Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu, menandakan jam pelajaran ke 7 akan segera dimulai. Semua murid sudah berada pada bangkunya masing masing, oh tidak. Bukan semua murid, tapi hanya beberapa dari mereka yang memang niat belajar.
Itu yang terjadi padaku saat ini, hanya diam sambil melipat kedua lenganku diatas meja serta kepalaku yang sengaja ku sandarkan pada lipatan lenganku.
Menunggu guru akan masuk mengajar di kelasku, sudah terlewati cukup lama, bahkan jam pelajaran ke 8 sudah hampir dimulai, tapi tak satupun guru yang masuk kedalam kelas hendak mengajar.
Dan itu artinya, kelasku sedang dalam zona aman atau freeclass.
Semua menyukainya, bahkan yang tadinya kelas sunyi sepi dan banyak murid yang hanya tinggal di mejanya, sekarang sudah banyak yang keluar, tak kecuali aku, aku bahkan sudah bersiap untuk keluar.
Bosan, tentu saja itu yang kurasakan saat ini. Tapi bohong jika aku tidak merasakan bahagia, apalagi sebenarnya jam pelajaran sekarang adalah Kimia.
Aku hendak berbalik badan untuk memanggil temanku yang duduk tepat dibelakangku "Yeri, keluar kuy"
Dia, Kim Yerim. Temanku sejak tahun pertama bersekolah disini, sebenarnya aku masih punya 2 teman lagi yang selalu bersama, tapi yang kulihat keduanya sedang bermimpi atau lebih tepatnya tertidur.
Yeri mengangguk lalu beranjak dari bangkunya, kami lalu keluar dari kelas bersama. Tak jauh kita mencari tempat untuk sekedar mengobrol, kita hanya berdiri di depan kelas sambil melihat lapangan.
"Qi, liat deh kak Jungkook itu lagi main basket" Ucap Yeri sambil senyum gembira.
Aku hanya memutar bola mataku seolah malas, doi emang selalu heboh kalau udah urusan dengan kak Jungkook si kapten basket di sekolahku.
"Ganteng banget parah, pengen gue lapin aja tuh keringatnya" girang Yeri sambil menunjuk-nunjuk kak Jungkook.
"Gue teriakin juga nih kak Jungkooknya" balasku sambil menatapnya malas.
"Ih jangan, mau bikin gue malu ya lo?" Balasnya sambil menatapku seolah marah.
Aku hanya tertawa kecil. "Lagian juga mana berani gue teriak gak jelas manggil kak Jungkook"
Dia berbalik menatapku "iya juga sih" Lalu dia kembali dengan acara fangirling nya.
Dan aku hanya sibuk melihatnya sambil sesekali menggeleng karena dia begitu heboh.
Niatku keluar ingin mencari suasana yang bagus, tapi malah aku disibukkan dengan banyak perkataan dari Kim Yeri yang terus saja memuja kak Jungkooknya itu.
"Yuqiiii, kak Jungkook manis banget ya, makan apa sih dia bisa semanis itu" ucapnya dengan pandangan yang masih tetap pada kak Jungkook.
Aku menghela nafas "mana ada, manisan juga kak Jaehyun tuh ketua osis" balasku.
Ya walaupun didalam hati aku bilang, keduanya sama sama manis.
"Beda ya, manisnya kak Jungkook tuh beda" balasnya lagi.
"Iyain aja deh, batu" dengusku.
Aku lalu hendak beranjak masuk kekelas.
"Yuqi, ngapain lo?" Tanya Yeri
"Gak liat lo? Gue mau masuk" balasku.
"Seenaknya ya, udah ngajak keluar, malah pengen masuk, udah itu gak ngajak lagi" balasnya sambil memasang tampang kecut.
"Kurang mirror nih anak, lo sendiri sibuk kan mandangin kak Jungkook lo, daripada gue dikacangin mending masuk aja" balasku lagi.
dia lalu nyengir sambil menarik tanganku "hehehe, lo baperan juga ya ternyata, yaudah deh gue udah cukup fangirling nya, sekarang Yeri hanya milik Yuqi seorang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy✔
Fanfic❝Jangan datang kalau kau hanya menjadikanku sebagai mainanmu.❞ Really Bad Boy, 2019. A story by Gelapitto.