JANGAN LAGI

1.1K 94 13
                                    

Randa berlari secepat mungkin menuju gudang lama, Ridwan mengikutinya di belakang bersama Rara dan Nabila. Pikiran Randa sangat kacau, rasa bersalah karena tak mampu menjaga adiknya muncul di benaknya. Dia bersumpah jika terjadi sesuatu pada Selfi, dia akan mencari pengirim surat itu dan memberikan hukuman yang sangat berat karena sudah berani mengganggu gadisnya.

"Kok sepi kak?"tanya Rara saat melihat suasana gudang yang sepi.

"Tapi kakak yakin dia ada disini.. Kita berpencar ya..."ucap Randa.

Mereka berempat berkeliling di sekitar gudang untuk mencari keberadaan Selfi. Randa mendekati pintu gudang namun pintunya terkunci sehingga membuat dia urung memasukinya.

"Gimana? Ketemu nggak?"tanya Randa.

"Nggak ada kak.. Haduh, Bila jadi takut nih..."jawab Bila yang semakin panik dan cemas.

"Udah Bil, kita harus berpikir positif dan berharap Selfi baik-baik aja.."ucap Rara.

"Gimana sekarang Ran?"tanya Ridwan.

Randa tampak berpikir, dia yakin jika Selfi berada di sekitar gudang tersebut. Namun dia tak tahu pastinya dimana, Randa menghela nafasnya berat.

"Wan, bantu gue dobrak pintu itu.." ucap Randa.

"Emang kenapa? Selfi ada disana?"tanya Ridwan.

"Gue nggak tau, tapi hati gue bilang kalo ada sesuatu di dalam gudang itu.."jawab Randa.

Ridwan mengikuti langkah Randa menuju pintu gudang. Setelah mengambil kuda-kuda, keduanya mendobrak pintu bersamaan. Pintu berhasil terbuka dan mereka berempat langsung masuk ke dalam gudang. Mereka mencari di dalam gudang dengan seksama.

"SELFIII!!!"pekik Nabila saat melihat tubuh Selfi tergolek tak berdaya di balik pintu.

Randa yang mendengar teriakan Nabila langsung menghampirinya dan terkejut melihat keadaan Selfi.

"Dek, Selfi.. Sel, ini kakak.."ucap Randa menepuk pipi Selfi.

Tak ada jawaban dari Selfi. Randa yang panik langsung membopong tubuh Selfi dan membawanya ke UKS. Ridwan, Rara dan Nabila berlari di belakangnya berusaha mengejar langkah Randa yang sangat cepat.

"Dokteeerrr...."teriak Randa saat memasuki ruang UKS.

"Randa? Ada apa?"tanya dokter jaga UKS.

"Dok, tolong adik saya, dia pingsan dok..."jawab Randa seraya membaringkan tubuh Selfi di ranjang UKS.

"Astagfirullah, apa yang terjadi dengan Selfi?"tanya dokter tersebut.

"Dokter Iin jangan tanya mulu dong, periksa dulu itu Selfinya.."ucap Randa ditengah kepanikannya.

Dokter Iin segera memeriksa keadaan Selfi, Randa dan sahabatnya menunggu dengan panik. Rara dan Nabila saling berpelukan memberikan kekuatan. Mereka sangat sedih dan menyesal karena tidak bisa mengerti sahabatnya yang sedang dalam bahaya.

Di tengah rasa sedihnya, Rara teringat saat pertama kali Selfi di bully oleh kakak kelasnya. Amarah muncul di benak Rara, dia yakin yang telah mengunci Selfi di dalam gudang adalah orang yang sama dengan yang membully Selfi dulu. Rara mengepalkan tinjunya menahan amarah.

"Kamu kenapa Ra?"tanya Nabila yang melihat perubahan ekspresi Rara yang sekarang wajahnya sangat merah.

"Nggak papa Bil, aku cuma lagi mikir aja.. Siapa yang tega ngelakuin ini sama Selfi, padahal dia anak yang baik.."jawab Rara.

Rara tidak mau memberitahu Nabila sebelum dia menemukan buktinya. Tapi dalam hatinya dia sudah bertekad akan membalas semua perbuatan orang tersebut jika memang terbukti kebenarannya.

I LOVE YOU (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang