SIXTEEN

129 27 8
                                    

Pagi ini hari senin, upacara bendera dibawah terpaan sinar matahari pagi yang membuat banyak murid mengeluh tidak karuan.

Banyak pula yang bolos atau berpura pura sakit agar bisa ke uks dan tidak mengikuti upacara bendera.

Padahal apa salahnya berdiri 1 jam, nahan panas bentar, biar ga kesel ya ngobrol sama teman.

Dan itulah yang laura dan atha lakukan. Disaat murid yang lain banyak yang berpura pura sakit mereka justru menikmati setiap jalannya upacara.

Bisikan bisikan yang membuat mereka tertawa tidak jelas, tangan jail atha yang memainkan rambut laura, dan masih banyak lagi.

Barisan upacara mereka pun bersebelahan, banyak yang mereka bincang kan. Mulai dari anjing tetangga atha yang kena virus hiv, kucing atha yang jatuh cinta dengan seekor ayam, rumah atha yang tadi malam didatangi superman, dan masih banyak lagi.

Dan laura, dia tidak henti hentinya tertawa mendegar celotehan atha yang ia tahu pasti atha ngawur. Entahlah, sebenernya dia menertawai cerita ngawur atha atau justru menertawai kebodohan atha.

Tidak ada guru atau petugas osis yang menegurnya. Mungkin karena mereka benar benar hati hati. Hati hati supaya tidak ketahuan. Hahaha mereka ini..

Angel yang berada di depan laura risih mendengar dua insan aneh yang sedang berbisik bisik tidak jelas.

Angel menoleh membalikkan tubuhnya "Ssstt..kalian tau ini lagi upacara ga? Berisik! Gue terganggu!" Ucap Angel pelan pelan.

Laura hanya menaikkan alisnya, perkataan angel tidak di dengar atha, bukannya ia  berhenti berbisik justru kini ia berbicara dengan bersuara.

"Yee rempong lu kadal amerika!" Ucap atha.

Suasana hening ketika upacara tiba tiba berubah menjadi tawaan satu sekolah.

Ada pun guru yang ikut tertawa, tapi tetap dengan menjaga image kewibawaannya.

Pa Karso, wakil kepala sekolah kesiswaan adalah pembina upacara hari ini. Beliau terganggu dengan suara atha yang membuat gaduh upacara bendera hari ini. Ia menatap para anggota osis yang berdiri 3 meter dari tempatnya, ia mengangkat pelan dagunya seperti memberi isyarat.

Tiba-tiba ada 2 orang anggota osis laki laki menarik lengan atha menuju kebelakang. Laura yang melihat atha pasrah merasa tidak terima atha harus dihukum. Ia mengikuti atha beserta 2 anggota osis tadi.

Atha dibawa ke ruang BP. Upacara telah usai, banyak siswa bergerombol masuk kembali kedalam kelas mereka masing masing.

Laura ikut masuk ke ruang yang didalamnya terdapat atha yang sedang duduk di kursi bersama 2 anggota osis tadi yang membawa atha kesini berdiri dibelakang kursi tempat atha duduk. Di depan atha sudah ada Bu intan sebagai koordinator kedisiplinan dan Pak Hendra sebagai guru BP.

"Permisi" Suara laura membuat semua manusia yang berada di ruangan itu menoleh menatap laura.

Ada ekspresi senang, kaget, kesal yang ditatapkan lewat mata atha kepada laura. Laura menghiraukan tatapan atha. Ia justru fokus menatap tajam 2 anggota osis yang tadi membawa atha.

"Ada apa laura?" Tatapan mata laura beralih kepada bu intan. Ia duduk disamping atha.

"Atha salah, Saya juga salah" Ucap laura lantang.

Bu intan dan pa hendra saling bertatapan.

"Tapi tadi yang bersuara hanya atha. Kenapa kmu mau ikut disalahin juga?" Ucap pa hendra sedikit heran.

"Engga Pa. Bapa bener, yang bersuara cuma saya. Saya yang harus dihukum laura ngga salah apa apa" Setelah menyelsaikan perkataannya atha menatap laura dengan lekat.

ATHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang