Sembilan

5.9K 629 68
                                    


Mata Jennie terus menatap ke sekitar, mencoba mengamati ke daerah mana ia akan dibawa, siapa tau dia bisa kabur.

   Sementara Taeyong nampak sesekali mencuri pandang ke arah Jennie. Jennie yang merasakannya hanya bisa membuang muka sembari sesekali menggigiti bibir bawahnya, nampaknya ia tegang.

   Tangannya mulai basah akibat keringat dingin, ia yakin hal buruk akan segera terjadi.

   Jennie semakin tidak tenang saat mobil yang mereka tumpangi tiba di depan sebuah gerbang tinggi yang ia yakini terdapat sebuah rumah mewah di dalamnya.

   Benar saja, begitu pintu terbuka, sebuah rumah mewah bercat putih dan emas menyapanya lengkap dengan air mancur di depannya.

   Sejenak Jennie terperangah melihat rumah yang menurutnya lebih mirip istana itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Sejenak Jennie terperangah melihat rumah yang menurutnya lebih mirip istana itu. Walaupun dirinya memiliki banyak uang hasil dari misi yang ia jalani, ia tidak pernah menggunakannya.

   Jennie ingin menggunakannya untuk membeli rumah ketika ia sudah menikah dengan Mark. Tapi sepertinya angan-angannya terhalang oleh hadirnya Lee Taeyong yang ingin memberinya sebuah karma.

   Lamunan Jennie terhenyak saat tanpa sadar dirinya sudah berada di depan pintu mewah dengan Taeyong dan Dongmin disampingnya.

   'Kapan aku berjalan?'

   "Ayo masuk."

   Lee Dongmin berbisik kepada Jennie, membuatnya segera bergegas menuju rumah itu dengan perasaan enggan. Hal buruk apa yang akan terjadi?

   Kakinya mengikuti langkah Taeyong yang berjalan di depannya, sementara Dongmin berjalan di belakangnya seolah mengantisipasi jika dirinya akan kabur.

   "Oh anakku, kau sudah pulang?"

   Seorang pria paruh baya menyambutnya di ruang makan dan langsung memeluknya, hingga kemudian seorang wanita yang juga paruh baya ikut berdiri memeluk Taeyong.

   'Kurasa mereka orang tua Lee Taeyong.'

   "Kapan kau kembali?" kali ini suara lembut milik Nyonya Lee yang bersua.
   Jennie sampai pusing sendiri, keluarga Lee ini memang memiliki gen visual yang menakjubkan. Bagaimana bisa orang tua Lee Taeyong sangat tampan dan cantik meski dapat Jennie tebak mereka sudah berumur?

   "Aku sebenarnya sudah kembali ke Korea dari lama, tapi aku memutuskan untuk kembali saat waktunya tepat." Taeyong tersenyum tipis sembari melirik Jennie.

   Jennie yang merasa dirinya di lirik oleh Taeyong dan orang tuanya segera memasang senyuman yang dipaksakan, ia hanya tidak mau dirinya di cap wanita yang tidak tahu etika.

   "Dia siapa Yong?" Nyonya Lee menunjuk ke arah Jennie yang terlihat gugup, seperti bertemu mertua saja.

   "Aku akan menjelaskannya. Dia Jennie Kim. Kami akan menikah bulan depan."

One Night Stand ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang