Part 16

318 31 8
                                    

(Author POV)
Sudah lebih dari 1 minggu Jihye pergi dari rumah tanpa ada seorang pun yang tahu kecuali Chanyeol. Sebenarnya ada perasaan tidak enak yang dirasakan oleh Baekhyun saat ini. Kondisi rumah terasa berantakan. Tidak ada yang menyiapkan makanan, tidak ada yang membersihkan rumah, mencuci baju, menyiapkan segala kebutuhan Baekhyun. Dan yang pasti tidak ada orang yang bisa dia ajak bicara. Baekhyun mulai merasakan bahwa kehadiran seorang Jihye memang sangat berpengaruh terhadap hidupnya. Bukan semata-mata karena Jihye selalu menyiapkan segalanya untuk Baekhyun layaknya asisten rumah tangga, namun Baekhyun juga membutuhkan Jihye untuk batin dan mentalnya
.
Baekhyun tampak lusuh dan mencoba mengesampingkan pikirannya bahwa dia “butuh” Jihye. Dia melaundry pakaiannya dan menyewa beberapa orang untuk membersihkan rumahnya. Kondisi dalam rumahnya sudah tampak baik, namun tidak dengan dalam hatinya. Apakah Baekhyun merindukan Jihye? Baekhyun sendiri tidak tahu bagaimana rasanya “rindu”
.
Ia mulai memikirkan bagaimana jika kedua orangnya mengetahui kejadian ini. Bagaimana jika appa mertuanya juga akhirnya tahu? Dan akhirnya rasa takut itu terjadi hari ini. Tiba-tiba appa kandung Jihye menelfon Baekhyun
.
(Telfon)
“Yeo-yeoboseyo?”
“Eoh, Baekhyun-ah, apa kau sedang di rumah sakit?”
“N-ne… abeoji”
“Ah… Apa kau tahu dimana Jihye? Sejak kemarin lusa dia tidak bisa kuhubungi. Biasanya setidaknya dia menelfonku 3 hari sekali. Apa dia sedang sibuk?”
“Ji-jihye… mungkin… sibuk”
“Apa ada yang harus dia lakukan? Tapi tidak biasanya dia tidak mengabariku. Apa kesehatannya sudah pulih? Terakhir dia menelfonku karena dia sakit sampai menangis”
“Dia… emm…”
“Baekhyun-ah, kau tidak menyembunyikan apapun dariku kan?”
“Jeo-jeosonghamnida… abeoji. Saya…”
“Apa yang terjadi? Apa kalian bertengkar?”
“N-ne”
“Aigoo… Berselisih paham itu wajar. Tapi… biasanya, apapun keadaannya Jihye tetap mengabariku. Lalu apa yang terjadi sekarang?”
.
“Jihye… pergi dari… rumah”
“MWO? PERGI KEMANA?”
“Sa-saya… saya juga… tidak tahu”
“SUAMI MACAM APA KAU INI? AKU AKAN KE RUMAHMU SEKARANG. TEMUI AKU SEBAGAI LELAKI BAEKHYUN!”
-----
.
Tuan Nam menutup telfon itu dan terdengar sangat murka atas pernyataan Baekhyun. Baekhyun pun kesal. Dia marah tapi dia tahu pasti tuan Nam jauh lebih marah sekarang. Pada kenyataannya, Baekhyun tidak berusaha mencari Jihye sampai saat ini
.
Baekhyun segera pulang dan menanti kedatangan appa mertuanya itu dengan perasaan takut, khawatir dan gugup yang bercampur aduk. Sampai akhirnya dia mendengar suara bel yang menandakan ada orang yang sudah menunggu di luar pintu
.
Cklek…
Bug…
Sesaat setelah Baekhyun membuka pintu rumahnya, tuan Nam langsung memukul Baekhyun hingga tersungkur
.
“Kau buang kemana anakku? HAH!” Murka tuan Nam
“Sa-saya bisa jelaskan abeoji”
“APA YANG AKAN KAU JELASKAN LAGI?”
“Tolong, anda duduk dulu. Saya jelaskan pelan-pelan. Saya… juga bingung mencari Jihye abeoji”
.
Sejenak tuan Nam menghelakan nafasnya dan akhirnya duduk di ruang tamu untuk mendengarkan penjelasan Baekhyun. Namun belum sempat Baekhyun berdiri tiba-tiba kedua orang tua Baekhyun juga datang dan mendapati putranya sedang tersungkur
.
“Astaga Baekhyun? Ada apa nak?” Tanya eomma dari Baekhyun yang langsung membantu Baekhyun berdiri
“Kau apakan anakku?” Tanya appa Baekhyun kepada besannya yang sudah duduk dengan wajah yang masih memerah
“Kau tanyakan dulu apa yang sudah anakmu itu lakukan kepada istrinya” Jawab tuan Nam dingin
“Ada apa ini? Jelaskan pada kami nak” Suara eomma dari Baekhyun mulai gemetar
.
Semuanya telah duduk di ruang tamu. Baekhyun menjelaskan semua permasalahan rumah tangganya mulai dari mereka yang tidak pernah harmonis sejak awal pernikahan, sampai akhirnya mereka berdua sama-sama bermain api di belakang pasangan masing-masing
.
Mendengar penuturan Baekhyun, sang eomma hanya bisa menangis menyesali apa yang sudah terlanjur terjadi sekarang. Appa Baekhyun tampak lemas dan merasa bersalah kepada appa Jihye yang saat ini semakin mengeratkan kepalan tangannya
.
“Jihyeku tidak pernah tahu apa artinya selingkuh. Bahkan Jihyeku tidak tahu apa itu membangkang. Yang dia tahu dia hanya menuruti perintah suaminya. Dia butuh dibimbing. Dia melakukan itu karena dia butuh tempat yang nyaman. Pantas Jihye lari kepada lelaki lain kalau suaminya sendiri memperlakukannya dengan keji” Ucap appa Jihye dengan nada yang dia tahan agar tidak kembali meledak
“Maafkan putraku Yooil-ah” Timpal appa Baekhyun
.
“Maaf? Maaf katamu? Yak! Wonhyuk-ah, apa kau tahu rasanya ditinggal oleh seorang istri dan harus merawat seorang anak perempuan sendirian? Aku memberi kepercayaan kepada putramu untuk mencintai dan menjadi suami dari putriku, bukan menjadi pembantu! Kalau memang sejak awal kalian tidak setuju dengan perjodohan ini harusnya kalian katakan saja! Pasti sekarang mendiang istriku sedang menangis melihat apa yang sudah dialami oleh putrinya”
“Maafkan saya abeoji. Saya sendiri bingung. Saya takut salah. Saya berusaha berdamai dengan ego saya tapi saya belum mampu” Ucap Baekhyun
“Lalu apa dengan memperlakukan Jihye seperti pembantu dan menyiksanya seperti itu bisa membuatmu berdamai dengan egomu? Lihat sekarang, kau bahkan selingkuh karena egomu akan semakin ganas”
“Saya menyesal. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya lagi”
“Aku tidak butuh janjimu, sekarang aku tanya, apakah kau sudah mencari Jihye? Apa kau sudah tahu dimana Jihye?”
“Saya… belum tahu dimana Jihye”
“Aku beri kau waktu 3 hari untuk menemukan Jihye. Kalau belum ada tanda-tanda Jihye ditemukan, silahkan tanda tangani surat cerai yang akan aku uruskan. Aku permisi. Kamshahamnida”
.
Tuan Nam pergi tanpa persetujuan semua yang ada disana. Tuan Byun sangat marah kepada Baekhyun dan nyonya Byun juga masih belum bisa berkata apapun. Mereka tidak habis pikir mengapa Baekhyun bisa setega ini dengan istrinya
.
“Nak, kalau kau memang tidak nyaman dengan pernikahan ini, setidaknya kau bisa bicarakan dengan kami. Atau kalau kau sangat membenci Jihye sebagai istrimu, ingatlah bahwa Jihye juga manusia, sama sepertimu” Ucap nyonya Byun yang sudah putus asa saat ini
“Bukan begitu eomma… Aku…”
“Mau mengelak seperti apa lagi Baekhyun? Wajar saja Yooil murka sampai seperti itu karena kau tidak memperlakukan istrimu dengan layak” Sela tuan Byun
“Tapi seharusnya Jihye juga harus memperlakukanku sebagai suami. Dia harus menjadi istri yang baik untukku. Kenapa harus aku yang selalu disalahkan?” Elak Baekhyun tidak terima
.
“Kau lebih dewasa, dan kau adalah pemimpin keluarga. Kau harus membimbing istrimu. Selama ini eomma lihat Jihye hanyalah seorang gadis yang polos. Dia belum paham bagaimana menjadi istri yang benar. Eomma pikir kau bersedia membimbingnya. Tapi ternyata dugaan eomma salah. Maafkan eomma, tapi eomma kecewa kepadamu Baekhyun”
“Maafkan Baekhyun eomma, appa. Baekhyun menyesal”
“Apa kau masih berhubungan dengan gadis itu?”
“Maksud eomma… Soobin?”
.
“Mwo? Jadi gadis yang kau maksud tadi adalah Soobin? Sudah berapa kali appa bilang jangan berhubungan lagi dengan gadis itu. Dia hanya bisa merusakmu. Dan kau sudah lihat buktinya sekarang kan?” Tuan Byun kembali murka karena sejak awal beliau tidak menyukai sosok Soobin yang juga sebagai mantan kekasih Baekhyun semasa kuliah
“Soobin tidak seburuk itu appa”
“Tidak buruk bagaimana? Dia di DO dari kampusnya. Dia juga terjerat pergaulan bebas. Dan sekarang dimana dia bekerja? Apakah pekerjaan itu murni? Atau hanya akal-akalannya menyuap dengan tubuhnya?”
“Appa geumanhae”
“Cari Jihye. Bagaimanapun juga kau adalah suami dari Jihye jadi Jihye adalah 100% tanggung jawabmu, bukan lagi tanggung jawab Yooil”
“Ne appa. Tapi bagaimana jika aku belum berhasil menemukan Jihye dalam 3 hari?”
.
“Aku akan bicarakan dengan Yooil. Yang pasti kau harus berusaha bagaimanapun caranya, bawa istrimu pulang dan kalian harus bicara. Arraseo?”
“Ne appa”
.
Baekhyun segera menghubungi beberapa temannya yang mau tidak mau harus tahu tentang keadaan rumah tangganya. Sampai tibalah saat dimana dia menghubungi Minseok dan Yonghwa, istrinya. Tentu saja mereka berdua terkejut bukan main dengan cerita Baekhyun. Terlebih Yonghwa yang selama ini cukup dekat dengan Jihye
.
Baekhyun mengaku bahwa dia tidak tahu menahu tentang teman-teman Jihye. Sebenarnya dia ingin mencari keberadaan Chanyeol namun dia juga tidak tahu dimana tempat tinggal Chanyeol karena selama ini yang dia tahu, Jihye selalu pergi bersama Chanyeol, bukan di rumah Chanyeol
.
Mendengar nama Chanyeol, tiba-tiba Yonghwa teringat bahwa dia pernah bertemu dengan sosok pria bernama Chanyeol di salah satu resto saat dia dan Jihye pergi bersama dulu. Namun tetap saja, tidak ada jalan keluar karena mereka sama sekali tidak mengetahui tempat tinggal dan tempat kerja Chanyeol
.
Sampai akhirnya hampir 1 bulan berlalu, Jihye belum juga ditemukan. Baekhyun semakin kacau. Dia semakin merasa kesepian dan kehilangan sosok Jihye yang menurutnya cukup imut. Namun karena masih ada sosok Soobin, sehingga Baekhyun menjadikannya sebagai pelarian. Jika Baekhyun mulai merasa resah, dia masih menghubungi Soobin dan berujung mereka mabuk berdua
.
“Minggir, aku mau pulang” Ucap Baekhyun yang masih setengah mabuk
“Disini saja dulu. Apa yang akan kau lakukan di rumah kosongmu itu?” Dalih Soobin yang masih duduk di pangkuan Baekhyun
“Aku besok bekerja Soobin-ah”
“Libur saja. Menginap disini, tidur bersamaku. Kau belum pernah menginap dan… belum pernah tidur bersamaku”
“Tidak akan”
“Jangan munafik. Kita sama-sama saling mencintai sejak dulu. Aku selalu menunggumu kapan kau mau mengambilku tapi sampai sekarang kau tidak pernah melakukannya”
“Diam kau”
“Kau sudah sangat mabuk kan? Kita ke kamar saja. Kajja” Soobin menarik tubuh Baekhyun hingga mereka akhirnya sampai di kamar Soobin
.
Bruk
Soobin menghempaskan tubuh Baekhyun yang memang sudah setengah sadar itu. Gadis seksi berambut panjang itu perlahan menjelajahi setiap inchi tubuh Baekhyun yang tidak seberapa tinggi itu. Baekhyun yang awalnya hanya diam akhirnya mulai bereaksi
.
Baekhyun membuka matanya dan membalas pergerakan Soobin. Soobin tersenyum puas dan perlahan membuka bajunya. Baekhyun merengkuh leher jenjang Soobin dan berniat mencumbunya namun seketika bayangan Jihye terlintas dalam benaknya
.
Baekhyun menghentikan aksinya dan kembali memfokuskan pandangannya pada wajah Soobin. Namun sama sekali bukan wajah Soobin yang dia lihat, melainkan wajah ayu nan polos milik Jihye. Wajah yang sebenarnya teduh dan menenangkan. Ya, wajah itu milik Jihye, istri Baekhyun
.
“Jihye?” Panggil Baekhyun yang sontak membuat Soobin terbelalak
“Hey, aku Soobin”
“Jihye? Kau darimana? Dimana kau selama ini? Apa kau makan dengan baik?” Baekhyun semakin meracau bahkan melanjutkan aksinya namun dengan anggapan bahwa Soobin adalah Jihye
“YAK! AKU BUKAN JIHYE BAEKHYUN!” Soobin menendang Baekhyun dan akhirnya Baekhyun tersadar bahwa Soobin bukanlah Jihye
“Brengsek” Umpat Baekhyun dan dia langsung pergi meninggalkan apartment itu
.
Baekhyun menyewa driver karena dia sangat mabuk dan pasti sangat berbahaya jika dia harus menyetir sendiri. Sesampainya di rumah, dia melihat sekeliling rumahnya yang tampak berantakan lagi karena dia hanya menyewa pembantu satu minggu sekali. Dia menolehkan kepalanya melihat foto pernikahannya dengan Jihye yang terpajang indah di ruang tengah
.
“Kau dimana Jihye? Aku merindukanmu”
(Author POV end)
.
.
.
TBC

Love and Lie #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang