THIRTY

159 24 11
                                    

  2 jam yang lalu pemakaman atha selesai. Aku melepas kepergian atha dengan setengah ikhlas. Aku belum bisa menerima ini. Atha orang yang bikin semangat ku kembali. Sekarang, dia harus pergi. Selamanya.

  Kali ini aku terduduk di sebuah bangku cafe yang dulu sering ku kunjungi. Tidak ada revan, kabarnya dia pergi ke sydney untuk melanjutkan kuliahnya. Dan rencananya, setelah pacarnya lulus SMA dia akan menikah. Dan kalian tau siapa calon istrinya? Moza. Sepupu atha.

Suasana membawa ku kembali mengingat atha. Aku masih terpukul atas kepergiannya. Kalian bayangkan! Awalnya kita hanya mengenal hitam. Gelap. Kemudian Datang seseorang yang bisa membuka mata kita. Sampai hari ini! Kita bisa melihat banyak pelangi. Warna warni kehidupan. Cahaya yang terang. Dan senyuman.

Tapi kalian tau. Pelangi memang indah. Dia memberikan warna warni di hidup kita. Tapi itu tidak akan lama, lambat laun pelangi itu akan pergi meninggalkan mu. Namun, bagaimanapun ia pernah menunjukkan dirinya di alam semesta ini. Dia membuktikan bahwa kehidupan bukan hanya hitam dan putih, tetapi bewarna. Walau pun sudah pergi, pelangi akan tetap diingat dan dirindukan semua orang.

Kopi yang ku pesan sudah datang. 1 machiato dan surabi hangat sebagai penemannya. Saat ku angkat cangkir kopi itu terdapat kertas di piring kecilnya "Selamat menempuh hidup baru nak! Kamu berhasil"

Hah? Apa maksudnya? Hidup baru? Berhasil? Nak?

"Ura"

Aku menoleh ke sumber suara "Atha!"

"Ini aku. Rey"

Aku hanya tersenyum tipis ketika yang kudapati adalah rey bukan atha.

"Aku tau dari cindy kamu lagi disini"

"Oh gitu"

"Maaf ya ra, dulu aku.."

"Gapapa. Aku ngerti" Ucapku menyela.

Rey mengangguk. Dia menarik kursi untuk di dudukinya.

"Ura"

"Iya rey?"

"Dulu aku yang minta atha buat jagain kamu selagi aku ga ada. Sekarang giliran atha yang minta aku buat jagain kamu" Dia menggenggam tanganku.

"Izinin aku buat membuka lembaran baru diantara kita semua ra. Aku mohon. Aku pengen kita bahagia. Aku kamu dan atha. Dia pasti bahagia lihat kamu bahagia"

Oh! Sekarang aku tau! Pasti ini surat dari bapa tua itu. Benar! Aku harus membuka lembaran baru. Mungkin memang ini takdirku, berakhir bersama rey. Orang yang dulu sempat hadir juga di hidupku. Atha pasti bahagia lihat laura bahagia. Papa juga.

Aku sudah berhasil menempuh kisah yang sangat menakjubkan bersamanya. Bersama atha. Ia mengajarkan apa arti sebuah senyuman.

Tuhan, izinkan lembaran baru ini sebagai jalan awal laura menuju kebaikkan. Dan sebagai akhir dimana laura ditinggalkan. Aku tidak mau lagi bersedih tuhan.

"Ra?"

Aku terkejut "Iya rey?"

"Gimana? Kamu mau?" Ucapnya dengan menatapku serius.

Aku tersenyum dan memantapkan hati "Iya. Kita harus buka lembaran baru rey"

Reynand tersenyum dan memelukku erat. Aku membalas pelukannya dan menatap ke lur jendela. Disana ada atha yang melambaikan tangannya. Aku tersenyum kepada bayangan atha disana. setelah aku berkedip, bayangan atha hilang.

"Ra..kamu masih simpen kotak musik sama lego itu kan? Yang di kotaknya ada tulisan AL" Ucapnya.

Aku melepas pelukaanya dan mengangguk "itu dari kamu?"

"Bukan. Itu dari atha. Aku yang antar kadonya buat kamu. Pas atha sakit, atha minta buat kasih itu ke kamu. Aku pake masker biar bi lastri ga tau siapa aku" Dia menggenggam tanganku dengan erat. "Simpan baik baik ya. AL itu Atha Laura. Anggap aja itu salah satu kenangan kecil dari atha" ia tersenyum lalu mengelus rambutku.

Aku tersenyum manis kepadanya. Terimakasih atha! Terimakasih atas semuanya. Terimakasih sudah mampir untuk menjadi bagian dari kisah menakjubkan ini.

Selamat tinggal! Semoga kamu tenang disana...

***

Vote+comment nya ya. Next dulu yu..❤👍

ATHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang