Wanita itu tersenyum menatap putri tunggalnya yang sibuk menjilati es krim strawberry. Mobil yang dikendarai oleh suaminya sendiri itu berjalan dengan kecepatan sedang menuju sebuah pantai.
Suaminya memutuskan untuk mengambil cuti sejenak dan berlibur bersama keluarga, ia juga merasa bersalah pada putrinya yang cemberut seharian karena ingin memiliki foto berlibur di musim panas. Agar bisa dipamerkan pada teman-temannya.
Tidak lama, mobil yang mereka tumpangi sudah tiba di sebuah hotel. Mereka memutuskan untuk berlibur selama tiga hari.
Baru saja ketiganya sampai di hotel, suaminya itu sudah mendapat telepon yang membuatnya harus menyingkir ke balkon. Ia menghela nafas, pasti masalah pekerjaan.
"Ada apa?"
Naeun bertanya setelah Taemin kembali, membuat suaminya menghela nafas kasar. "Sepertinya ada yang ingin mengganggu perusahaan kita, asistenku menemukan beberapa kejanggalan."
Sang istri hanya manggut-manggut sembari ber oh ria. Lalu tangan halusnya bergerak mengecup pelan bibir suaminya, sebelum senyuman manis terbit dari wajahnya.
Hanya perlakuan kecil seperti itu saja sudah membuat Taemin tenang, ia tahu bahwa Naeun berusaha menenangkannya.
"Kau pasti bisa mengatasinya."
Taemin mengangguk, diliriknya sejenak putri cantiknya yang sedang tertidur pulas. Seketika ia merasa bahwa dirinya adalah cangkang kuat yang melindungi 'isinya', istri dan anaknya adalah hal berharga yang harus ia jaga agar tidak jatuh atau hilang.
Naeun berjalan ke arah koper, ia merapihkan pakaian yang mereka bawa, juga mengeluarkan beberapa alat mandi lalu meletakannya di kamar mandi.
"Eomma." Naeun tersentak kala ia sedang menyusun sikat gigi di hadapan cermin dan wastafel.
Rengekan putrinya membuatnya tersenyum tipis sembari menggendong putrinya dan mengecup pipinya singkat.
"Anak Eomma terbangun?"
Bocah itu mengangguk kaku, lalu kembali merengek pada Eommanya. "Appa jahil, aku dicium terus sampai terbangun." bocah itu merengut dengan rambut acak-acakan dan mata yang sayu.
Naeun tertawa mendengarnya, lalu di bawanya putrinya pada Taemin. "Tolong ajak Jennie ke pantai, nanti aku akan menyusul setelah selesai merapihkan semua ini."
Taemin mengangguk, di bawanya Jennie dalam dekapannya. Sementara bibirnya tersenyum kala melihat putri tunggalnya itu masih cemberut padanya.
"Anak Appa masih marah humm?"
Jennie menggeleng pelan dan meletakkan kepalanya di pundak Taemin. "Baguslah, karena Appa akan mengajakmu ke suatu tempat."
Mendengar itu, Jennie mengangkat kepalanya dan menatap Taemin dengan berbinar. "Kemana?" tanyanya antusias.
"Coba Jennie tebak."
Jennie terlihat berfikir, sementara Taemin lagi lagi mengecup pipi tembamnya gemas. Jennie benar-benar terlihat mirip dengan Naeun, hanya saja pipinya lebih gembul.
"Pantai?"
Taemin mengangguk, kemudian pekikan antusias itu meluncur dari mulut Jennie. Bocah berusia 8 tahun itu tidak pernah ke pantai, selalu saja alasan pekerjaan Taemin yang membuatnya harus mendekam di rumah.
Mungkin hanya sesekali ke taman hiburan, ia bosan jika harus pergi ke tempat itu lagi sepanjang tahun. Jadi tak heran jika Jennie benar-benar bersemangat liburan tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand ✔
Dragoste❝They say life is full of paradox.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Drama, Romance, angst} Jenniethink Presents Maret 2017