Setelah selesai makan, cindy mengajak laura untuk menemaninya ke toko buku yang berada di lantai atas mall tersebut.
Mereka melihat lihat novel yang tersusun rapi di rak tinggi tersebut. Mata laura terpaku pada satu buku yang berjudul "Bahagiaku bukanlah bahagiamu, tapi bahagiamu sudah jelas bahagiaku"
Ia mencari nama penulisnya namun disana hanya terdapat huruf A dan L yang cukup besar.
"Lo mau beli novel juga ra?"
Mendengar suara cindy ia menatap sahabatnya tersebut "ehmm..engga deh. Gue ga pernah baca buku cinta cintaan gini"
Cindy tertawa kecil "Haha..oh iya mana mungkin sesosok laura baca novel bucin kaya gini" Laura membalasnya dengan tersenyum kecil kemudian ia mengembalikan buku itu ke rak nya kembali.
"Lo udah dapet buku yang lo cari?"
"Udah. Ni" Cindy menujukkan buku yang berjudul 'Maaf, Ternyata Aku yang selama ini salah paham'
Laura mengangguk "Ya udah anter gue ke rak buku buku fisika yu"
"Hmm iya deh buat sahabat gue yang pinter" Mereka berjalan menuju rak pelajaran kemudian mencari rumus cepat fisika.
Laura melihat lihat apakah ada buku menarik yang akan ia beli. Dan ia menemukannya. Buku karangan dosen universitas ternama di indonesia. Ia hendak mengambil buku tersebut namun ada tangan juga yang hendak mengambil buku bersampul hitam itu.
"Kamu suka fisika juga?"
"Eh revan" Ucap cindy kaget. Laura yang merasa risih melepas buku tersebut. "Ambil aja"
Revan mengambil buku tersebut.
"Ayo cin" Laura mengajak cindy untuk segera pergi dari toko tersebut.
"Saya ambil bukan berarti saya beli kan?" Revan membalikkan tubuhnya melihat dua perempuan yang berdiri sejenak lalu kembali melangkah keluar toko.
"Nih untuk kamu" Entah kapan revan keluar tapi kini sekarang ia sedang berdiri didepan pintu dengan memainkan kukunya.
"Hah?"
"Nih buat kamu" ia menyodorkan buku yang hendak laura beli tadi.
"Ngga usah. Itu punya lo"
"Aku beli ini buat kamu. Dan jurusan kuliah ku ga ada sangkut pautnya sama buku ini. Ambil.."
Laura mengeluarkan uang 100ribu "Nih ambil. Buku ini gue beli" Ia menyerahkan uang itu ke revan.
"Aku ga jualan buku. Nih, semoga bermanfaat" Revan mengambil tangan laura dan menaruh buku tersebut di tangan laura. "Uangnya buat kamu mampir ke cafe ku lagi ya" Kemudian ia pergi meninggalkan laura dan cindy.
"Kayanya dia beneran suka sama lo deh ra" Ucap cindy.
"Udah deh cin. Gue cape, pengen pulang"
"Ga mau ke trans studio ni? Kita kan niat nya mau seneng seneng"
"Besok besok deh cin. Badan gue pegel pegel gini"
Cindy sedikit kecewa, ia menggembungkkan pipinya "ya udah deh. Janji ya kalo lo santai kita harus main!"
Laura mengangguk "iya. Ayo" ia merangkul sahabatnya itu menuju parkiran.
Setelah di mobil cindy tidak langsung menjalankan mobilnya melainkan ia mengetuk ngetuk an kukunya di setir mobil.
"Ayo..jalan..!" Seru laura sedikit bingung.
"Ra lo suka ga sama atha?"
Laura mengerutkan keningnya "maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALARIQ
Teen Fiction#cerita sudah lengkap! Ini bukan kisah tentang perempuan manis yang jatuh cinta kepada laki laki nakal atau laki laki yang baru ia kenal. Ini kisah tentang perempuan yang kehilangan bahagianya. Sulit baginya untuk sekedar merasakan senyuman. Athala...