LOVE IS

937 71 25
                                    

Rara sudah bangun sejak adzan subuh berkumandang. Dia membereskan mangkuk bubur yang tidak sempat disentuh oleh Ridwan karena keasyikan bercerita dan ketiduran. Rara sibuk di dapur untuk memasak karena ternyata pembantu rumah Ridwan sedang ambil cuti pulang kampung dan kedua orang tua Ridwan perjalan bisnis ke luar kota.

"Rajin banget.."

"Astaghfirullah.. Abang ih, ngagetin aja.. Kalo Rara jantungan gimana?"delik Rara.

Ridwan duduk di kursi mini bar dapurnya dan memperhatikan gerakan Rara yang sibuk memasak sesuatu untuknya.

"Kenapa abang nggak dibangunin?"tanya Ridwan.

"Nggak tega, gimana keadaan abang?"

Rara dengan santainya menyatukan keningnya dengan kening Ridwan hingga membuat Ridwan kaget dengan gerakan tiba-tiba Rara.

"Alhamdulillah udah turun panasnya.."ucap Rara.

"Panas gue turun, nih jantung yang naik.."batin Ridwan.

"Rara masakin sop ayam nih.. Abang mandi sana, udah sholat kan ya?" Ridwan mengangguk.

"Yaudah sana mandi.. Rara mau siapin ini di meja makan dulu.."ucap Rara tanpa melihat Ridwan.

"Kenape jadi kayak emak gue nih bocah.."gerutu Ridwan dalam hatinya.

Ridwan melangkah kembali ke kamarnya untuk bersih diri, dia tak menyangka jika Rara akan memperlakukannya seperti itu. Ngebersihin kekacauan yang sudah dia buat, ngerawat dia pas pingsan, sekarang masakin. Ridwan senang karena masih ada yang peduli padanya.

"Apa bener kata Randa kalo gue jatuh cinta juga sama Rara.. Tapi masak sih?"gumam Ridwan seraya menatap pantulan dirinya di cermin.

Ridwan terlihat lebih segar dan fresh meski matanya masih terlihat sembap. Teriakan Rara dari luar kamar membuat Ridwan bergegas untuk segera menuju ruang makan.

"Wuih enak nih kayaknya.."ucap Ridwan memandang makanan dihadapannya.

"Makan yang banyak bang soalnya liat gebetan gandengan sama cowok lain itu butuh tenaga lebih..."ucap Rara lalu tertawa lirih.

"Kampret lo, nyesel gue cerita.. Eh bts.."

"Btw bang.. Bts mah boyband korea.."

"Iya itu maksud gue, btw lo pamit apa sama ayah Fildan sampek nginep di rumah gue dengan aman?"tanya Ridwan.

"Gue bilang kalo sodara gue pengen gue main ke tempatnya.. Tapi gue nggak boong banget kok, kan elo emang sodara gue, sodara gue yang lagi galau.."

Lagi-lagi Rara menggoda Ridwan membuat pemuda hitam manis itu kesal dan mendaratkan ciuman dipipi bulat Rara.

"Abang ih, cium-cium mulu.. Abang pikir Rara cewek apaan hah,"tukas Rara mengusap pipinya.

"Elo yang cari gara-gara duluan.."sahut Ridwan.

"Hilih.. Curang.. Yaudah makan gih keburu dingin sayurnya.."ucap Rara.

"Ambilin.."pinta Ridwan manja.

"Ogah kek anal kecil aja.. Putri aja bisa ambil makan sendiri.."tolak Rara.

"Kan abang lagi sakit..."rengek Ridwan

"Bodo amat.."ucap Rara tidak peduli.

Selesai sarapan, Rara dibantu Ridwan membereskan meja makan dan mencuci piring dan alat masak yang baru saja digunakan. Ridwan yang dasarnya usil menjahili Rara saat mencuci piring hingga bajunya basah karena air.

"Rara cuma bawa ganti satu baju abang.. Jangan dibasahin dong.."omel Rara saat Ridwan memercikinya dengan air cucian.

"Makasih ya Ra..."ucap Ridwan tetap fokus pada kegiatan membilas piringnya.

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang