FOUR

258 47 12
                                    

Kini gadis manis itu tengah berada ditempat dimana kebahagiaan mereka dimulai. Mereka. Laura dan Reynand.
Gadis itu duduk di kursi panjang di bawah pohon besar. Tempat itu sepi.

Dia memejamkan matanya, merasakan angin yang mulai menerpa nya, menerbangkan rambut rambut kecilnya, dan memabawa kenangan ketika mereka bersama.

Dia melihat rumah kayu kecil yang berada di atas pohon. Rumah itu dibuat kan oleh reynand untuk mereka berteduh ketika hujan tiba.

Laura menaikki pohon itu menggunakan tangga yang sudah rey sediakan dulu. Sebenarnya laura takut ketinggian. Tapi dia suka diatas.

Karena disana dia bisa melihat betapa indah nya alam indonesia. Dan betapa pedihnya kenangan kenangan indah yang tersisa.

Dia melihat ke arah jendela, melihat gunung yang entah apa namanya. Melihat banyak sawah. Suasana kota bandung yang jauh dari jalanan. Angin kecil pun menerpa wajahnya. Berdansa dengan rambutnya.

Senyumnya merekah di bibirnya.

"Rey" Laura melihat ke sekeliling rumah pohon yang sudah jarang ia kunjungi sejak kepergian reynand.

Dan dia menemukan sebuah botol kaca yang disimpan di pojok ruangan. Laura menelan ludahnya. 'Ada apa ini' seperti itu pikiran hati laura.

Ia mengambil botol tersebut. Tangan laura bergetar hebat. Ia membuka botol tersebut untuk mengambil secarik kertas di dalamnya.

Kemudian ia membaca 3 kata yang membuat jantungnya berdetak sangat kencang.

'Aku disini ra'

"Reynand" Air matanya menetes. Senyumnya merekah.

Laura bergegas turun dari rumah pohon itu. Ia berteriak mencari sosok yang menulis surat tersebut.

"Reynand!!"

"Rey, Kamu dimana!!"

"Rey!!" Suara laura tertekan dengan isak nya.

"Kamu dimana?" kini suara nya lirih.

Tubuhnya jatuh menyentuh tanah. Ia memukul mukul tempat yang ia duduki nya kini.

"REYNAND!!" ia berteriak lagi. berharap nama yang ia panggil datang kemudian memeluknya.

Tapi disini tidak ada siapa siapa.

Ia melihat sekelilingnya, tangannya menahan tanah untuk membantu badannya berdiri tegak kembali. Ia menyusuri daerah sekitaran tempat awalnya berdiri.

Dia tidak berani terlalu jauh karena ia juga tidak mau membahayakan dirinya sendiri.

Lelah mencari, laura memutuskan untuk kembali ke rumahnya. dia sangat kecewa karena tidak bisa menemukan reynand. Tapi satu hal yang membuat ia bahagia adalah, Reynand kembali. Dia belum mati.

Badan laura tidak seimbang, kaki nya terpleset rumput basah yang membuat kepalanya terbentur batu sedang.

"Aaaaaa" Laura merasakan matanya berputar dan pandangannya kabur dan tiba tiba...

Gelap.

                                       ***

Secercah cahaya lampu masuk ke dalam matanya. Membuat laura harus memicingkan matanya.

Ia merasa kepalanya berputar tidak jelas. Tangannya berusaha memijat mijat pelipis nya yang sakit.

'Cuma mimpi'  Batin laura.

Saat ia menoleh ke arah samping tempat tidurnya..

'Aaaaaaaaaaaaaa'

Laura berteriak. Dan teriakannya membuat laki-laki yang tidur disamping tempat tidur nya tersebut terbangun karena kaget.

ATHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang