'Why always you in my mind?'
"Jadi Dongmin samchon akan menjadi Appa ku?"
Jennie dan Dongmin mengangguk bersamaan di iringi senyum bahagia. Bagi keduanya, tidak perlu lagi berpacaran karena mereka sudah sangat mengenal satu sama lain.
Keduanya sudah memantapkan diri dan akan bertunangan dalam waktu dekat. Itu sebabnya mereka perlu membicarakan hal ini pada David.
"Tapi bagaimana dengan Taeyong Appa?"
Deg!
Senyuman itu perlahan pudar, seolah ucapan David menancap di jantungnya. Jennie bingung harus bilang apa.
Namun dengan cepat Dongmin kembali tersenyum manis, "Tentu saja Taeyong Appa akan tetap jadi Appamu, Samchon tidak berusaha mengganti posisinya di hatimu, hanya saja... Samchon dan Eomma mu merasakan kecocokan satu sama lain." Jennie menahan nafas, menunggu reaksi putra tunggalnya tersaebut.
Betapa leganya Jennie setelah melihat anggukan dari David, tidak se sulit itu meminta restu dari David, mengingat seberapa dekatnya David dengan Dongmin.
"Jadi aku akan memanggil Dongmin samchon Appa?" tanya David antusias.
Jennie mengangguk, Dongmin segera menarik David dalam pelukannya, mengajaknya bercanda gurau.
Ada perasaan senang dan miris di hati Jennie, Dongmin benar-benar terlihat seperti Ayah kandung David.
"Sial!" Taeyong mengacak rambutnya frustasi, jadi ia di tipu oleh Hyungsik? Ia menyenggol semua barang-barang yang ada di meja kerjanya.
Vas bunga itu terjatuh dan pecah begitu saja. Rasanya emosinya semakin memuncak hingga ke ubun-ubun. Kenapa ia baru menyadari sekarang bahwa ia bodoh?
Drrtttt....
Taeyong menoleh ke arah ponselnya yang tergeletak di sofa, sebuah panggilan masuk.
Dengan segera ia mengambil ponsel miliknya, "Sial, mau apalagi dia menelpon!" Taeyong mereject panggilan itu lalu memblock nomor telepon pria yang sangat ia benci. Hyungsik.
"Aku tak mau lagi berurusan denganmu sialan! Kau dalang sebenarnya di balik ini semua, jangan harap aku akan berdiam diri."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jennie duduk di hadapan kedua orang tua Dongmin, ia nampak gugup saat bersitatap dengan keduanya. Telapak tangannya berkeringat dingin.
"Bukankah..." Donghae menggantung ucapannya, membuat Jennie semakin cemas dengan kata-kata yang akan meluncur selanjutnya.
"Kau mantan istri Taeyong kan?"Deg!
Jennie menggigit bibir bawahnya, jantungnya berdegup sangat kencang. Ia hanya bisa menampilkan senyum paksa.
"Benar, Jennie mantan istri Taeyong." Jennie menatap Dongmin, jujur ia sangat membutuhkan bantuannya.
"Lalu, kenapa sekarang kalian datang pada kami dan hendak menikah?" Yoona berujar lembut, ia menyadari kegugupan Jennie yang sangat kentara.
"Kami saling mencintai, dan aku ingin mengikat hubungan kami." Dongmin menjawab dengan santai.
Yoona tersenyum sumringah, ia memang sangat menunggu keputusan besar seperti ini Dongmin buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand ✔
Romance❝They say life is full of paradox.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Drama, Romance, angst} Jenniethink Presents Maret 2017