TWENTY FIVE

106 20 2
                                    

Laura Pov.

Pagi semesta! Kalian tau? Ini adalah hari bahagiaku. Ini adalah hariku! Hari dimana 17 tahun yang lalu aku dilahirkan. Hari ini tentu berbeda dengan 7 tahun yang lalu. Hari ini mama akan ada disampingku. Dan atha pasti akan memberiku kejutan, aku yakin itu!

Kalian tidak percaya? Lihat saja nanti!

Setelah memakai seragam rapi, aku berjalan keluar menyusuri anak tangga yang kadang membuatku kesal. Oh tenang saja, aku akan memaafkan anak tangga itu, karena aku tidak ingin merusak hari ini.

"Pagi Dhira! Pagi bi lastri! Pagi mam.." Sapaanku tergantung ketika melihat mama yang tidak ada dikursinya.

"Dhir! Mana mama?"

"Laura! Panggil gue kakak!" Balasnya dengan menatap ku kesal. Aku si biasa aja, dasar lebay.

"Nyonya barusan berangkat non, ada meeting sama klien dari kalimantan katanya"

"Meeting?" Ucapku setengah kaget.

"Iye..lo buruan makan! Mama nyuruh gue buat nganterin lo, jadi kalo lo lama gue tinggal!"

"Ish apaan si?" Aku duduk dengan sedikit kecewa. Oke, aku akan berfikir positif. Lihat saja pasti mama dan nadhira nyiappin surprise buat aku nanti malam. Lihat saja!

Ingat! Aku tidak akan merusak hari ini!

Setelah menghabiskan nasi goreng yang dibuat bi lastri aku segera berdiri mengikuti nadhira yang sudah jalan lebih dulu.

Sampai di luar, aku segera menaikki mobil cr-v hitam yang dibelikan mama untuk dhira. Ah aku juga ingin punya mobil sendiri!

Di tengah perjalanan nadhira tidak berbicara sama sekali. Aku sedikit kesal karena nadhira lupa dengan hari bahagiaku.

"Dhir lo tau kan hari ini hari apa?"

"Hari jum'at" Ucapnya datar.

"Bukan itu" Balasku dengan kesal.

"Terus?"

"Masa lo gatau?"

"Gue ga tau"

"Hari ini ulang tahun gue nadhira" Teriakku didalam mobil.

"Ihh..apaan si lo teriak teriak. Lo kira ini hutan apa?" Ucap nadhira kesal.

"Bodo amat"

"Lo ulang tahun? Ya udah selamat ulang tahun ya" Ucapnya datar.

Oh aku kesal sekali pada dhira. Tapi ingat! Aku tidak akan merusak hari ini. Aku tidak terlalu peduli dengan dhira. Kalian tau kan adik kakak pada umumnya. Ya seperti itulah kami.

"Dhir bilang ke mama kalo gue bakal pulang sore. Gue ada eskul"

"Eskul apa? Sejak kapan lo masuk?"

"SSGI"

"Apaan itu?"

"Sanggar seni garuda indonesia. Ini hari pertama gue masuk sana. Ngambil divisi musik"

"Hmm. Kenapa ga lukis aja? Bukannya lo suka?"

Aku menggelengkan kepala dengan pelan. Bukan tidak mau menjawab aku hanya malas saja memberi alasanku. Dulu aku belajar melukis dari Reynand, aku takut kalo aku masuk divisi lukis ingatannku akan reynand semakin menjadi jadi.

Mobil dhira sudah terpakir di depan gerbang sekolah.

"Thank ya!" Ucapku dengan tersenyum.

Nadhira membalas senyumanku "iya hati hati" manis dia kalau tersenyum.

ATHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang