Pantulan bayangan di cermin itu terus menjadi titik fokus Jennie. Wajah segarnya dengan polesan make up tipis dan sedikit blush on berwarna pink membuat wajahnya kian fresh.
Jennie menghela nafas, mungkin tuhan sudah menulis sebuah nama yang akan bersanding bersamanya di pelaminan nanti sejak awal.
Dari banyaknya bebatuan yang harus ia lewati, Jennie akan tetap kembali pada Lee Taeyong. Ia hanya bisa berdoa, semoga kali ini ia tidak dipermainkan oleh takdir.
Pintu terbuka pelan, muncul wajah cantik dengan senyum hangat di ambang pintu, berjalan mendekat ke arah Jennie dengan wajah bahagia.
"Kau sangat cantik, menantu." Krystal berdiri di belakang Jennie, ikut memandang ke arah cermin.
"Terima kasih Eomma, kau juga sangat cantik." Jennie tersenyum tipis.
"Aku sangat bahagia, impianku untuk menjadikanmu menantu akhirnya tercapai." Krystal nampak berkaca-kaca.Awalnya Krystal sempat berputus asa. Karena kebodohan putranya itu, ia hampir kehilangan gadis yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri.
Tok! Tok! Tok!
Terdengar suara ketukan pintu, samar-samar terdengar panggilan dari luar bahwa Jennie sudah di tunggu di altar.
Jennie menghela nafas gugup. Oh ayolah, ini pernikahan keduanya, dengan orang yang sama pula. Tapi tetap saja ia merasa gugup.
Dengan di bantu Krystal, Jennie berjalan keluar ruang hias sembari mengangkat gaunnya. Ia sangat takut kakinya tidak sengaja menginjak gaun yang cukup panjang itu.
Di depan pintu, nampak Donghae yang tersenyum sumringah. Donghae akan menjadi walinya kali ini, membiarkan Jennie melingkarkan tangannya di lengan kekar miliknya.
Menahan nafas gugup, Jennie mulai berjalan ke arah pintu besar berwarna putih dengan ukiran bunga yang sangat indah.
Terdengar dentingan piano, lagu A Thousand Years milik Christina Perri itu menjadi iringan ketika pintu besar terbuka.
Jennie melangkah dengan anggun di bantu oleh Donghae. Semua netra tertuju padanya, bak bidadari yang jatuh dari surga, kecantikan Jennie menghipnotis semua orang.
Setengah perjalanan, mata Jennie melirik ke arah kanan di mana Dongmin duduk di kursi rodanya. Rasanya Jennie ingin menangis saat itu juga, ketika Dongmin melepaskan senyum bahagia.
Tinggal beberapa langkah lagi sebelum kakinya menginjak altar, nampak Taeyong yang berdiri dengan gagahnya. Wajahnya juga nampak bercahaya di pagi ini.
Donghae menyerahkan tangan Jennie pada Taeyong, tersenyum tipis seolah yakin bahwa Taeyong bisa menjaganya kali ini.
Taeyong menatap wajah Jennie yang tertutup kain terawang, samar-samar terlihat wajah Jennie yang nampak amat cantik di baliknya.
"Apakah saudara Lee Taeyong, sanggup menerima Jennie Kim sebagai istri, dalam suka maupun duka?"
"Saya bersedia."
"Apakah saudara Jennie Kim, sanggup menerima Lee Taeyong sebagai suami, dalam suka maupun duka?"
"Saya bersedia."
"Kalian resmi menjadi suami istri kembali, silahkan di cium pengantin wanitanya."
Taeyong mengulurkan tangannya, mengangkat kain penutup dengan tangan sedikit bergetar. Hingga mulai nampak wajah Jennie.
Taeyong terdiam, wajah Jennie sangat bercahaya seperti bulan. Kali ini terasa sangat berbeda, pernikahan ini murni bukan karena dendam. Bolehkan ia menikmatinya?
![](https://img.wattpad.com/cover/182584149-288-k332112.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand ✔
Roman d'amour❝They say life is full of paradox.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Drama, Romance, angst} Jenniethink Presents Maret 2017