SEMANIS BUAH

1.2K 94 6
                                    

Lima sekawan sedang menikmati kegiatan mereka menanam padi di area persawahan mini yang meruoakan salah satu wahana edukasi di tempat wisata yang mereka kunjungi. Ya, saat ini mereka sedang berlibur bersama sesuai keinginan mereka sebelum tiba waktu libur sekolah dulu. Reza dan Fildan mengajak anak-anak mereka untuk berlibur di Bogor.

"Bang, kalo nanem padi tuh yang bener dong.. Masak jaraknya gitu sih, nggak dengerin penjelasan bapaknya ya.."seru Rara kepada Ridwan yang hasil tanamnya tidak rapi

"Ya elah Ra, gue kan nggak pernah nanem padi.. Ini juga lagi belajar tau.."jawab Ridwan.

Ridwan yang kesal pun mengisengi Rara dengan mencoret pipi Rara dengan lumpur di tangannya.

"ABAANG RIDWAANNN...."teriak Rara.

Rara dan Ridwan pun akhirnya saling berkejaran hingga mereka terguling-guling di lumpur. Karena melihat tiga sahabat mereka yang bajunya masih bersih, Ridwan dan Rara saling berpandangan jahil. Dengan anggukan kepala sebagai kode keduanya langsung menghampiri sahabat mereka yang masih sibuk menanam padi. Rara menempelkan tangannya di pipi Selfi kemudian memeluk Nabila, sedangkan Ridwan langsung menarik tangan Randa hingga mereka berdua terjatuh di lumpur.

"Ridwan..."seru Randa.

Ridwan berlari menghindari amukan Randa. Lima sekawan tersebut terlihat sangat bahagia seperti tidak pernah merasakan hal yang buruk padahal beberapa hari yang lalu sesuatu yang tidak pernah mereka inginkan telah terjadi. Reza, Fildan dan Lesti juga ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh lima sekawan itu. Senyum dan tawa tak pernah lepas dari bibir mereka semua.

"Randaaa.. Ridwaann...."teriak Lesti.

Dua putranya itu menghampiri Lesti dengan pakaian yang penuh dengan lumpur. Lesti meminta Randa untuk mengajak adik-adiknya membersihkan diri dan segera kembali untuk makan siang bersama. Randa mengikuti perintah Lesti, setelah menerima kantong kresek berisi pakaian ganti, Randa mengajak sahabatnya untuk bersih diri.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian di kamar mandi yang disediakan. Lima sekawan kembali ke pendopo tempat orang tua mereka menunggu.

"Assalamu'alaikum..."salam kelimanya bersamaan.

"Wa'alaikumsalam.."

"Ayo sini duduk, makanannya udah dateng... Kita makan dulu baru nanti lanjut lagi..."ucap Lesti.

"Siap Bunda..."ucap SERABI bersamaan.

"Ayah, Bunda, makasih ya udah ngajakin Rara liburan.."ucap Rara.

"Sama-sama sayang... Orang tua kamu kan juga udah nitipin kamu ke bunda selama mereka di luar negeri.. Nikmatilah liburanmu..."sahut Lesti.

"Nabila juga.. Seneng bisa jalan-jalan rame-rame..."sambung Nabila.

"Kalo liburan lagi, nanti kita jalan-jalan lagi.. Kalo perlu kita ke Belanda.."ucap Reza membuat lima sekawan menatapnya senang.

"Bener Ayah?"tanya Selfi.

"Kalo nilai kalian pantas mendapat hadiah kenapa tidak.."jawab Reza.

"Tetep ya harus ada syaratnya.."keluh Selfi.

"Yaya dong, kalo kita menginginkan sesuatu ya kita harus berjuang biar saat kita berhasil mendapatkannya kita merasa senang dan memiliki kesan..."sahut Reza.

"Ayahmu benar Sel, di dunia ini nggak ada yang instan, semuanya butuh perjuangan dan pengorbanan.. Karena sesuatu yang instan tidak akan berlangsung lama.."ucap Nabila.

Semua orang menatap Nabila takjub, mereka heran darimana Nabila bisa berkata begitu dewasanya.

"Super sekali..."celetuk Ridwan menirukan gaya seorang tokoh motivator.

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang