Yuqi memasuki area sekolah dengan tergesah-gesah, hari ini dia telat dan ia lupa kalau hari ini adalah hari piketnya. Gadis itu berlari tanpa memedulikan tatapan orang yang melihatnya aneh.
Saat baru saja mau naik ketangga pertama, langkah gadis itu terhenti, seseorang memanggilnya.
"Kak Yuqi!" Panggil orang itu.
Yuqi mau mengabaikannya, tapi ia rasa panggilan itu bukan panggilan iseng.
"Hosh... iya kenapa Njun?" Balas Yuqi dengan nafas tersengal.
Renjun tertawa kecil "nafas dulu aja kak"
Yuqi menghirup udara secukupnya lalu kembali menatap Renjun.
"Gue cuma mau bilang terima kasih, karena ucapan lo gue bisa baikan sama kakak gue" ujar Renjun.
Yuqi tersenyum "iya, santai aja. Lagian gue gak banyak berbuat"
"Oh iya kak, sebagai permintaan terima kasih gue, mau gak gue teraktir?" Tanya Renjun.
'Mau! Tapi gue gak enak dong diteraktir mulu' batin Yuqi.
"Gak usah, gue ngelakuin itu tanpa pamrih kok"
"Gapapa kak, sekalian ngerayain anniversary 2 bulan kak Yuqi sama kakak gue"
Yuqi tertawa "gak usah ah, pacaran baru umur jagung aja pake dirayain"
Renjun tersenyum simpul "ini yang gue suka dari lo kak, gak sama dengan cewek lainnya yang selalu berharap ini itu"
Keasikan ngobrol Yuqi lupa dengan tujuannya datang dengan tergesah-gesah.
"Iyaiya Njun terserah, gue pergi dulu ya, gue lupa hari ini gue piket, takut didenda" ujar Yuqi lalu berlari meninggalkan Renjun.
Renjun hanya menatap Yuqi yang menjauh, lalu ia kembali tersenyum simpul.
'Beruntung banget kakak gue punya pacar kayak kak Yuqi, gue jadi iri' batinnya.
°°°
Yuqi memasuki kelasnya, dengan buru-buru ia meletakkan tasnya dibangku lalu pergi mengambil alat bersih-bersih.
"Tumben telat" celetuk Yeri begitu Yuqi melewati bangkunya.
"Aduh jangan tanya Yer, gue capek banget kemarin makanya sekarang telat" balas Yuqi.
"Makanya istirahat bego, bukan keluyuran pacaran" sahut Mina.
"Sirik ish"
"Bucin sih" celetuk Sohye.
Setelah itu Yuqi malah mengayukan sapunya kearah ketiga sahabatnya dan alhasil membuat ketiganya pergi.
"Gak tenang banget deh gue hidup" gumam Yuqi pelan.
"Qi"
Baru saja Yuqi ingin mencari sumber suara yang baru saja memanggil namanya, orang itu sudah ada tepat didepannya.
Yuqi menatap orang itu bingung.
"Apa?"
Orang itu, Changbin. Tersenyum.
"Gue bantu" ujarnya lalu mengambil sapu yang berada disamping Yuqi.
Yuqi bengong, bingung dengan perlakuan Changbin, apa itu dilakukan secara sukarela atau ada maunya.
"Lo kan piket hari jumat, ngapain bantu gue?" Tanya Yuqi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy✔
Fanfiction❝Jangan datang kalau kau hanya menjadikanku sebagai mainanmu.❞ Really Bad Boy, 2019. A story by Gelapitto.