Sudah hampir 3 hari athalariq tidak sadar. Kata dokter, kondisi nya baik baik saja. Tapi, jika memang atha baik baik saja mana mungkia ia terbaring diruangan dengan banyaknya kabel kabel yang tertempel ditubuhnya.
Laura putus asa, ocha tidak memberi tahu alasan atha masuk rumah sakit. Ia bilang 'kak atha cuma pingsan habis itu dibawa ke rumh sakit' tapi jika memang benar atha hanya pingsan, apakah harus separah ini?
Sosok laki laki tua keluar dari ruangan atha.
"Gimana keadaan atha dok?"
"Atha baik"
"Dok, atha sakit apa?"
"Atha cuma kecapean kok. Ia akan pulih. Kamu jangan khawatir" setelah menjelaskan kondisi atha dokter bernama dr.Arif itupun pergi.
***
Laura memandang kosong board yang terpampang di kelasnya. Guru yang sedang menjelaskan pelajaran pun dihiraukan. Pikirannya liar memikirkan kondisi atha. Ia takut atha pergi.
"LAURA!"
Yah. Itu bu intan, kalian ingat? Saat laura membanting vas bunga ketika bu intan menyinggungnya. Sebenarnya, sampai saat ini ia takut kepada laura. Tapi ia juga tidak mau muridnya tertinggal pelajaran dengan alasan 'melamun di kelas'
Laura mendengarnya, tapi ia hiraukan. Bukan nya melawan, tapi ia hanya tidak mau amarah nya memuncak kembali.
"Laura apa kamu mendengar saya?"
Laura diam. Cindy yang merasa laura kehilangan kesadarannya mencoba menyadarkan kembali.
"Ra..lo dipanggil bu intan tuh"
"Gue denger"
"Laura tolong perhatikan saya" suara bu intan melembut.
"Maaf bu, saya dengar tapi saya tidak bisa mencerna setiap ucapan ibu"
"Apa kamu sakit?"
"Apa saya boleh pergi ke uks?"
Bu intan mengangguk "silahkan. Cindy, apa kamu tidak keberatan jika menemani laura?"
"Ngga kok bu"
"Ga usah. Saya gapapa"
"Please ra. Gue ikut ya?"
Laura tidak menjawab, ia malah pergi meninggalakan kelas. Cindy anggap itu jawaban iya.
"Ra lo masih kepikiran atha?"
Laura mengangguk. Cindy memeluk laura.
"Atha pasti sadar kok. Lo tenang aja"
***
Saat ini laura sedang berada di depan kamar atha bersama cindy. Ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit setelah pulang sekolah.
Cindy memeluk laura yang sedang melamun, berharap ia bisa menenengkan sahabatnya itu.
"Ra seharian lo belum makan. Ayo makan dulu"
Laura menggeleng. "Atha ga makan. Gue juga ngga"
"Lo ga boleh gini lah ra. Atha pasti sedih lihat lo yang kaya gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALARIQ
Teen Fiction#cerita sudah lengkap! Ini bukan kisah tentang perempuan manis yang jatuh cinta kepada laki laki nakal atau laki laki yang baru ia kenal. Ini kisah tentang perempuan yang kehilangan bahagianya. Sulit baginya untuk sekedar merasakan senyuman. Athala...