Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie mendudukkan dirinya di balkon apartemen. Meski sedang menikmati angin sore, namun arah pandangannya hanya terfokus pada benda persegi panjang dan pipih yang berada di genggamannya.
"Jen, kau masih di LA?" sebuah suara wanita terdengar lembut dari arah ponsel, membuat Jennie segera menempelkan benda tersebut ke telinganya.
"Ya, aku akan berada di sini sementara waktu." Jennie menghela nafasnya kasar dan menyandarkan punggungnya ke kursi yang ia duduki. Wanita di seberang sana terdiam sejenak sebelum akhirnya membuang nafasnya, "Kau...masih menjalankan misimu? Aku takut kau kenapa-napa."
Jennie tersenyum kecut, ia tahu bahwa sahabatnya itu sangat peduli padanya, dia bahkan selalu memberi Jennie bantuan jika ia butuh.
"Tenang saja Rosé, kau tahu kan sehebat apa sahabatmu ini?"
"Jendeuk~ah, kalau kau di sini aku mungkin bisa membantumu, tapi kau berada di luar jangkauanku...lagipula Clyde tidak bersamamu."
"Tenang saja Rosie, aku akan segera kembali setelah misi ini selesai...
Jennie berhenti sejenak, menghirup nafas dalam-dalam dan mendongakkan kepalanya ke langit yang berwarna kemerahan.
Aku berjanji, ini yang terakhir kalinya." lanjut Jennie.
"Baguslah kalau begitu. Ingat, aku dan yang lain akan tetap menjadi rumahmu...kami akan selalu membantumu."
Jennie mengusap air matanya kasar, mendengar ucapan dari sahabatnya itu membuatnya merasa terharu.
"Kalau begitu, sampai nanti. Ada beberapa hal yang harus ku urus."
"Hati-hati Jennie, kuharap kau menepati janjimu."
Pip!
Sambungan terputus. Jennie menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.
Jalan ini memang sudah Jennie pilih sejak empat tahun belakangan ini. Jennie dan kekasihnya selalu bisa membuat suatu perusahaan bangkrut dan mendapatkan uang.
Jennie memang ahli dalam segala hal dengan menggunakan kelicikannya, ia bahkan pernah membuat sebuah tempat perjudian bangkrut karenanya.
Jennie memiliki otak cerdas yang ia padukan dengan kemahirannya dalam meretas.
Jennie selalu bersama kekasihnya dalam menjalankan misi, tapi tidak untuk kali ini.
Mereka memiliki nama samaran yang selalu mereka gunakan dalam penyamaran, walaupun terkadang Jennie akan menggantinya saat merasa bosan dengan nama samarannya itu.
Bonnie dan Clyde, nama yang Jennie pilih karena ia tertarik dengan kisah perjuangan sepasang kekasih itu lakukan dalam menjalankan aksi kriminal, mungkin juga menjadi inspirasi kenapa mereka nekat melakukan hal serupa.