Duapuluh Delapan

3.3K 390 15
                                    


Sejak tadi subuh hujan terus membasahi kota, membuat hawa terasa amat dingin. Entah akan bertahan berapa lama hujan deras mengguyur kota Seoul.

Sementara Jennie nampak sibuk menyiapkan sarapan untuk David dan Dongmin. Dengan dibantu Yoona, Jennie menyiapkan sup ayam, sup kimchi, dan ikan goreng untuk mereka makan.

"Jennie~ya, bangunkan David dan Dongmin. Makanan hampir siap." Yoona memberi titah sembari mencicipi sup kimchi.

"Nde, Eomma." Jennie meletakkan segala peralatan dapur yang ia pegang dan berjalan cepat menuju lantai dua.
Diketuknya pelan pintu kamar David yang memang lebih dekat dari arah tangga. Tak kunjung mendapat jawaban, Jennie membuka pintu perlahan.

Dilihatnya David yang masih bergumul dengan selimut, nampak masih asik dengan dunia mimpi di bawah alam sadarnya.

Jennie mendekat ke arah ranjang, di kecup pelan kening David sehingga bocah itu menggeliat. "Dave, ayo bangun, kita sarapan bersama ya?"

David mengerang pelan, diregangkan olehnya anggota tubuh lalu mengerjapkan matanya pelan. Bibirnya membentuk lengkungan senyum saat terpampang wajah cantik Ibunya di hadapannya.

"Eomma masak apa?"

Jennie menyingkap selimut bergambar iron man itu dan melipatnya, "Sup ayam kesukaanmu, jadi ayo bangun."

David mengangguk dan berjalan gontai menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Sementara Jennie berjalan keluar kamar menuju kamar sebelah. Di bukanya pintu itu langsung dan nampaklah seorang pria di balik selimut.

Memang semalam setelah kegiatan makan Dongmin memindahkan David ke kamarnya, sehingga dirinya bisa bebas memeluk tubuh Jennie. Modus.

Jennie berkacak pinggang, ia berjalan ke arah ranjang dan menggoyangkan tubuh Dongmin. "Ayo bangun! Hari semakin siang dan kau harus pergi bekerja."

Hening.

Bahkan tidak ada pergerakan yang Dongmin ciptakan, "Biar aku yang bangunkan, Eomma." David berlari pelan dan melompat ke kasur.

Ranjang pun bergerak kencang sehingga Dongmin ikut berguncang. "Dongmin Appa! Ayo sarapan." David berteriak kencang, membuat Dongmin menutup kepalanya dengan selimut.

David segera beringsut dan menduduki tubuh Dongmin lalu berteriak-teriak di dekat telinga. "Aaa... kau sangat berat Dave." akhirnya Dongmin memutuskan menyerah dan bergerak dari posisi tidurnya.

David segera beranjak dari tubuh Dongmin dan melompat-lompat di atas ranjang, sementara Dongmin memamerkan deretan giginya saat di lihatnya Jennie yang menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku cuci muka dulu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana di ruang makan tampak ramai, walaupun David lah yang membuat keadaan menjadi ramai.

Yoona nampak bahagia melihat putra semata wayangnya memancarkan aura yang berseri, padahal biasanya Dongmin selalu menutup diri dan lebih banyak bergaul dengan Taeyong.

Bicara soal Taeyong, Yoona berharap semoga putranya tidak memiliki masalah dengan Taeyong. Mengingat, Jennie merupakan bagian dari masa lalu Taeyong.

"Dave, habiskan makanannya ya? Nanti nasinya menangis." Jennie meletakkan sepotong ikan di atas mangkuk David.

"Benarkah? Kalau begitu akan kuhabiskan." David membuka mulutnya lebar dan memasukkan nasi sesendok penuh ke dalamnya.

One Night Stand ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang