ELEVEN

151 38 13
                                    

"Lo tau rumah gue dari mana?" Cindy yang baru bangun dari tidurnya menatap senang kepada tamu yang tidak diundang datang ke rumahnya.

"Satpam"

Cindy mengangguk.

"Terus lo kesini mau ngapain?"

"Itu..anu..gue mau..itu loh..apa yaa.." mendadak lidah laura tidak bisa berbicara, ia grogi.

"Ck, ra kenapa si? Kok lo grogi gitu?"

"Anterin gue ke rumah sakit"

Cindy yang tengah meminum teh buatan nya sendiri itu langsung terbatuk batuk.

Laura yang menyadari itu langsung mengelus punggung cindy.

"Eh lo kenapa?"

"Keselek!"

"Nih minum lagi" Laura menyodorkan segelas teh yang barusan diminum cindy. Cindy menerima gelas tersebut dan meminumnya dengan hati hati.

"Lo serius?"

Laura mengangguk.

"Ah lo labil deh" bibir cindy mendadak jadi manyun.

"Labil apanya?"

"Akhhh..kenapa ga dari tadi coba? Tadi lo bilang gamau ketemu dia. Sekarang lo pengen ketemu dia. Niat gue buat modus ke kak raga kan jadi kandas!!"

Laura menelan ludahnya.

"Yaelah cin..tadi kan gue emang males. Gatau kenapa sekarang perasaan gue ga enak. Gue takut kalo dia udah, enghh. Mati"

"Hush kalo ngomong asal jeplak aja deh"

"Yaudah anterin gue buru. Lo temen gue kan?"

"Gue masih ngantuk raa. Besok aja deh balik sekolah gue anter lo. serius"

"Gue mau nya sekarang! Buru cin..please! Ntar gue traktir deh"

"Traktir apaan?"

"Ya liat nanti"

"Ya udah ya udah. Bentar gue mau ganti baju dulu"

"Nah gitu kek dari tadi"

Setelah perdebatan yang tidak jelas, cindy pergi ke kamarnya untuk mengganti baju.

Tak lama setelah itu suara klakson dari luar membuyarkan lamunan laura.

Tin tin..

Tin tin..

Tin tin..

"Apaan si tu mobil. Gatau siang bolong gini apa main klakson klakson aja. Sialan" Laura beranjak dari sofa dan segera keluar berniat membanting orang yang ada di dalam mobil tersebut.

"WOII! LO GATAU INI KOMPLEK APA? GANGGU ORANG AJA"

"Lo mau ketemu si atha ngga?"

"Cindy! sejak kapan lo disana?"

"Buruan! Tutupin pintu rumah gue sekalian"

"Huh..iye" laura segera menutup pintu rumah cindy dan segera menghampirinya di mobil.

Di perjalanan laura hanya melamun, matanya lurus menatap jalanan. Ia memikirkan atha.

'Gimana kalo atha udah ga ada'

Entahlah sejak kapan pikiran liarnya itu berkeliaran di otaknya. Kenapa ia khawatir pun ia tidak tau.

"Ra"

"Laura"

Laura terperanjat kaget.

"Hah? Eh? Udah sampe ya"

ATHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang