa yang teringat satu sosok.

Perempuan itu mengangguk.

"I'am Suzan Van Ludwig, his daughter.. You can call me Suzan, with Z not S.."ucap Suzan lalu tersenyum

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang