Seminggu berlalu dan kami habiskan untuk bersenang senang. Mulai dari berangkat ke trans studio, jakarta, dan bogor.
Saat ini kami sedang berada di bogor. Di vila ku. Tapi kalian jangan salah paham. Walau serumah kami tidak pernah melakukan hal aneh aneh yang diluar norma.
Malam ini aku tidak bisa tidur. Aku memutuskan keluar dan mencari udara segar. Aku berjalan menuju rumah pohon yang ada di samping vila.
Di atas aku menikmati setiap hempasan angin yang menerpa tubuhku. Dari sini bisa terlihat lampu lampu kota yang menyala. Sangat indah.
"Bagus ya tempatnya" Mendengar ada suara dibelakangku aku menoleh dan mendapati atha yang juga sedang menatap hamparan lampu kota.
"Atha! Kaget kagetin aja deh" Tak ada jawaban dari atha dia hanya menyengir tanpa dosa.
Aku memperbaikki posisi dudukku agar menghadap atha.
"Atha kamu belum jawab pertanyaan ku waktu itu"
"Yang mana?"
"Siapa reynand?"
Dia tersenyum "dia kakak ku. Kami kembar"
Aku kaget "Hah? Kok bisa"
"Gini ra. Setahun yang lalu dia divonis mengidap lemah jantung. Dia bukan meninggal. Dia dibawa ke singapore untuk menjalani pengobatan. Makanya sampai sekarang kamu ga pernah kan diajak ke makamnya? Papah sama mamah cerai saat kami masih kelas 4 sd. Rey ikut papa. Dan aku ikut mama. Adik ku, Namanya Kayla. Kamu pasti pernah ketemu dia kan? Sejak papa sama rey pindah dia ikut kami" Atha bercerita dengan mata yang lurus menatap pemandangan kota bogor dari atas.
Aku kaget dan memeluk atha.
"Itu sebabnya aku bilang kita ga bisa bersama. Karena, sebenarnya aku disini karena rey. Dia minta aku buat jagain kamu. Selama dia pergi aku harus menepati janjinya. Jujur, aku suka sama kamu aku cinta dan bahkan sayang sama kamu. Tapi tugasku disini sudah selesai. Rey udah pulang ra! Rey udah pulang! Kamu harus seneng"
Entah dorongan dari mana aku menangis terisak "Aku cinta sama kamu tha. Jangan pergi. Jangan tinggalin aku. Dulu aku emang suka sama rey. Tapi sekarang engga tha. Aku kecewa sama dia. Harusnya kalo dia emang cinta sama aku, dia ga pergi" Ia mengelus rambutku.
"Tapi dia pergi karena berobat ra. Dia mau sembuh. Dia mau sembuh buat kamu"
Mendengar perkataannya aku menangis di pelukannya.
"Maaf ra. Aku ga bisa jadi orang yang selamanya di sisi kamu. Maaf ra" Terdapat air mengalir di rambutku. Itu air mata atha.
Karena lelah kepalaku pusing dan mendadak pandanganku kabur dan gelap.
***
"Non bangun non. Non lauraa bangun"
Aku terbangun ketika mendengar suara berat dari bapa tua.
"Eh pa amat" Itu pa amat penjaga villa ini.
"Non laura kesini kok ga bilang dulu sama bapa"
"Iya pa aku lupa"
"Kenapa non laura tidur disini?"
Aku celingukan "temen laura mana pa?"
"Teman?"
"Iya. Laura kesini sama temen"
"Dari tadi subuh bapa ga lihat orang disini non"
Aku menghela nafas.
"Ya udah deh. Laura kedalam ya pa. Mungkin dia disana"
Pa amat mengangguk dan tersenyum ramah kepadaku.
Aku turun dari rumah pohon itu dan berjalan menuju villa. Aku harap dia disana.
Sesampainya di bangunan tua itu aku mencari ke kamar tamu, tidak ada. Kamar ku, Tidak ada. Dapur, tidak ada. Dimana dia?
"ATHAA"
"ATHAA KAMU DIMANA?"
Teriakku pecah ke seisi penjuru villa.
Apa jangan jangan dia pergi? Dia pergi ninggalin aku? Air memejamkan mataku dan keluar buliran buliran air yang mengalir dari mataku. "Lo jahat tha. Lo jahat! Gue kira lo beda sama laki laki kebanyakan. Gue benci lo tha. Benci!""ATHAA"
"ATHA DIMANA LO! KELUAR ATHA KELUAR"
"GUE BENCI SAMA LO THA" Tangisku semakin menderas.
"Non. Non laura kesini? Non laura kenapa nangis?" Itu bi atin istri pa amat.
Aku memeluk bi atin. "Temen laura jahat bi. Dia ninggalin laura"
"Aduh non. Sabar yaa non" Ia mengelus rambutku.
Pagi itu aku memutuskan untuk kembali ke bandung dengan menggunakam taxi.
Di taxi aku hanya merenung. Atha jahat dia jahat! Pandanganku hanya terarah ke jalanan. Di luar hujan. Dingin. Kemarin aku dapat kehangatan ketika memeluk atha. Sekarang, semua sudah hilang.
Aku sudah sampai di rumah. Tanpa pikir panjang aku segera masuk ke rumah dan mengabaikan sapaan mama dan dhira.
Seharian aku menghabiskan waktu ku untuk mengurung diri di kamar sambil menangis.
Oh tuhan. Kenapa harus terjadi lagi?
"Sayang kamu kenapa? Ada masalah sama atha" ucap mama yang datang ke kamarku bersama dhira.
"Lo belum makan daritadi"
"Laura ga mau makan. Lura benci sama atha. Laura benci maa"
"Namanya hubungan pasti ada konfliknya ra. Ga selamanya harus berjalan mulus. Yang harus kamu lakukan adalah bersabar. Selesain masalah kalian pake kepala dingin. Mama tau kalian pasti bisa"
"Iya de. Gue juga pernah berantem sama pacar gue gara gara dia yang mau pindah ke amerika buat ngelanjutin study nya. Tapi kita cari jalan keluar sama sama. Dan kita mutusin buat tetap ngelanjutin hubungan gue sama dia walaupun LDR"
Aku kembali menangis. Kali ini bukan kesedihan. Tapi aku bersyukur karena masih banyak orang orang yang menyayangi ku.
Terimakasih tuhan.
***
Vote comment nya ya❤
Di next part bakal ada yang bikin kaget. Stay tune ya❤👍
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALARIQ
Teen Fiction#cerita sudah lengkap! Ini bukan kisah tentang perempuan manis yang jatuh cinta kepada laki laki nakal atau laki laki yang baru ia kenal. Ini kisah tentang perempuan yang kehilangan bahagianya. Sulit baginya untuk sekedar merasakan senyuman. Athala...